Tugas Ke 11 PMKR Kelas XII
Materi Pembelajaran : Kalibrasi Pompa Injeksi Engine Diesel Tipe In Line
Saksikan video pembelajaran dengan seksama. Kemudian jawab pertanyaan di bawah ini pada kolom komentar blogspot dengan menuliskan :
Nama Lengkap : ....... .....
Kelas :..............
Tanggal Pengerjaan Tugas : .............
Kerjakan tugas sesuai jadwal jam pelajaran, dan setelah mengerjakan tugas ini, para siswa mengisi daftar hadir pengerjaan tugas pada link google form yang akan dibagikan pada saat PJJ.
Pertanyaan:
1. Tuliskan tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel !
2. Tuliskan dengan ringkas langkah kerja kalibrasi pompa injeksi in line !
***Selamat Belajar***
NAMA : TOMY SAPUTRA (34)
ReplyDeleteKELAS : XII-TKR2
TANGGAL PENGERJAAN : Senin,15 Februari 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
dudukan yang benar.
b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
200.
j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
control pinion kemudian cek kembali
apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench
Nama : Sahrul Gunawan
ReplyDeleteKelas : XII TKR 2
Tanggal : Kamis, 15 Februari 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
dudukan yang benar.
b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi.
d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak.
e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
200.
j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer).
k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench
Nama : Sahrul Gunawan
DeleteKelas : XII TKR 2
Tanggal : Senin, 15 Februari 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
dudukan yang benar.
b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi.
d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak.
e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
200.
j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer).
k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench
NAMA : GABRIEL GERRY
ReplyDeleteKELAS : XII TKR 2
TANGGAL : KAMIS, 15 FEBRUARI 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
dudukan yang benar.
b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi.
d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak.
e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
200.
j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer).
k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench
Nama : Muhammad Difa Mauladana
ReplyDeleteKelas : XII TKR 2
Hari/Tanggal : Senin,15 Februari 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
dudukan yang benar.
b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
200.
j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
control pinion kemudian cek kembali
apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench
Nama : Rian Apriyanto
ReplyDeleteKelas : XII TKR 2
Tanggal : Kamis, 15 Februari 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
dudukan yang benar.
b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi.
d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak.
e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
200.
j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer).
k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench
Nama: Alfisyahri
ReplyDeleteKelas: XII TKR 2
Tanggal: Senin,15 Febuari 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
dudukan yang benar.
b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
200.
j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
control pinion kemudian cek kembali
apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench
Nama: Dias Budi Utomo
ReplyDeleteKelas: 12 TKR 2
Tanggal: Senin/15 Febuari 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
dudukan yang benar.
b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
200.
j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
control pinion kemudian cek kembali
apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench
Nama: GANES MIFTAH
ReplyDeleteKelas: XII TKR 2
Tanggal: Senin,15 Febuari 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
dudukan yang benar.
b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
200.
j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
control pinion kemudian cek kembali
apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench
Nama : IKLIL KURNIA
ReplyDeleteKelas : XII TKR 2
Tanggal : SENIN, 15 Februari 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
dudukan yang benar.
b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi.
d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak.
e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
200.
j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer).
k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench
Nama : DEPNIL FIRMANSYAH
ReplyDeleteKelas : XII TKR 3
Tanggal : Senin, 15 Februari 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
dudukan yang benar.
b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi.
d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak.
e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
200.
j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer).
k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench
Nama :Mauludin Saputra
ReplyDeleteKelas :XII TKR 3
Tanggal Pengerjaan :Senin, 15 Februari 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel Yaitu agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
-). Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
dudukan yang benar.
-). Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
-). Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
-). Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur.
-). Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
-). Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
-). Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
-). Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
-). Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
200.
-). Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
control pinion kemudian cek kembali
apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
-). Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
-). Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk Dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench
Nama : RAKA ARYA SAPUTRA (26)
ReplyDeleteKelas : XII TKR 3
Tanggal : Senin, 15 Februari 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
dudukan yang benar.
b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi.
d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak.
e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
200.
j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer).
k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench
NAMA : MUHAMMAD RIVAL
ReplyDeleteKELAS : XII-TKR 3
TANGGAL PENGERJAAN : Senin,15 Februari 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Langkah Kerja
a. Memasang pompa injeksi in line pada mesin kalibrasi pompa injeksi
b. Setelah terpasang, mesin kalibrasi dinyalakan.
c. Selanjutnya tekan tombol ON pada pompa injeksi,terus putar engkol sesuai dengan arah putaran pompa injeksi R atau L sampai Rpm yang ingin diuji lalu atur stroke.
d. Tekan tombol start untuk memulai atau cancel untuk tunda.setelah diuji tekan tombol drain untuk mengosongkan bahan bakar pada gelas ukur
e. Data data yang dipakai untuk kalibrasi pompa injeksi
Nama Lengkap : Muhammad Aqsa Bari
ReplyDeleteKelas : XII TKR 2
Tanggal Pengerjaan Tugas : 15 Februari 2021
1.) Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar, dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel.
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
~ Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan dudukan yang benar.
~ Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
~ Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
~ Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur.
~ Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
~ Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
~ Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
~ Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
~ Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke 200.
~ Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut control pinion kemudian cek kembali apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
~ Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
~ Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench.
NAMA : DAVI ALFIAN NIZ'AR
ReplyDeleteKELAS : XII TKR 2
HARI/TGL: KAMIS, 15 FEBRUARI 2021
1). Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel yaitu agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2). Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
a) Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
dudukan yang benar.
b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi.
d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak.
e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
200.
j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer).
k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench
Nama : Syaelendra Adhitya Putra
ReplyDeleteKelas: XII TKR 3
Tanggal : Senin, 15 Februari 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Langkah Kerja
a. Memasang pompa injeksi in line pada mesin kalibrasi pompa injeksi
b. Setelah terpasang, mesin kalibrasi dinyalakan.
c. Selanjutnya tekan tombol ON pada pompa injeksi,terus putar engkol sesuai dengan arah putaran pompa injeksi R atau L sampai Rpm yang ingin diuji lalu atur stroke.
d. Tekan tombol start untuk memulai atau cancel untuk tunda.setelah diuji tekan tombol drain untuk mengosongkan bahan bakar pada gelas ukur
e. Data data yang dipakai untuk kalibrasi pompa injeksi
Nama:KRISNA RANGGA
ReplyDeleteKelas:XII TKR-3
Tanggal:15 FEBRUARI 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
dudukan yang benar.
b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
200.
j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
control pinion kemudian cek kembali
apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench
Nama : MUHAMMAD ABDUL AZIZ (18)
ReplyDeleteKelas : XII TKR 3
Tanggal : Senin, 15 Februari 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Langkah Kerja
a. Memasang pompa injeksi in line pada mesin kalibrasi pompa injeksi
b. Setelah terpasang, mesin kalibrasi dinyalakan.
c. Selanjutnya tekan tombol ON pada pompa injeksi,terus putar engkol sesuai dengan arah putaran pompa injeksi R atau L sampai Rpm yang ingin diuji lalu atur stroke.
d. Tekan tombol start untuk memulai atau cancel untuk tunda.setelah diuji tekan tombol drain untuk mengosongkan bahan bakar pada gelas ukur
e. Data data yang dipakai untuk kalibrasi pompa injeksi
Nama : Bayu Pamungkas
ReplyDeleteKelas: XII TKR 3
Tanggal : Senin, 15 Februari 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Langkah Kerja
a. Memasang pompa injeksi in line pada mesin kalibrasi pompa injeksi
b. Setelah terpasang, mesin kalibrasi dinyalakan.
c. Selanjutnya tekan tombol ON pada pompa injeksi,terus putar engkol sesuai dengan arah putaran pompa injeksi R atau L sampai Rpm yang ingin diuji lalu atur stroke.
d. Tekan tombol start untuk memulai atau cancel untuk tunda.setelah diuji tekan tombol drain untuk mengosongkan bahan bakar pada gelas ukur
e. Data data yang dipakai untuk kalibrasi pompa injeksi
Nama:Aldi Bastanta
ReplyDeleteKelas:XII TKR-3
Tanggal:15 FEBRUARI 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
dudukan yang benar.
b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
200.
j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
control pinion kemudian cek kembali
apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench
NAMA : ARYA CAKSENA
ReplyDeleteKELAS : XII TKR 2
SENIN, 15 FEBRUARI 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
dudukan yang benar.
b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi.
d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak.
e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
200.
j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer).
k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench
NAMA : AHMAD WIDODO GARIT NUGROHO
ReplyDeleteKELAS : XII TKR 3
SENIN, 15 FEBRUARI 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
dudukan yang benar.
b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi.
d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak.
e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
200.
j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer).
k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench
Nama: Fattaahillah (12)
ReplyDeleteKelas: XII TKR 3
Hari, Tanggal: Senin,15 Februari 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar, dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel.
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line:
a). Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan dudukan yang benar.
b). Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
c). Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
d). Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur.
e). Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
f). Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
g). Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
h). Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
i). Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
200.
j). Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut control pinion kemudian cek kembali apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
k). Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
l). Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench.
Nama : Budi Akbar
ReplyDeleteKelas : XII TKR3
Hari, Tanggal : Senin , 15 Febuari 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar, dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel.
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line:
a). Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan dudukan yang benar.
b). Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
c). Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
d). Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur.
e). Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
f). Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
g). Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
h). Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
i). Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
200.
j). Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut control pinion kemudian cek kembali apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
k). Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
l). Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench.
Nama. : Kamal Bagus Hutomo
ReplyDeleteKelas. : XII TKR 3
Mapel. : PMKR
TGL. : 15 - 02 - 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Langkah Kerja
a. Memasang pompa injeksi in line pada mesin kalibrasi pompa injeksi
b. Setelah terpasang, mesin kalibrasi dinyalakan.
c. Selanjutnya tekan tombol ON pada pompa injeksi,terus putar engkol sesuai dengan arah putaran pompa injeksi R atau L sampai Rpm yang ingin diuji lalu atur stroke.
d. Tekan tombol start untuk memulai atau cancel untuk tunda.setelah diuji tekan tombol drain untuk mengosongkan bahan bakar pada gelas ukur
e. Data data yang dipakai untuk kalibrasi pompa injeksi
Nama : Abdul Hanif
ReplyDeleteKelas : XII-TKR 3
Mapel : PMKR
Senin, 15 febuari 2021
1.Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2.Langkah Kerja
a. Memasang pompa injeksi in line pada mesin kalibrasi pompa injeksi
b. Setelah terpasang, mesin kalibrasi dinyalakan.
c. Selanjutnya tekan tombol ON pada pompa injeksi,terus putar engkol sesuai dengan arah putaran pompa injeksi R atau L sampai Rpm yang ingin diuji lalu atur stroke.
d. Tekan tombol start untuk memulai atau cancel untuk tunda.setelah diuji tekan tombol drain untuk mengosongkan bahan bakar pada gelas ukur
e. Data data yang dipakai untuk kalibrasi pompa injeksi
Nama: IRVAN JAGAD KELANA
ReplyDeleteKelas:XII TKR 3
HARI/TGL:SENIN, 15 FEBRUARI 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
dudukan yang benar.
b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
200.
j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
control pinion kemudian cek kembali
apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench
NAMA: RAYA JALU PUTRA
ReplyDeleteKELAS:12TKR3
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Langkah Kerja
a. Memasang pompa injeksi in line pada mesin kalibrasi pompa injeksi
b. Setelah terpasang, mesin kalibrasi dinyalakan.
c. Selanjutnya tekan tombol ON pada pompa injeksi,terus putar engkol sesuai dengan arah putaran pompa injeksi R atau L sampai Rpm yang ingin diuji lalu atur stroke.
d. Tekan tombol start untuk memulai atau cancel untuk tunda.setelah diuji tekan tombol drain untuk mengosongkan bahan bakar pada gelas ukur
e. Data data yang dipakai untuk kalibrasi pompa injeksi
Nama: Agus Saputra
ReplyDeleteKelas: 12 TKR 3
Tanggal pengerjaan: Senin 15 Februari 2021
1.fungsi Kalibrasi adalah untuk mengetahui bagaimana
cara mengkalibarasi pompa injeksi agar jumlah bahan
bakar yang disemprotkan oleh nozzle jumlahnya sama,
sehingga dapat meminimalisir jumlah pemakaian
bahan bakar dan juga untuk menjaga performa mesin
agar tetap stabil
2.1. Pasang pompa injeksi pada alar tes kalibrasi,
usahakan pompa injeksi benar benar terikat kokoh
pada alat.
2. Hubungkan poros motor penggerak ke pompa
injeksi, lalu kencankan baut pada motor
penggerak.
3. Pasang pipa dari pompa injeksi menuju nozzle
dan kencangkan.
4. Siapkan baterai 12v dan hubungkan kutup (-)
baterai ke bodi alat dan kutup(+) ke kabel
solenoid.
5. Nyalakan saklar AC dan saklar DC(batrai)
sehingga motor penggerak hidup dan memutar
pompa injeksi, dan juga solenoid membuka
setelah diberi arus 12V.
6. Kemudian lihat jumlah minyak yang di keluarkan
oleh nozzle di gelas ukur selama 1 menit, setelah
itu matikan semua saklar untuk menghentikan
putaran motor penggerak.
7. Apabila jumlah minyak di gelas ukur melebihi 13
ml per menit nya, maka harus di atur agar jumlah
minyak yang keluar sesuai standar.
8. Atur fuel load adjusting screw searah jarum jam
dengan menggunakan kunci pas(open and
spanner)14 mm dan obeng(screw driver) (-) lalu
putar fuel load adjusting screw nya sampai
jumlah minyak menunjukan 13 ml dalam keadaan
mesin penggerak tidak memutar pompa injeksi.
9. Untuk memutar fuel load adjusting screw
lakukanlah setiap 90°, kemudian ukur Volume
bahan bakar yang di injeksikan. Apabila voleme
bahan bahan bakar belum sesuai standar maka
putar kembali fuel load adjusting screw sebanyak
90°, kemudian uji kembali sampai bahan bakar
sesuai standar yaitu antara 13-13.5 mililiter.
10. Setelah kalibrasi dilakukan usahakan tidak ada
rembesan minyak yang menetes pada pompa
injeksi.
11. Kemudian pompa injeksi siap dipasang pada
engine untuk mengetes performa engine
12. Apabila dalam proses kalibrasi terdapat masalah
contoh nya ada salah satu silinder yang voleme
bahan bakarnya berbeda (tidak sama) maka
penyebab hal tersebut terdapat pada pompa
injeksi yang bemasalah, kemungkinan pompa
injeksi kotor atau tersumbat pada bagian silinder
yang bermasalah. Sehingga mengakibatkan
jumlah volume bahan bakar menjadi berbeda dari
silinder yang lain.
13. Untuk mengatasi masalah tersebut maka pompa
injeksi harus dibongkar dan dibersihkan, apabila
ada komponen rusak maka harus diganti. Setelah
dilakukan perbaikan maka pompa injeksi harus
dikalibrasi kembali untuk mengetahui apakah
volume bahan bakar yang diinjeksikan sudah
sama pada setiap silinder
Nama : Seno Edi Prasetyo
ReplyDeleteKelas : XII TKR 3
Tanggal: 15 Februari 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
a). Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
dudukan yang benar.
b). Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
c). Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
d). Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur.
e). Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
f). Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
g). Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
h). Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
i). Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung.
jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
200.
j). Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
control pinion kemudian cek kembali
apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
k). Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
l). Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench
Nama : MUHAMAD YUSUF ERNANDI
ReplyDeleteKelas : XII-TKR 3
Tanggal : Selasa, 16 Februari 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
dudukan yang benar.
b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi.
d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak.
e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
200.
j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer).
k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench
Nama : Slamet Sugi Hartono
ReplyDeleteKelas : XII TKR 2
Tanggal : Selasa, 16 Februari 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
dudukan yang benar.
b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi.
d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak.
e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
200.
j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer).
k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench
Nama :Virgiawan rifki dwi cahya
ReplyDeleteKelas: 12 Tkr 3
Tanggal:selasa 16 febuari 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
dudukan yang benar.
b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
200.
j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
control pinion kemudian cek kembali
apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench
Nama : WAHYU ADITYA (35)
ReplyDeleteKelas: XII TKR 3
Tanggal:selasa 16 febuari 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
dudukan yang benar.
b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
200.
j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
control pinion kemudian cek kembali
apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench
SHAMID ALBANI
ReplyDelete12 TKR 3
Selasa, 16 Februari 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
dudukan yang benar.
b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi.
d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak.
e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
200.
j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer).
k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench
Nama : MUHAMMAD ABDUL AZIZ
ReplyDeleteKelas : XII TKR 3
Tanggal : SELASA, 16 Februari 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
dudukan yang benar.
b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi.
d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak.
e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
200.
j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer).
k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench
NAMA: Yandi Andika
ReplyDeleteKELAS:12TKR3
Mapel : PMKR
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Langkah Kerja
a. Memasang pompa injeksi in line pada mesin kalibrasi pompa injeksi
b. Setelah terpasang, mesin kalibrasi dinyalakan.
c. Selanjutnya tekan tombol ON pada pompa injeksi,terus putar engkol sesuai dengan arah putaran pompa injeksi R atau L sampai Rpm yang ingin diuji lalu atur stroke.
d. Tekan tombol start untuk memulai atau cancel untuk tunda.setelah diuji tekan tombol drain untuk mengosongkan bahan bakar pada gelas ukur
e. Data data yang dipakai untuk kalibrasi pompa injeksi
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteNama. : JANWAR
DeleteNo absen :16
Kelas. : XII TKR 1
Mapel. : PMKR
TANGGAL PENGERJAAN: Sel, 15 Febuari 2021
1. •••Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar
dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Langkah Kerja kaliberasi pompa injeksi in line...
•1.. Memasang pompa injeksi in line pada mesin kalibrasi pompa injeksi
•2.. Setelah terpasang, mesin kalibrasi dinyalakan.
•3.. Selanjutnya tekan tombol ON pada pompa injeksi,terus putar engkol sesuai dengan arah putaran pompa injeksi R atau L sampai Rpm yang ingin diuji lalu atur stroke.
•4. Tekan tombol start untuk memulai atau cancel untuk tunda.setelah diuji tekan tombol drain untuk mengosongkan bahan bakar pada gelas ukur
•5. Data data yang dipakai untuk kalibrasi pompa injeksi
Nama:ARDIANSYA PUTRA
ReplyDeleteKelas:XII-TKR 1
TGL:16-02-2021
1. Tuliskan tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel?
Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Tuliskan dengan ringkas langkah kerja kalibrasi pompa injeksi in line?
Langkah Kerja:
a. Memasang pompa injeksi in line pada mesin kalibrasi pompa injeksi
b. Setelah terpasang, mesin kalibrasi dinyalakan.
c. Selanjutnya tekan tombol ON pada pompa injeksi,terus putar engkol sesuai dengan arah putaran pompa injeksi R atau L sampai Rpm yang ingin diuji lalu atur stroke.
d. Tekan tombol start untuk memulai atau cancel untuk tunda.setelah diuji tekan tombol drain untuk mengosongkan bahan bakar pada gelas ukur
e. Data data yang dipakai untuk kalibrasi pompa injeksi
NAMA : CHAIRUL DIAN NUGRAHA
ReplyDeleteKELAS : 12 TKR 1
TANGGAL PENGERJAAN : Selasa,16 Februari 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
dudukan yang benar.
b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
200.
j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
control pinion kemudian cek kembali
apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench
Nama : RIYAN ANDIKA SAPUTRA
ReplyDeleteKelas : XII TKR 1
Tanggal : SELASA, 16 Februari 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
dudukan yang benar.
b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi.
d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak.
e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
200.
j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer).
k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench
NAMA : SATRIA LUHUR KUNCORO
ReplyDeleteKELAS : XII-TKR1
TANGGAL PENGERJAAN : Selasa, 16 Februari 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
dudukan yang benar.
b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
200.
j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
control pinion kemudian cek kembali
apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench
NAMA : ABIMANYU NURFADILAH
ReplyDeleteKELAS: 12 TKR 1
TNGGL: 16 FEBRUARI 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Langkah Kerja
a. Memasang pompa injeksi in line pada mesin kalibrasi pompa injeksi
b. Setelah terpasang, mesin kalibrasi dinyalakan.
c. Selanjutnya tekan tombol ON pada pompa injeksi,terus putar engkol sesuai dengan arah putaran pompa injeksi R atau L sampai Rpm yang ingin diuji lalu atur stroke.
d. Tekan tombol start untuk memulai atau cancel untuk tunda.setelah diuji tekan tombol drain untuk mengosongkan bahan bakar pada gelas ukur
e. Data data yang dipakai untuk kalibrasi pompa injeksi
Nama:Ketut Subagia
ReplyDeleteKelas:12 TKR 1
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
dudukan yang benar.
b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi.
d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak.
e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
200.
j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer).
k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench
NAMA : MAYLIANA NUR HIKMAH
ReplyDeleteKELAS : 12.TKR-1
HARI / TANGGAL : SELASA,16 FEBRUARI 2021
1.Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2.Langkah Kerja :
a. Memasang pompa injeksi in line pada mesin kalibrasi pompa injeksi
b. Setelah terpasang, mesin kalibrasi dinyalakan.
c. Selanjutnya tekan tombol ON pada pompa injeksi,terus putar engkol sesuai dengan arah putaran pompa injeksi R atau L sampai Rpm yang ingin diuji lalu atur stroke.
d. Tekan tombol start untuk memulai atau cancel untuk tunda.setelah diuji tekan tombol drain untuk mengosongkan bahan bakar pada gelas ukur
e. Data data yang dipakai untuk kalibrasi pompa injeksi
Nama : Riski Faturohman
ReplyDeleteKelas : XII TKR 1
Tanggal Pengerjaan : Selasa, 16 Februari 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel yaitu agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar, dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
-). Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi atau Test Bench dengan dudukan yang benar.
-). Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
-). Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
-). Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat dibawah nozzle ada gelas ukur.
-). Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
-). Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
-). Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
-). Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
-). Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke 200.
-). Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunger). Kencangkan kembali baut control pinion kemudian cek kembali apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
-). Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
-). Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench.
NAMA: AHMAD FADILLAH
ReplyDeleteKELAS:XII TKR 1
Tanggal: 16 Februari 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Langkah Kerja
a. Memasang pompa injeksi in line pada mesin kalibrasi pompa injeksi
b. Setelah terpasang, mesin kalibrasi dinyalakan.
c. Selanjutnya tekan tombol ON pada pompa injeksi,terus putar engkol sesuai dengan arah putaran pompa injeksi R atau L sampai Rpm yang ingin diuji lalu atur stroke.
d. Tekan tombol start untuk memulai atau cancel untuk tunda.setelah diuji tekan tombol drain untuk mengosongkan bahan bakar pada gelas ukur
e. Data data yang dipakai untuk kalibrasi pompa injeksi
Ferly Byan Reksa Sandika
ReplyDeleteXII TKR 1
Absen 12
16 Februari 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
dudukan yang benar.
b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
200.
j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
control pinion kemudian cek kembali
apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench
NAMA : Irfan Amaro Bittaqwa
ReplyDeleteKELAS : XII TKR 1
HARI/TANGGAL : SELASA, 16 FEBRUARI 2021
1.Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2.Langkah Kerja :
a. Memasang pompa injeksi in line pada mesin kalibrasi pompa injeksi
b. Setelah terpasang, mesin kalibrasi dinyalakan.
c. Selanjutnya tekan tombol ON pada pompa injeksi,terus putar engkol sesuai dengan arah putaran pompa injeksi R atau L sampai Rpm yang ingin diuji lalu atur stroke.
d. Tekan tombol start untuk memulai atau cancel untuk tunda.setelah diuji tekan tombol drain untuk mengosongkan bahan bakar pada gelas ukur
e. Data data yang dipakai untuk kalibrasi pompa injeksi
AHMAD RAFIANSYAH
ReplyDelete12TKR1
TANGGAL: 16 FEBUARI 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
dudukan yang benar.
b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi.
d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak.
e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
200.
j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer).
k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench
Nama: Muhammad Akbar Sulthoni
ReplyDeleteKelas 12 TKR 1
Tanggal: Selasa, 16 February 2021
1.Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2.Langkah Kerja :
a. Memasang pompa injeksi in line pada mesin kalibrasi pompa injeksi
b. Setelah terpasang, mesin kalibrasi dinyalakan.
c. Selanjutnya tekan tombol ON pada pompa injeksi,terus putar engkol sesuai dengan arah putaran pompa injeksi R atau L sampai Rpm yang ingin diuji lalu atur stroke.
d. Tekan tombol start untuk memulai atau cancel untuk tunda.setelah diuji tekan tombol drain untuk mengosongkan bahan bakar pada gelas ukur
e. Data data yang dipakai untuk kalibrasi pompa injeksi
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteNama. : Galang Setyo Nugroho
ReplyDeleteKelas. : XII TKR 1
Mapel. : PMKR
Tanggal Pengerjaan: Selasa, 16 Febuari 2021
1. •••Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar
dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Langkah Kerja kaliberasi pompa injeksi in line...
•1.. Memasang pompa injeksi in line pada mesin kalibrasi pompa injeksi
•2.. Setelah terpasang, mesin kalibrasi dinyalakan.
•3.. Selanjutnya tekan tombol ON pada pompa injeksi,terus putar engkol sesuai dengan arah putaran pompa injeksi R atau L sampai Rpm yang ingin diuji lalu atur stroke.
•4. Tekan tombol start untuk memulai atau cancel untuk tunda.setelah diuji tekan tombol drain untuk mengosongkan bahan bakar pada gelas ukur
•5. Data data yang dipakai untuk kalibrasi pompa injeksi
Nama: Mohhamad Ibnu Shobbil
ReplyDeleteKelas: 12 TKR 1
Selasa, 16 Februari 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
dudukan yang benar.
b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
200.
j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
control pinion kemudian cek kembali
apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench
ReplyDeleteNama: USYE SULISTYA
Kelas: 12 TKR 1
Selasa, 16 Februari 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
dudukan yang benar.
b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
200.
j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
control pinion kemudian cek kembali
apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench
Nama. : HABIL SETHA INDARU
ReplyDeleteKelas. : XII TKR 3
Mapel. : PMKR
Tanggal Pengerjaan: Selasa, 16 Febuari 2021
1. •••Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar
dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Langkah Kerja kaliberasi pompa injeksi in line...
•1.. Memasang pompa injeksi in line pada mesin kalibrasi pompa injeksi
•2.. Setelah terpasang, mesin kalibrasi dinyalakan.
•3.. Selanjutnya tekan tombol ON pada pompa injeksi,terus putar engkol sesuai dengan arah putaran pompa injeksi R atau L sampai Rpm yang ingin diuji lalu atur stroke.
•4. Tekan tombol start untuk memulai atau cancel untuk tunda.setelah diuji tekan tombol drain untuk mengosongkan bahan bakar pada gelas ukur
•5. Data data yang dipakai untuk kalibrasi pompa injeksi
Nama. : BAYU WANDA PRATAMA
ReplyDeleteKelas. : XII TKR 1
NO Absen : 09
Mapel. : PMKR
Tanggal Pengerjaan: Selasa, 16 Febuari 2021
1. •••Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar
dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Langkah Kerja kaliberasi pompa injeksi in line...
•1.. Memasang pompa injeksi in line pada mesin kalibrasi pompa injeksi
•2.. Setelah terpasang, mesin kalibrasi dinyalakan.
•3.. Selanjutnya tekan tombol ON pada pompa injeksi,terus putar engkol sesuai dengan arah putaran pompa injeksi R atau L sampai Rpm yang ingin diuji lalu atur stroke.
•4. Tekan tombol start untuk memulai atau cancel untuk tunda.setelah diuji tekan tombol drain untuk mengosongkan bahan bakar pada gelas ukur
•5. Data data yang dipakai untuk kalibrasi pompa injeksi
Nama : MAULANA RAKHA SAMUDRA
ReplyDeleteKelas : XII - TKR1
Tanggal : Selasa, 16 Februari 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan Efisien sesuai dengan standar yang telah ditentukan, dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel.
2. Cara Mengkalibrasi Pompa Injeksi Tipe In Line :
• Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan dudukan yang benar.
• Pasang selang masuk bahan bakar pada hubang masuk minyak pompa injeksi.
• Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi.Nantinya bahan bakar terscbut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
• Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder.
• Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder dan kencangkan, Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur untuk mengetahui jumlah bahan bakaryang dikeluarkan setiap silinder/line.
• Setel mesin lest bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka balhan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200.
• Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merk pompa injeksi.
• Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya junlah bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 c.
• Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 unluk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
• Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumah bahan bakar pada rpm 900 –1250 (tergantung merek dan jenis) stroke 200. Jumlah bahan bakar pada rpm tinggi dapat diketahui dengan rumus (Diameter plunyer – 2) x 2 + 1. Diameter plunyer dapat diukur menggunakan jangka sorong atau dengan melihat pada label yang ada di pompa injeksi.
• Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar. maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer).
• Untuk pompa injeksi tipe Distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas. hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
• Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench.
NAMA : M. ZIKRI
ReplyDeleteKELAS : XII-TKR 1
TANGGAL PENGERJAAN : Selasa,16 Februari 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Langkah Kerja
a. Memasang pompa injeksi in line pada mesin kalibrasi pompa injeksi
b. Setelah terpasang, mesin kalibrasi dinyalakan.
c. Selanjutnya tekan tombol ON pada pompa injeksi,terus putar engkol sesuai dengan arah putaran pompa injeksi R atau L sampai Rpm yang ingin diuji lalu atur stroke.
d. Tekan tombol start untuk memulai atau cancel untuk tunda.setelah diuji tekan tombol drain untuk mengosongkan bahan bakar pada gelas ukur
e. Data data yang dipakai untuk kalibrasi pompa injeksi
NAMA : M.MAULANA.H
ReplyDeleteKELAS : 12 TKR 1
TANGGAL PENGERJAAN : Selasa,16 Februari 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
dudukan yang benar.
b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
200.
j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
control pinion kemudian cek kembali
apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench
NAMA : QORRY IQLIYAH
ReplyDeleteKELAS : XII TKR 2
SELASA , 16 FEBRUARI 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
dudukan yang benar.
b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
200.
j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
control pinion kemudian cek kembali
apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench
Nama : Nu'man salvani safar
ReplyDeleteKelas: XII TKR 1
Hari, Tanggal: Selasa,16 Februari 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar,dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel.
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line:
a). Pertama pasang pompa injeksi pada Test Bench dengan dudukan yang benar.
b). Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
c). Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi.Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
d). Nyalakan Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder.Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar,kendorkan holder dan cek delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak.Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar,setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder dan kencangkan.Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur.
e). Setel test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200.Stroke ini adalah hitungan waktu,stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain,namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
f). Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama,biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
g).Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200,biasanya jumlah
bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
h). Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200,biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
i). Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
200.
j). Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda,bila ada perbedaan jumlah bahan bakar,maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300),kendorkan baut
kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas,kemudian ketok secara perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer).Kencangkan kembali baut control pinion kemudian cek kembali apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau belum.Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
k). Untuk pompa injeksi tipe distributor,cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas,hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada governor pompa injeksi distributor,karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
l). Setelah jumlah bahan bakar sama matikan test bench,lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar.Lepas pompa injeksi dari mesin test bench.
NAMA : Muhammad Zidane
ReplyDeleteKELAS : XII TKR 1
TANGGAL : SELASA , 16 FEBRUARI 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
dudukan yang benar.
b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
200.
j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
control pinion kemudian cek kembali
apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench
NAMA : Ade Hardiansyah
ReplyDeleteKELAS : XII TKR 2
SELASA , 16 FEBRUARI 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
dudukan yang benar.
b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
200.
j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
control pinion kemudian cek kembali
apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench
NAMA : RIZKY GUSTI SAPUTRA
ReplyDeleteKELAS : XII TKR 3
TANGGAL : RABU , 17 FEBRUARI 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
dudukan yang benar.
b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
200.
j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
control pinion kemudian cek kembali
apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench
Nama : Alfitio Prasetio
ReplyDeleteKelas : 12 TKR 3
Rabu, 17 Februari 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
dudukan yang benar.
b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
200.
j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
control pinion kemudian cek kembali
apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench
Nama : AKHWAL UKHRAWI
ReplyDeleteKelas : XII TKR 1
Tanggal : rabu, 17 februari 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
dudukan yang benar.
b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi.
d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak.
e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
200.
j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer).
k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench
NAMA : Muhammad Burhannudin Iqbal Saibani
ReplyDeleteKELAS : XII TKR 3
TANGGAL : RABU , 17 FEBRUARI 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
dudukan yang benar.
b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
200.
j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
control pinion kemudian cek kembali
apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench
NAMA : AISYAH PUTRI NINGSIH
ReplyDeleteKELAS : XII TKR 2
RABU , 17 FEBRUARI 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
dudukan yang benar.
b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
200.
j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
control pinion kemudian cek kembali
apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteNAMA : TENDI ALI AL ALAN
ReplyDeleteKELAS : XII-TKR 2
TANGGAL PENGERJAAN : rabu, 17 Februari 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
dudukan yang benar.
b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
200.
j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
control pinion kemudian cek kembali
apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench
Nama: Subhan Maulana
ReplyDeleteKelas: XII TKR 1
Tanggal Pengerjaan: Kamis 18 Februari 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
dudukan yang benar.
b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
200.
j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
control pinion kemudian cek kembali
apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench
Nama : Farrel Putra Ardianto
ReplyDeleteKelas : XII TKR 2
Tanggal : Sabtu, 20 Februari 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
dudukan yang benar.
b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi.
d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak.
e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
200.
j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer).
k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench
Nama : Fauzi Abdillah
ReplyDeleteKelas : XII TKR 1
Tanggal : Sabtu, 20 Februari 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
dudukan yang benar.
b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi.
d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak.
e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
200.
j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer).
k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench
Nama : azriel karim qornain
ReplyDeleteKelas : XII TKR 1
Tanggal : Senin, 22 Februari 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
dudukan yang benar.
b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi.
d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak.
e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
200.
j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer).
k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench
Nama: Abdur Rachman Ali
ReplyDeleteKelas: 12 TKR 3
Tanggal: Kamis,25 Febuari 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
dudukan yang benar.
b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
200.
j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
control pinion kemudian cek kembali
apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench
NAMA : Achmad Dwi Prasetyo (2)
ReplyDeleteKELAS : XII-TKR1
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
dudukan yang benar.
b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
200.
j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
control pinion kemudian cek kembali
apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench
Nama:Reihan Sepiana
ReplyDeleteKelas:X-TKR 1
Tanggal:Kamis,29 Juli 2021
1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel
2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
dudukan yang benar.
b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
200.
j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
control pinion kemudian cek kembali
apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench