Sunday, 14 February 2021

Kalibrasi Pompa Injeksi Engine Diesel Tipe Inline

Tugas Ke 11 PMKR Kelas XII
Materi Pembelajaran : Kalibrasi Pompa Injeksi Engine Diesel Tipe In Line 
Saksikan video pembelajaran dengan seksama. Kemudian jawab pertanyaan di bawah ini pada kolom komentar blogspot dengan menuliskan : 
Nama Lengkap                    : ....... .....
Kelas                                    :..............
Tanggal Pengerjaan Tugas  : .............
Kerjakan tugas sesuai jadwal jam pelajaran, dan setelah mengerjakan tugas ini, para siswa mengisi daftar hadir pengerjaan tugas pada link google form yang akan dibagikan pada saat PJJ.
Pertanyaan:
1. Tuliskan tujuan dari kalibrasi  pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel !
2. Tuliskan dengan ringkas langkah kerja kalibrasi pompa injeksi in line !
***Selamat Belajar***

80 comments:

  1. NAMA : TOMY SAPUTRA (34)
    KELAS : XII-TKR2
    TANGGAL PENGERJAAN : Senin,15 Februari 2021

    1. Tujuan dari kalibrasi  pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
    a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
    dudukan yang benar.
    b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
    c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
    d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
    delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
    dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
    e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
    berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
    f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
    bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
    g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
    bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
    h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
    i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
    jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
    200.
    j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
    dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
    kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
    perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
    mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
    control pinion kemudian cek kembali
    apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
    belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
    k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
    governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
    l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench

    ReplyDelete
  2. Nama : Sahrul Gunawan
    Kelas : XII TKR 2
    Tanggal : Kamis, 15 Februari 2021

    1. Tujuan dari kalibrasi  pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
    a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
    dudukan yang benar.
    b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
    c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi.
    d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
    delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak.
    e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
    berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
    f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
    bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
    g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
    bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
    h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
    i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
    jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
    200.
    j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
    dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
    kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
    perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
    mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer).
    k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
    governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
    l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nama : Sahrul Gunawan
      Kelas : XII TKR 2
      Tanggal : Senin, 15 Februari 2021

      1. Tujuan dari kalibrasi  pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

      2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
      a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
      dudukan yang benar.
      b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
      c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi.
      d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
      delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak.
      e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
      berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
      f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
      bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
      g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
      bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
      h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
      i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
      jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
      200.
      j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
      dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
      kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
      perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
      mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer).
      k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
      governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
      l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench

      Delete
  3. NAMA : GABRIEL GERRY
    KELAS : XII TKR 2
    TANGGAL : KAMIS, 15 FEBRUARI 2021

    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
    a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
    dudukan yang benar.
    b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
    c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi.
    d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
    delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak.
    e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
    berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
    f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
    bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
    g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
    bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
    h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
    i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
    jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
    200.
    j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
    dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
    kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
    perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
    mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer).
    k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
    governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
    l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench

    ReplyDelete
  4. Nama : Muhammad Difa Mauladana
    Kelas : XII TKR 2
    Hari/Tanggal : Senin,15 Februari 2021

    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
    a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
    dudukan yang benar.
    b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
    c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
    d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
    delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
    dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
    e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
    berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
    f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
    bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
    g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
    bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
    h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
    i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
    jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
    200.
    j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
    dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
    kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
    perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
    mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
    control pinion kemudian cek kembali
    apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
    belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
    k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
    governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
    l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench

    ReplyDelete
  5. Nama : Rian Apriyanto
    Kelas : XII TKR 2
    Tanggal : Kamis, 15 Februari 2021

    1. Tujuan dari kalibrasi  pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
    a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
    dudukan yang benar.
    b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
    c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi.
    d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
    delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak.
    e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
    berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
    f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
    bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
    g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
    bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
    h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
    i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
    jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
    200.
    j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
    dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
    kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
    perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
    mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer).
    k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
    governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
    l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench

    ReplyDelete
  6. Nama: Alfisyahri
    Kelas: XII TKR 2
    Tanggal: Senin,15 Febuari 2021


    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
    a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
    dudukan yang benar.
    b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
    c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
    d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
    delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
    dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
    e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
    berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
    f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
    bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
    g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
    bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
    h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
    i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
    jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
    200.
    j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
    dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
    kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
    perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
    mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
    control pinion kemudian cek kembali
    apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
    belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
    k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
    governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
    l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench

    ReplyDelete
  7. Nama: Dias Budi Utomo
    Kelas: 12 TKR 2
    Tanggal: Senin/15 Febuari 2021


    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
    a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
    dudukan yang benar.
    b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
    c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
    d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
    delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
    dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
    e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
    berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
    f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
    bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
    g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
    bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
    h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
    i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
    jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
    200.
    j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
    dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
    kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
    perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
    mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
    control pinion kemudian cek kembali
    apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
    belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
    k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
    governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
    l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench

    ReplyDelete
  8. Nama: GANES MIFTAH
    Kelas: XII TKR 2
    Tanggal: Senin,15 Febuari 2021


    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
    a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
    dudukan yang benar.
    b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
    c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
    d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
    delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
    dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
    e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
    berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
    f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
    bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
    g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
    bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
    h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
    i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
    jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
    200.
    j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
    dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
    kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
    perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
    mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
    control pinion kemudian cek kembali
    apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
    belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
    k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
    governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
    l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench

    ReplyDelete
  9. Nama : IKLIL KURNIA
    Kelas : XII TKR 2
    Tanggal : SENIN, 15 Februari 2021

    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
    a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
    dudukan yang benar.
    b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
    c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi.
    d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
    delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak.
    e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
    berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
    f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
    bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
    g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
    bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
    h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
    i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
    jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
    200.
    j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
    dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
    kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
    perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
    mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer).
    k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
    governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
    l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench

    ReplyDelete
  10. Nama : DEPNIL FIRMANSYAH
    Kelas : XII TKR 3
    Tanggal : Senin, 15 Februari 2021

    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
    a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
    dudukan yang benar.
    b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
    c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi.
    d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
    delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak.
    e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
    berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
    f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
    bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
    g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
    bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
    h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
    i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
    jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
    200.
    j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
    dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
    kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
    perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
    mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer).
    k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
    governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
    l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench

    ReplyDelete
  11. Nama :Mauludin Saputra
    Kelas :XII TKR 3
    Tanggal Pengerjaan :Senin, 15 Februari 2021

    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel Yaitu agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
    -). Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
    dudukan yang benar.
    -). Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
    -). Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
    -). Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
    delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
    dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur.
    -). Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
    berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
    -). Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
    bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
    -). Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
    bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
    -). Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
    -). Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
    jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
    200.
    -). Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
    dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
    kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
    perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
    mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
    control pinion kemudian cek kembali
    apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
    belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
    -). Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
    governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
    -). Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk Dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench

    ReplyDelete
  12. Nama : RAKA ARYA SAPUTRA (26)
    Kelas : XII TKR 3
    Tanggal : Senin, 15 Februari 2021

    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
    a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
    dudukan yang benar.
    b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
    c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi.
    d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
    delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak.
    e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
    berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
    f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
    bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
    g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
    bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
    h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
    i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
    jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
    200.
    j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
    dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
    kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
    perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
    mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer).
    k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
    governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
    l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench

    ReplyDelete
  13. NAMA : MUHAMMAD RIVAL
    KELAS : XII-TKR 3
    TANGGAL PENGERJAAN : Senin,15 Februari 2021

    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Langkah Kerja
    a. Memasang pompa injeksi in line pada mesin kalibrasi pompa injeksi
    b. Setelah terpasang, mesin kalibrasi dinyalakan.
    c. Selanjutnya tekan tombol ON pada pompa injeksi,terus putar engkol sesuai dengan arah putaran pompa injeksi R atau L sampai Rpm yang ingin diuji lalu atur stroke.
    d. Tekan tombol start untuk memulai atau cancel untuk tunda.setelah diuji tekan tombol drain untuk mengosongkan bahan bakar pada gelas ukur
    e. Data data yang dipakai untuk kalibrasi pompa injeksi

    ReplyDelete
  14. Nama Lengkap : Muhammad Aqsa Bari
    Kelas : XII TKR 2
    Tanggal Pengerjaan Tugas : 15 Februari 2021

    1.) Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar, dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel.


    2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
    ~ Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan dudukan yang benar.

    ~ Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.

    ~ Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.

    ~ Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur.

    ~ Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.

    ~ Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.

    ~ Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.

    ~ Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.

    ~ Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke 200.

    ~ Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut control pinion kemudian cek kembali apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.

    ~ Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.

    ~ Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench.

    ReplyDelete
  15. NAMA : DAVI ALFIAN NIZ'AR
    KELAS : XII TKR 2
    HARI/TGL: KAMIS, 15 FEBRUARI 2021

    1). Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel yaitu agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2). Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
    a) Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
    dudukan yang benar.
    b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
    c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi.
    d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
    delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak.
    e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
    berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
    f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
    bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
    g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
    bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
    h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
    i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
    jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
    200.
    j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
    dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
    kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
    perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
    mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer).
    k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
    governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
    l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench

    ReplyDelete
  16. Nama : Syaelendra Adhitya Putra
    Kelas: XII TKR 3
    Tanggal : Senin, 15 Februari 2021

    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Langkah Kerja
    a. Memasang pompa injeksi in line pada mesin kalibrasi pompa injeksi
    b. Setelah terpasang, mesin kalibrasi dinyalakan.
    c. Selanjutnya tekan tombol ON pada pompa injeksi,terus putar engkol sesuai dengan arah putaran pompa injeksi R atau L sampai Rpm yang ingin diuji lalu atur stroke.
    d. Tekan tombol start untuk memulai atau cancel untuk tunda.setelah diuji tekan tombol drain untuk mengosongkan bahan bakar pada gelas ukur
    e. Data data yang dipakai untuk kalibrasi pompa injeksi

    ReplyDelete
  17. Nama:KRISNA RANGGA
    Kelas:XII TKR-3
    Tanggal:15 FEBRUARI 2021


    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
    a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
    dudukan yang benar.
    b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
    c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
    d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
    delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
    dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
    e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
    berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
    f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
    bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
    g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
    bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
    h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
    i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
    jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
    200.
    j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
    dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
    kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
    perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
    mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
    control pinion kemudian cek kembali
    apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
    belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
    k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
    governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
    l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench

    ReplyDelete
  18. Nama : MUHAMMAD ABDUL AZIZ (18)
    Kelas : XII TKR 3
    Tanggal : Senin, 15 Februari 2021

    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Langkah Kerja
    a. Memasang pompa injeksi in line pada mesin kalibrasi pompa injeksi
    b. Setelah terpasang, mesin kalibrasi dinyalakan.
    c. Selanjutnya tekan tombol ON pada pompa injeksi,terus putar engkol sesuai dengan arah putaran pompa injeksi R atau L sampai Rpm yang ingin diuji lalu atur stroke.
    d. Tekan tombol start untuk memulai atau cancel untuk tunda.setelah diuji tekan tombol drain untuk mengosongkan bahan bakar pada gelas ukur
    e. Data data yang dipakai untuk kalibrasi pompa injeksi

    ReplyDelete
  19. Nama : Bayu Pamungkas
    Kelas: XII TKR 3
    Tanggal : Senin, 15 Februari 2021

    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Langkah Kerja
    a. Memasang pompa injeksi in line pada mesin kalibrasi pompa injeksi
    b. Setelah terpasang, mesin kalibrasi dinyalakan.
    c. Selanjutnya tekan tombol ON pada pompa injeksi,terus putar engkol sesuai dengan arah putaran pompa injeksi R atau L sampai Rpm yang ingin diuji lalu atur stroke.
    d. Tekan tombol start untuk memulai atau cancel untuk tunda.setelah diuji tekan tombol drain untuk mengosongkan bahan bakar pada gelas ukur
    e. Data data yang dipakai untuk kalibrasi pompa injeksi

    ReplyDelete
  20. Nama:Aldi Bastanta
    Kelas:XII TKR-3
    Tanggal:15 FEBRUARI 2021


    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
    a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
    dudukan yang benar.
    b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
    c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
    d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
    delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
    dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
    e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
    berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
    f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
    bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
    g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
    bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
    h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
    i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
    jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
    200.
    j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
    dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
    kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
    perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
    mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
    control pinion kemudian cek kembali
    apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
    belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
    k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
    governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
    l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench

    ReplyDelete
  21. NAMA : ARYA CAKSENA
    KELAS : XII TKR 2
    SENIN, 15 FEBRUARI 2021

    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
    a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
    dudukan yang benar.
    b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
    c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi.
    d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
    delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak.
    e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
    berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
    f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
    bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
    g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
    bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
    h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
    i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
    jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
    200.
    j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
    dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
    kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
    perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
    mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer).
    k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
    governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
    l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench

    ReplyDelete
  22. NAMA : AHMAD WIDODO GARIT NUGROHO
    KELAS : XII TKR 3
    SENIN, 15 FEBRUARI 2021

    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
    a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
    dudukan yang benar.
    b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
    c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi.
    d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
    delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak.
    e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
    berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
    f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
    bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
    g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
    bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
    h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
    i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
    jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
    200.
    j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
    dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
    kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
    perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
    mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer).
    k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
    governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
    l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench

    ReplyDelete
  23. Nama: Fattaahillah (12)
    Kelas: XII TKR 3
    Hari, Tanggal: Senin,15 Februari 2021

    1. Tujuan dari kalibrasi  pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar, dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel.

    2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line:
    a). Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan dudukan yang benar.
    b). Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
    c). Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
    d). Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur.
    e). Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
    f). Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
    g). Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah 
    bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
    h). Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
    i). Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung 
    jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke 
    200. 
    j). Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut 
    kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk 
    mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut control pinion kemudian cek kembali  apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau  belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
    k). Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada  governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
    l). Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench.

    ReplyDelete
  24. Nama : Budi Akbar
    Kelas : XII TKR3
    Hari, Tanggal : Senin , 15 Febuari 2021
    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar, dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel.

    2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line:
    a). Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan dudukan yang benar.
    b). Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
    c). Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
    d). Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur.
    e). Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
    f). Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
    g). Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
    bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
    h). Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
    i). Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
    jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
    200.
    j). Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
    kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
    mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut control pinion kemudian cek kembali apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
    k). Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
    l). Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench.

    ReplyDelete
  25. Nama. : Kamal Bagus Hutomo
    Kelas. : XII TKR 3
    Mapel. : PMKR
    TGL. : 15 - 02 - 2021

    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Langkah Kerja
    a. Memasang pompa injeksi in line pada mesin kalibrasi pompa injeksi
    b. Setelah terpasang, mesin kalibrasi dinyalakan.
    c. Selanjutnya tekan tombol ON pada pompa injeksi,terus putar engkol sesuai dengan arah putaran pompa injeksi R atau L sampai Rpm yang ingin diuji lalu atur stroke.
    d. Tekan tombol start untuk memulai atau cancel untuk tunda.setelah diuji tekan tombol drain untuk mengosongkan bahan bakar pada gelas ukur
    e. Data data yang dipakai untuk kalibrasi pompa injeksi

    ReplyDelete
  26. Nama : Abdul Hanif
    Kelas : XII-TKR 3
    Mapel : PMKR
    Senin, 15 febuari 2021


    1.Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2.Langkah Kerja
    a. Memasang pompa injeksi in line pada mesin kalibrasi pompa injeksi
    b. Setelah terpasang, mesin kalibrasi dinyalakan.
    c. Selanjutnya tekan tombol ON pada pompa injeksi,terus putar engkol sesuai dengan arah putaran pompa injeksi R atau L sampai Rpm yang ingin diuji lalu atur stroke.
    d. Tekan tombol start untuk memulai atau cancel untuk tunda.setelah diuji tekan tombol drain untuk mengosongkan bahan bakar pada gelas ukur
    e. Data data yang dipakai untuk kalibrasi pompa injeksi

    ReplyDelete
  27. Nama: IRVAN JAGAD KELANA
    Kelas:XII TKR 3
    HARI/TGL:SENIN, 15 FEBRUARI 2021

    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
    a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
    dudukan yang benar.
    b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
    c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
    d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
    delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
    dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
    e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
    berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
    f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
    bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
    g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
    bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
    h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
    i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
    jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
    200.
    j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
    dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
    kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
    perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
    mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
    control pinion kemudian cek kembali
    apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
    belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
    k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
    governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
    l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench

    ReplyDelete
  28. NAMA: RAYA JALU PUTRA
    KELAS:12TKR3


    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Langkah Kerja
    a. Memasang pompa injeksi in line pada mesin kalibrasi pompa injeksi
    b. Setelah terpasang, mesin kalibrasi dinyalakan.
    c. Selanjutnya tekan tombol ON pada pompa injeksi,terus putar engkol sesuai dengan arah putaran pompa injeksi R atau L sampai Rpm yang ingin diuji lalu atur stroke.
    d. Tekan tombol start untuk memulai atau cancel untuk tunda.setelah diuji tekan tombol drain untuk mengosongkan bahan bakar pada gelas ukur
    e. Data data yang dipakai untuk kalibrasi pompa injeksi

    ReplyDelete
  29. Nama: Agus Saputra
    Kelas: 12 TKR 3
    Tanggal pengerjaan: Senin 15 Februari 2021
    1.fungsi Kalibrasi adalah untuk mengetahui bagaimana
    cara mengkalibarasi pompa injeksi agar jumlah bahan
    bakar yang disemprotkan oleh nozzle jumlahnya sama,
    sehingga dapat meminimalisir jumlah pemakaian
    bahan bakar dan juga untuk menjaga performa mesin
    agar tetap stabil
    2.1. Pasang pompa injeksi pada alar tes kalibrasi,
    usahakan pompa injeksi benar benar terikat kokoh
    pada alat.
    2. Hubungkan poros motor penggerak ke pompa
    injeksi, lalu kencankan baut pada motor
    penggerak.
    3. Pasang pipa dari pompa injeksi menuju nozzle
    dan kencangkan.
    4. Siapkan baterai 12v dan hubungkan kutup (-)
    baterai ke bodi alat dan kutup(+) ke kabel
    solenoid.
    5. Nyalakan saklar AC dan saklar DC(batrai)
    sehingga motor penggerak hidup dan memutar
    pompa injeksi, dan juga solenoid membuka
    setelah diberi arus 12V.
    6. Kemudian lihat jumlah minyak yang di keluarkan
    oleh nozzle di gelas ukur selama 1 menit, setelah
    itu matikan semua saklar untuk menghentikan
    putaran motor penggerak.
    7. Apabila jumlah minyak di gelas ukur melebihi 13
    ml per menit nya, maka harus di atur agar jumlah
    minyak yang keluar sesuai standar.
    8. Atur fuel load adjusting screw searah jarum jam
    dengan menggunakan kunci pas(open and
    spanner)14 mm dan obeng(screw driver) (-) lalu
    putar fuel load adjusting screw nya sampai
    jumlah minyak menunjukan 13 ml dalam keadaan
    mesin penggerak tidak memutar pompa injeksi.
    9. Untuk memutar fuel load adjusting screw
    lakukanlah setiap 90°, kemudian ukur Volume
    bahan bakar yang di injeksikan. Apabila voleme
    bahan bahan bakar belum sesuai standar maka
    putar kembali fuel load adjusting screw sebanyak
    90°, kemudian uji kembali sampai bahan bakar
    sesuai standar yaitu antara 13-13.5 mililiter.
    10. Setelah kalibrasi dilakukan usahakan tidak ada
    rembesan minyak yang menetes pada pompa
    injeksi.
    11. Kemudian pompa injeksi siap dipasang pada
    engine untuk mengetes performa engine
    12. Apabila dalam proses kalibrasi terdapat masalah
    contoh nya ada salah satu silinder yang voleme
    bahan bakarnya berbeda (tidak sama) maka
    penyebab hal tersebut terdapat pada pompa
    injeksi yang bemasalah, kemungkinan pompa
    injeksi kotor atau tersumbat pada bagian silinder
    yang bermasalah. Sehingga mengakibatkan
    jumlah volume bahan bakar menjadi berbeda dari
    silinder yang lain.
    13. Untuk mengatasi masalah tersebut maka pompa
    injeksi harus dibongkar dan dibersihkan, apabila
    ada komponen rusak maka harus diganti. Setelah
    dilakukan perbaikan maka pompa injeksi harus
    dikalibrasi kembali untuk mengetahui apakah
    volume bahan bakar yang diinjeksikan sudah
    sama pada setiap silinder

    ReplyDelete
  30. Nama : Seno Edi Prasetyo
    Kelas : XII TKR 3
    Tanggal: 15 Februari 2021

    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :

    a). Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
    dudukan yang benar.

    b). Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.

    c). Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.

    d). Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
    delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
    dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur.

    e). Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
    berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.

    f). Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
    bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.

    g). Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
    bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.

    h). Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.

    i). Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung.
    jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
    200.

    j). Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
    dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
    kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
    perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
    mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
    control pinion kemudian cek kembali
    apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
    belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.

    k). Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
    governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.

    l). Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench

    ReplyDelete
  31. Nama : MUHAMAD YUSUF ERNANDI
    Kelas : XII-TKR 3
    Tanggal : Selasa, 16 Februari 2021

    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
    a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
    dudukan yang benar.
    b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
    c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi.
    d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
    delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak.
    e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
    berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
    f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
    bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
    g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
    bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
    h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
    i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
    jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
    200.
    j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
    dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
    kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
    perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
    mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer).
    k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
    governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
    l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench

    ReplyDelete
  32. Nama : Slamet Sugi Hartono
    Kelas : XII TKR 2
    Tanggal : Selasa, 16 Februari 2021

    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
    a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
    dudukan yang benar.
    b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
    c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi.
    d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
    delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak.
    e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
    berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
    f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
    bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
    g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
    bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
    h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
    i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
    jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
    200.
    j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
    dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
    kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
    perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
    mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer).
    k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
    governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
    l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench

    ReplyDelete
  33. Nama :Virgiawan rifki dwi cahya
    Kelas: 12 Tkr 3
    Tanggal:selasa 16 febuari 2021


    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
    a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
    dudukan yang benar.
    b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
    c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
    d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
    delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
    dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
    e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
    berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
    f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
    bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
    g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
    bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
    h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
    i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
    jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
    200.
    j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
    dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
    kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
    perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
    mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
    control pinion kemudian cek kembali
    apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
    belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
    k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
    governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
    l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench

    ReplyDelete
  34. Nama : WAHYU ADITYA (35)
    Kelas: XII TKR 3
    Tanggal:selasa 16 febuari 2021


    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
    a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
    dudukan yang benar.
    b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
    c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
    d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
    delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
    dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
    e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
    berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
    f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
    bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
    g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
    bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
    h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
    i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
    jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
    200.
    j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
    dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
    kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
    perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
    mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
    control pinion kemudian cek kembali
    apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
    belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
    k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
    governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
    l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench

    ReplyDelete
  35. SHAMID ALBANI
    12 TKR 3
    Selasa, 16 Februari 2021

    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
    a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
    dudukan yang benar.
    b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
    c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi.
    d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
    delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak.
    e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
    berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
    f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
    bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
    g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
    bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
    h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
    i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
    jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
    200.
    j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
    dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
    kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
    perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
    mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer).
    k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
    governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
    l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench

    ReplyDelete
  36. Nama : MUHAMMAD ABDUL AZIZ
    Kelas : XII TKR 3
    Tanggal : SELASA, 16 Februari 2021

    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
    a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
    dudukan yang benar.
    b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
    c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi.
    d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
    delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak.
    e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
    berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
    f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
    bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
    g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
    bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
    h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
    i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
    jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
    200.
    j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
    dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
    kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
    perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
    mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer).
    k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
    governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
    l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench

    ReplyDelete
  37. NAMA: Yandi Andika
    KELAS:12TKR3
    Mapel : PMKR


    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Langkah Kerja
    a. Memasang pompa injeksi in line pada mesin kalibrasi pompa injeksi
    b. Setelah terpasang, mesin kalibrasi dinyalakan.
    c. Selanjutnya tekan tombol ON pada pompa injeksi,terus putar engkol sesuai dengan arah putaran pompa injeksi R atau L sampai Rpm yang ingin diuji lalu atur stroke.
    d. Tekan tombol start untuk memulai atau cancel untuk tunda.setelah diuji tekan tombol drain untuk mengosongkan bahan bakar pada gelas ukur
    e. Data data yang dipakai untuk kalibrasi pompa injeksi

    ReplyDelete
  38. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nama. : JANWAR
      No absen :16
      Kelas. : XII TKR 1
      Mapel. : PMKR
      TANGGAL PENGERJAAN: Sel, 15 Febuari 2021

      1. •••Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar
      dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

      2. Langkah Kerja kaliberasi pompa injeksi in line...
      •1.. Memasang pompa injeksi in line pada mesin kalibrasi pompa injeksi
      •2.. Setelah terpasang, mesin kalibrasi dinyalakan.
      •3.. Selanjutnya tekan tombol ON pada pompa injeksi,terus putar engkol sesuai dengan arah putaran pompa injeksi R atau L sampai Rpm yang ingin diuji lalu atur stroke.
      •4. Tekan tombol start untuk memulai atau cancel untuk tunda.setelah diuji tekan tombol drain untuk mengosongkan bahan bakar pada gelas ukur
      •5. Data data yang dipakai untuk kalibrasi pompa injeksi

      Delete
  39. Nama:ARDIANSYA PUTRA
    Kelas:XII-TKR 1
    TGL:16-02-2021

    1. Tuliskan tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel?
    Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Tuliskan dengan ringkas langkah kerja kalibrasi pompa injeksi in line?
    Langkah Kerja:
    a. Memasang pompa injeksi in line pada mesin kalibrasi pompa injeksi
    b. Setelah terpasang, mesin kalibrasi dinyalakan.
    c. Selanjutnya tekan tombol ON pada pompa injeksi,terus putar engkol sesuai dengan arah putaran pompa injeksi R atau L sampai Rpm yang ingin diuji lalu atur stroke.
    d. Tekan tombol start untuk memulai atau cancel untuk tunda.setelah diuji tekan tombol drain untuk mengosongkan bahan bakar pada gelas ukur
    e. Data data yang dipakai untuk kalibrasi pompa injeksi

    ReplyDelete
  40. NAMA : CHAIRUL DIAN NUGRAHA
    KELAS : 12 TKR 1
    TANGGAL PENGERJAAN : Selasa,16 Februari 2021

    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
    a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
    dudukan yang benar.
    b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
    c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
    d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
    delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
    dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
    e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
    berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
    f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
    bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
    g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
    bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
    h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
    i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
    jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
    200.
    j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
    dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
    kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
    perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
    mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
    control pinion kemudian cek kembali
    apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
    belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
    k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
    governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
    l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench

    ReplyDelete
  41. Nama : RIYAN ANDIKA SAPUTRA
    Kelas : XII TKR 1
    Tanggal : SELASA, 16 Februari 2021

    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
    a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
    dudukan yang benar.
    b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
    c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi.
    d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
    delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak.
    e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
    berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
    f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
    bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
    g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
    bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
    h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
    i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
    jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
    200.
    j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
    dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
    kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
    perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
    mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer).
    k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
    governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
    l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench

    ReplyDelete
  42. NAMA : SATRIA LUHUR KUNCORO
    KELAS : XII-TKR1
    TANGGAL PENGERJAAN : Selasa, 16 Februari 2021

    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
    a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
    dudukan yang benar.
    b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
    c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
    d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
    delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
    dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
    e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
    berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
    f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
    bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
    g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
    bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
    h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
    i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
    jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
    200.
    j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
    dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
    kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
    perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
    mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
    control pinion kemudian cek kembali
    apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
    belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
    k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
    governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
    l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench

    ReplyDelete
  43. NAMA : ABIMANYU NURFADILAH
    KELAS: 12 TKR 1
    TNGGL: 16 FEBRUARI 2021

    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Langkah Kerja
    a. Memasang pompa injeksi in line pada mesin kalibrasi pompa injeksi
    b. Setelah terpasang, mesin kalibrasi dinyalakan.
    c. Selanjutnya tekan tombol ON pada pompa injeksi,terus putar engkol sesuai dengan arah putaran pompa injeksi R atau L sampai Rpm yang ingin diuji lalu atur stroke.
    d. Tekan tombol start untuk memulai atau cancel untuk tunda.setelah diuji tekan tombol drain untuk mengosongkan bahan bakar pada gelas ukur
    e. Data data yang dipakai untuk kalibrasi pompa injeksi

    ReplyDelete
  44. Nama:Ketut Subagia
    Kelas:12 TKR 1

    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
    a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
    dudukan yang benar.
    b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
    c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi.
    d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
    delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak.
    e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
    berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
    f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
    bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
    g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
    bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
    h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
    i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
    jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
    200.
    j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
    dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
    kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
    perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
    mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer).
    k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
    governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
    l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench

    ReplyDelete
  45. NAMA : MAYLIANA NUR HIKMAH
    KELAS : 12.TKR-1
    HARI / TANGGAL : SELASA,16 FEBRUARI 2021


    1.Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2.Langkah Kerja :
    a. Memasang pompa injeksi in line pada mesin kalibrasi pompa injeksi
    b. Setelah terpasang, mesin kalibrasi dinyalakan.
    c. Selanjutnya tekan tombol ON pada pompa injeksi,terus putar engkol sesuai dengan arah putaran pompa injeksi R atau L sampai Rpm yang ingin diuji lalu atur stroke.
    d. Tekan tombol start untuk memulai atau cancel untuk tunda.setelah diuji tekan tombol drain untuk mengosongkan bahan bakar pada gelas ukur
    e. Data data yang dipakai untuk kalibrasi pompa injeksi

    ReplyDelete
  46. Nama : Riski Faturohman
    Kelas : XII TKR 1
    Tanggal Pengerjaan : Selasa, 16 Februari 2021

    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel yaitu agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar, dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
    -). Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi atau Test Bench dengan dudukan yang benar.
    -). Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
    -). Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
    -). Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat dibawah nozzle ada gelas ukur.
    -). Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
    -). Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
    -). Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
    -). Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
    -). Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke 200.
    -). Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunger). Kencangkan kembali baut control pinion kemudian cek kembali apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
    -). Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
    -). Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench.

    ReplyDelete
  47. NAMA: AHMAD FADILLAH
    KELAS:XII TKR 1
    Tanggal: 16 Februari 2021


    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Langkah Kerja
    a. Memasang pompa injeksi in line pada mesin kalibrasi pompa injeksi
    b. Setelah terpasang, mesin kalibrasi dinyalakan.
    c. Selanjutnya tekan tombol ON pada pompa injeksi,terus putar engkol sesuai dengan arah putaran pompa injeksi R atau L sampai Rpm yang ingin diuji lalu atur stroke.
    d. Tekan tombol start untuk memulai atau cancel untuk tunda.setelah diuji tekan tombol drain untuk mengosongkan bahan bakar pada gelas ukur
    e. Data data yang dipakai untuk kalibrasi pompa injeksi

    ReplyDelete
  48. Ferly Byan Reksa Sandika
    XII TKR 1
    Absen 12
    16 Februari 2021

    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
    a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
    dudukan yang benar.
    b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
    c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
    d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
    delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
    dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
    e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
    berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
    f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
    bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
    g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
    bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
    h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
    i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
    jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
    200.
    j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
    dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
    kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
    perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
    mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
    control pinion kemudian cek kembali
    apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
    belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
    k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
    governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
    l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench

    ReplyDelete
  49. NAMA : Irfan Amaro Bittaqwa
    KELAS : XII TKR 1
    HARI/TANGGAL : SELASA, 16 FEBRUARI 2021


    1.Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2.Langkah Kerja :
    a. Memasang pompa injeksi in line pada mesin kalibrasi pompa injeksi
    b. Setelah terpasang, mesin kalibrasi dinyalakan.
    c. Selanjutnya tekan tombol ON pada pompa injeksi,terus putar engkol sesuai dengan arah putaran pompa injeksi R atau L sampai Rpm yang ingin diuji lalu atur stroke.
    d. Tekan tombol start untuk memulai atau cancel untuk tunda.setelah diuji tekan tombol drain untuk mengosongkan bahan bakar pada gelas ukur
    e. Data data yang dipakai untuk kalibrasi pompa injeksi

    ReplyDelete
  50. AHMAD RAFIANSYAH
    12TKR1
    TANGGAL: 16 FEBUARI 2021

    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
    a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
    dudukan yang benar.
    b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
    c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi.
    d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
    delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak.
    e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
    berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
    f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
    bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
    g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
    bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
    h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
    i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
    jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
    200.
    j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
    dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
    kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
    perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
    mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer).
    k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
    governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
    l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench

    ReplyDelete
  51. Nama: Muhammad Akbar Sulthoni
    Kelas 12 TKR 1
    Tanggal: Selasa, 16 February 2021



    1.Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2.Langkah Kerja :
    a. Memasang pompa injeksi in line pada mesin kalibrasi pompa injeksi
    b. Setelah terpasang, mesin kalibrasi dinyalakan.
    c. Selanjutnya tekan tombol ON pada pompa injeksi,terus putar engkol sesuai dengan arah putaran pompa injeksi R atau L sampai Rpm yang ingin diuji lalu atur stroke.
    d. Tekan tombol start untuk memulai atau cancel untuk tunda.setelah diuji tekan tombol drain untuk mengosongkan bahan bakar pada gelas ukur
    e. Data data yang dipakai untuk kalibrasi pompa injeksi

    ReplyDelete
  52. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  53. Nama. : Galang Setyo Nugroho
    Kelas. : XII TKR 1
    Mapel. : PMKR
    Tanggal Pengerjaan: Selasa, 16 Febuari 2021

    1. •••Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar
    dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Langkah Kerja kaliberasi pompa injeksi in line...
    •1.. Memasang pompa injeksi in line pada mesin kalibrasi pompa injeksi
    •2.. Setelah terpasang, mesin kalibrasi dinyalakan.
    •3.. Selanjutnya tekan tombol ON pada pompa injeksi,terus putar engkol sesuai dengan arah putaran pompa injeksi R atau L sampai Rpm yang ingin diuji lalu atur stroke.
    •4. Tekan tombol start untuk memulai atau cancel untuk tunda.setelah diuji tekan tombol drain untuk mengosongkan bahan bakar pada gelas ukur
    •5. Data data yang dipakai untuk kalibrasi pompa injeksi

    ReplyDelete
  54. Nama: Mohhamad Ibnu Shobbil
    Kelas: 12 TKR 1
    Selasa, 16 Februari 2021

    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
    a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
    dudukan yang benar.
    b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
    c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
    d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
    delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
    dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
    e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
    berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
    f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
    bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
    g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
    bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
    h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
    i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
    jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
    200.
    j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
    dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
    kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
    perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
    mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
    control pinion kemudian cek kembali
    apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
    belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
    k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
    governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
    l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench

    ReplyDelete

  55. Nama: USYE SULISTYA
    Kelas: 12 TKR 1
    Selasa, 16 Februari 2021

    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
    a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
    dudukan yang benar.
    b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
    c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
    d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
    delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
    dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
    e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
    berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
    f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
    bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
    g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
    bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
    h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
    i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
    jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
    200.
    j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
    dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
    kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
    perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
    mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
    control pinion kemudian cek kembali
    apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
    belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
    k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
    governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
    l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench

    ReplyDelete
  56. Nama. : HABIL SETHA INDARU
    Kelas. : XII TKR 3
    Mapel. : PMKR
    Tanggal Pengerjaan: Selasa, 16 Febuari 2021

    1. •••Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar
    dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Langkah Kerja kaliberasi pompa injeksi in line...
    •1.. Memasang pompa injeksi in line pada mesin kalibrasi pompa injeksi
    •2.. Setelah terpasang, mesin kalibrasi dinyalakan.
    •3.. Selanjutnya tekan tombol ON pada pompa injeksi,terus putar engkol sesuai dengan arah putaran pompa injeksi R atau L sampai Rpm yang ingin diuji lalu atur stroke.
    •4. Tekan tombol start untuk memulai atau cancel untuk tunda.setelah diuji tekan tombol drain untuk mengosongkan bahan bakar pada gelas ukur
    •5. Data data yang dipakai untuk kalibrasi pompa injeksi

    ReplyDelete
  57. Nama. : BAYU WANDA PRATAMA
    Kelas. : XII TKR 1
    NO Absen : 09
    Mapel. : PMKR
    Tanggal Pengerjaan: Selasa, 16 Febuari 2021

    1. •••Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar
    dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Langkah Kerja kaliberasi pompa injeksi in line...
    •1.. Memasang pompa injeksi in line pada mesin kalibrasi pompa injeksi
    •2.. Setelah terpasang, mesin kalibrasi dinyalakan.
    •3.. Selanjutnya tekan tombol ON pada pompa injeksi,terus putar engkol sesuai dengan arah putaran pompa injeksi R atau L sampai Rpm yang ingin diuji lalu atur stroke.
    •4. Tekan tombol start untuk memulai atau cancel untuk tunda.setelah diuji tekan tombol drain untuk mengosongkan bahan bakar pada gelas ukur
    •5. Data data yang dipakai untuk kalibrasi pompa injeksi

    ReplyDelete
  58. Nama : MAULANA RAKHA SAMUDRA
    Kelas : XII - TKR1
    Tanggal : Selasa, 16 Februari 2021


    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan Efisien sesuai dengan standar yang telah ditentukan, dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel.

    2. Cara Mengkalibrasi Pompa Injeksi Tipe In Line :

    • Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan dudukan yang benar.
    • Pasang selang masuk bahan bakar pada hubang masuk minyak pompa injeksi.
    • Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi.Nantinya bahan bakar terscbut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
    • Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder.
    • Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder dan kencangkan, Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur untuk mengetahui jumlah bahan bakaryang dikeluarkan setiap silinder/line.
    • Setel mesin lest bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka balhan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200.
    • Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merk pompa injeksi.
    • Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya junlah bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 c.
    • Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 unluk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
    • Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumah bahan bakar pada rpm 900 –1250 (tergantung merek dan jenis) stroke 200. Jumlah bahan bakar pada rpm tinggi dapat diketahui dengan rumus (Diameter plunyer – 2) x 2 + 1. Diameter plunyer dapat diukur menggunakan jangka sorong atau dengan melihat pada label yang ada di pompa injeksi.
    • Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar. maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer).
    • Untuk pompa injeksi tipe Distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas. hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
    • Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench.

    ReplyDelete
  59. NAMA : M. ZIKRI
    KELAS : XII-TKR 1
    TANGGAL PENGERJAAN : Selasa,16 Februari 2021

    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Langkah Kerja
    a. Memasang pompa injeksi in line pada mesin kalibrasi pompa injeksi
    b. Setelah terpasang, mesin kalibrasi dinyalakan.
    c. Selanjutnya tekan tombol ON pada pompa injeksi,terus putar engkol sesuai dengan arah putaran pompa injeksi R atau L sampai Rpm yang ingin diuji lalu atur stroke.
    d. Tekan tombol start untuk memulai atau cancel untuk tunda.setelah diuji tekan tombol drain untuk mengosongkan bahan bakar pada gelas ukur
    e. Data data yang dipakai untuk kalibrasi pompa injeksi

    ReplyDelete
  60. NAMA : M.MAULANA.H
    KELAS : 12 TKR 1
    TANGGAL PENGERJAAN : Selasa,16 Februari 2021

    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
    a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
    dudukan yang benar.
    b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
    c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
    d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
    delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
    dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
    e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
    berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
    f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
    bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
    g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
    bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
    h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
    i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
    jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
    200.
    j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
    dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
    kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
    perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
    mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
    control pinion kemudian cek kembali
    apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
    belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
    k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
    governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
    l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench

    ReplyDelete
  61. NAMA : QORRY IQLIYAH
    KELAS : XII TKR 2
    SELASA , 16 FEBRUARI 2021

    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
    a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
    dudukan yang benar.
    b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
    c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
    d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
    delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
    dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
    e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
    berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
    f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
    bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
    g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
    bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
    h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
    i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
    jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
    200.
    j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
    dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
    kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
    perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
    mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
    control pinion kemudian cek kembali
    apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
    belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
    k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
    governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
    l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench

    ReplyDelete
  62. Nama : Nu'man salvani safar
    Kelas: XII TKR 1
    Hari, Tanggal: Selasa,16 Februari 2021

    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar,dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel.

    2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line:
    a). Pertama pasang pompa injeksi pada Test Bench dengan dudukan yang benar.
    b). Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
    c). Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi.Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
    d). Nyalakan Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder.Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar,kendorkan holder dan cek delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak.Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar,setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder dan kencangkan.Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur.
    e). Setel test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200.Stroke ini adalah hitungan waktu,stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain,namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
    f). Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama,biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
    g).Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200,biasanya jumlah
    bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
    h). Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200,biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
    i). Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
    jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
    200.
    j). Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda,bila ada perbedaan jumlah bahan bakar,maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300),kendorkan baut
    kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas,kemudian ketok secara perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
    mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer).Kencangkan kembali baut control pinion kemudian cek kembali apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau belum.Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
    k). Untuk pompa injeksi tipe distributor,cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas,hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada governor pompa injeksi distributor,karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
    l). Setelah jumlah bahan bakar sama matikan test bench,lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar.Lepas pompa injeksi dari mesin test bench.

    ReplyDelete
  63. NAMA : Muhammad Zidane
    KELAS : XII TKR 1
    TANGGAL : SELASA , 16 FEBRUARI 2021

    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
    a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
    dudukan yang benar.
    b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
    c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
    d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
    delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
    dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
    e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
    berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
    f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
    bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
    g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
    bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
    h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
    i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
    jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
    200.
    j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
    dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
    kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
    perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
    mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
    control pinion kemudian cek kembali
    apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
    belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
    k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
    governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
    l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench

    ReplyDelete
  64. NAMA : Ade Hardiansyah
    KELAS : XII TKR 2
    SELASA , 16 FEBRUARI 2021

    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
    a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
    dudukan yang benar.
    b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
    c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
    d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
    delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
    dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
    e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
    berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
    f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
    bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
    g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
    bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
    h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
    i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
    jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
    200.
    j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
    dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
    kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
    perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
    mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
    control pinion kemudian cek kembali
    apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
    belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
    k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
    governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
    l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench

    ReplyDelete
  65. NAMA : RIZKY GUSTI SAPUTRA
    KELAS : XII TKR 3
    TANGGAL : RABU , 17 FEBRUARI 2021

    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
    a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
    dudukan yang benar.
    b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
    c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
    d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
    delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
    dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
    e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
    berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
    f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
    bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
    g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
    bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
    h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
    i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
    jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
    200.
    j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
    dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
    kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
    perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
    mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
    control pinion kemudian cek kembali
    apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
    belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
    k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
    governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
    l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench

    ReplyDelete
  66. Nama : Alfitio Prasetio
    Kelas : 12 TKR 3
    Rabu, 17 Februari 2021


    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
    a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
    dudukan yang benar.
    b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
    c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
    d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
    delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
    dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
    e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
    berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
    f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
    bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
    g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
    bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
    h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
    i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
    jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
    200.
    j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
    dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
    kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
    perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
    mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
    control pinion kemudian cek kembali
    apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
    belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
    k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
    governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
    l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench

    ReplyDelete
  67. Nama : AKHWAL UKHRAWI
    Kelas : XII TKR 1
    Tanggal : rabu, 17 februari 2021

    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
    a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
    dudukan yang benar.
    b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
    c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi.
    d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
    delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak.
    e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
    berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
    f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
    bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
    g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
    bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
    h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
    i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
    jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
    200.
    j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
    dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
    kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
    perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
    mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer).
    k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
    governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
    l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench

    ReplyDelete
  68. NAMA : Muhammad Burhannudin Iqbal Saibani
    KELAS : XII TKR 3
    TANGGAL : RABU , 17 FEBRUARI 2021

    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
    a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
    dudukan yang benar.
    b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
    c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
    d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
    delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
    dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
    e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
    berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
    f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
    bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
    g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
    bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
    h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
    i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
    jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
    200.
    j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
    dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
    kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
    perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
    mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
    control pinion kemudian cek kembali
    apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
    belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
    k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
    governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
    l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench

    ReplyDelete
  69. NAMA : AISYAH PUTRI NINGSIH
    KELAS : XII TKR 2
    RABU , 17 FEBRUARI 2021

    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
    a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
    dudukan yang benar.
    b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
    c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
    d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
    delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
    dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
    e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
    berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
    f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
    bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
    g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
    bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
    h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
    i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
    jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
    200.
    j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
    dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
    kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
    perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
    mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
    control pinion kemudian cek kembali
    apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
    belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
    k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
    governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
    l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench

    ReplyDelete
  70. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  71. NAMA : TENDI ALI AL ALAN
    KELAS : XII-TKR 2
    TANGGAL PENGERJAAN : rabu, 17 Februari 2021

    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
    a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
    dudukan yang benar.
    b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
    c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
    d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
    delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
    dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
    e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
    berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
    f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
    bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
    g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
    bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
    h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
    i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
    jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
    200.
    j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
    dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
    kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
    perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
    mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
    control pinion kemudian cek kembali
    apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
    belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
    k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
    governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
    l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench

    ReplyDelete
  72. Nama: Subhan Maulana
    Kelas: XII TKR 1
    Tanggal Pengerjaan: Kamis 18 Februari 2021

    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
    a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
    dudukan yang benar.
    b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
    c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
    d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
    delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
    dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
    e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
    berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
    f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
    bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
    g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
    bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
    h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
    i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
    jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
    200.
    j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
    dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
    kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
    perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
    mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
    control pinion kemudian cek kembali
    apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
    belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
    k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
    governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
    l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench

    ReplyDelete
  73. Nama : Farrel Putra Ardianto
    Kelas : XII TKR 2
    Tanggal : Sabtu, 20 Februari 2021

    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
    a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
    dudukan yang benar.
    b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
    c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi.
    d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
    delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak.
    e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
    berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
    f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
    bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
    g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
    bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
    h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
    i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
    jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
    200.
    j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
    dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
    kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
    perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
    mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer).
    k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
    governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
    l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench

    ReplyDelete
  74. Nama : Fauzi Abdillah
    Kelas : XII TKR 1
    Tanggal : Sabtu, 20 Februari 2021

    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
    a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
    dudukan yang benar.
    b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
    c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi.
    d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
    delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak.
    e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
    berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
    f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
    bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
    g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
    bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
    h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
    i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
    jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
    200.
    j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
    dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
    kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
    perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
    mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer).
    k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
    governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
    l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench

    ReplyDelete
  75. Nama : azriel karim qornain
    Kelas : XII TKR 1
    Tanggal : Senin, 22 Februari 2021

    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
    a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
    dudukan yang benar.
    b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
    c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi.
    d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
    delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak.
    e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
    berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
    f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
    bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
    g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
    bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
    h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
    i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
    jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
    200.
    j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
    dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
    kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
    perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
    mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer).
    k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
    governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
    l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench

    ReplyDelete
  76. Nama: Abdur Rachman Ali
    Kelas: 12 TKR 3
    Tanggal: Kamis,25 Febuari 2021


    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
    a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
    dudukan yang benar.
    b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
    c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
    d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
    delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
    dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
    e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
    berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
    f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
    bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
    g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
    bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
    h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
    i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
    jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
    200.
    j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
    dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
    kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
    perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
    mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
    control pinion kemudian cek kembali
    apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
    belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
    k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
    governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
    l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench

    ReplyDelete
  77. NAMA : Achmad Dwi Prasetyo (2)
    KELAS : XII-TKR1

    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
    a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
    dudukan yang benar.
    b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
    c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
    d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
    delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
    dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
    e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
    berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
    f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
    bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
    g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
    bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
    h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
    i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
    jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
    200.
    j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
    dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
    kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
    perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
    mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
    control pinion kemudian cek kembali
    apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
    belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
    k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
    governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
    l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench

    ReplyDelete
  78. Nama:Reihan Sepiana
    Kelas:X-TKR 1
    Tanggal:Kamis,29 Juli 2021


    1. Tujuan dari kalibrasi pompa injeksi pada sistem bahan bakar mesin diesel adalah agar sistem bahan bakar dalam mesin diesel bisa berjalan baik dan sesuai standar , dan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dalam kendaraan diesel

    2. Cara kalibrasi pompa injeksi in line :
    a)Pertama pasang pompa injeksi pada alat mesin kalibrasi/Test Bench dengan
    dudukan yang benar.
    b) Pasang selang masuk bahan bakar pada lubang masuk minyak pompa injeksi.
    c) Pasang selang keluar bahan bakar pada lubang saluran keluar minyak pompa injeksi. Nantinya bahan bakar tersebut akan dialirkan ke tangki penyimpanan bahan bakar Test Bench.
    d) Nyalakan mesin Test Bench lalu setel pada layar monitor rpm rendah (sekitar 5 -10 rpm) untuk memastikan bahan bakar keluar dari holder. Bila ada salah satu holder yang tidak mengeluarkan bahan bakar, kendorkan holder dan cek
    delivery valve atau lihat apakah plunger bekerja dengan baik atau tidak. Bila semua holder mengeluarkan bahan bakar, setel rpm mesin Test Bench pada 0 rpm, kemudian pasang pipa tekanan tinggi pada semua pada semua holder
    dan kencangkan. Nantinya pipa tekanan tinggi akan terhubung ke nozzle dan tepat di bawah nozzle ada gelas ukur
    e) Setel mesin test bench pada putaran start mesin (rpm 150) tekan tombol stroke maka bahan bakar akan mengalir ke gelas ukur kemudian akan
    berhenti atau tidak mengalir ke gelas ukur pada stroke 200. Stroke ini adalah hitungan waktu, stroke dapat diubah menjadi 100 atau yang lain, namun biasanya standar yang sering digunakan adalah 200.
    f) Amati apakah jumlah bahan bakar yang keluar di gelas ukur apakah jumlahnya sama, biasanya pada rpm 150 (start) untuk inline jumlah bahan
    bakar untuk stroke 200 adalah lebih dari 8 cc, tergantung jenis dan merek pompa injeksi.
    g) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 300 (langsam) stroke 200, biasanya jumlah
    bahan bakar pada rpm 300 stroke 200 untuk inline adalah 2 cc.
    h) Keluarkan lagi bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200, biasanya jumlah bahan bakar pada rpm 600 stroke 200 untuk inline adalah 0 cc atau tidak ada minyak yang keluar.
    i) Keluarkan bahan bakar yang ada pada gelas ukur dan mulai lagi menghitung
    jumlah bahan bakar pada rpm 900 – 1250 (tergantung merek dan jenis) stroke
    200.
    j) Setelah menghitung jumlah pada rpm yang berbeda-beda, bila ada perbedaan jumlah bahan bakar, maka harus segera di ratakan jumlah bahan bakarnya
    dengan cara setel mesin test bench pada rpm langsam (300), kendorkan baut
    kontrol pinion sedikit saja jangan sampai lepas, kemudian ketok secara
    perlahan nok control sleeve ke kanan untuk menambah ke kiri untuk
    mengurangi jumlah bahan bakar (tergantung arah helix/control groove pada plunyer). Kencangkan kembali baut
    control pinion kemudian cek kembali
    apakah bahan bakar yang dikeluarkan setiap silinder/line sudah sama atau
    belum. Jika belum sama ulangi cara diatas sampai jumlah bahan bakar yang dikeluarkan sama.
    k) Untuk pompa injeksi tipe distributor, cara mengecek jumlah bahan bakar yang dikeluarkan adalah sama dengan cara diatas, hanya saja cara mengatur jumlah bahan bakarnya berbeda yaitu dengan memutar baut yang ada pada
    governor pompa injeksi distributor, karena pompa injeksi tipe distributor cara kerjanya satu elemen pompa dibagi 4 silinder, jadi hanya perlu setel sekali dan pada rpm yang sama saja.
    l) Setelah jumlah bahan bakar sama matikan mesin test bench, lepaskan selang masuk dan selang keluar bahan bakar. Lepas pompa injeksi dari mesin test bench

    ReplyDelete

Tugas 4. Memahami Prinsip Prinsip Pengendalian Kontaminasi

Tugas 4. Memahami Prinsip Prinsip Pengendalian Kontaminasi Tugas untuk siswa  Kelas X TKR1  dan X TBSM pada mata pelajaran TDO. Saksikan vi...