Sunday, 18 October 2020
Penggunaan Smoke Tester Enngine Diesel
Tugas Ke 14 Mapel PMKR Kelas XII TKR
Saksikan video pembelajaran tentang cara melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel. kemudian berikan jawabannya pada kolom komentar di blogspot. Sertakan nama jelas, kelas:, dan tanggal pengerjaan. Batas Waktu pengerjaan dari mulai tanggal 19 - 23 Oktober 2020. Untuk pengisian absen kelas dalam pembelajaran diisi nama dan kelas di blogspot sesuai dengan jadwal pembelajaran. Kelas XII TKR 2 absen tanggal 19 dan 22 Oktober 2020. Kelas XII TKR 1 absen tanggal: 20 dan 22 Oktober 2020, dan Kelas XII TKR 3 absen tanggal: 19 dan 21 Oktober 2020.
Pertanyaan:
1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
* Selamat Belajar Dan Bekerja *
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Tugas 4. Memahami Prinsip Prinsip Pengendalian Kontaminasi
Tugas 4. Memahami Prinsip Prinsip Pengendalian Kontaminasi Tugas untuk siswa Kelas X TKR1 dan X TBSM pada mata pelajaran TDO. Saksikan vi...
-
Tugas 3: Mata Pelajaran PMKR Kelas XII TKR Saksikan video pembelajaran tentang sistem pendinginan pada mobil. Setelah itu jawablah pertan...
-
Tugas Ke 4 : Mata Pelajaran PMKR Kelas XII (Duabelas) Materi Pemeriksaan Sistem Pendinginan Pada Mobil Saksikan video pembelajaran di at...
-
Tugas Ke 10: Mapel PMKR Kelas XII TKR Materi: Cara Kerja Sistem Manajemen Engine (EMS) Saksikan video pembelajaran di atas dengan seksam...
Nama : Muhammad Zidane
ReplyDeleteKelas. : 12 TKR 1
Tanggal / waktu pengerjaan : Senin , 19 Oktober 2020
1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
1. Diesel smoke opacimeter
2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
Nama : Kevin Kigen Hutagalung
ReplyDeleteKelas : 12 TKR 1
Tanggal/waktu pengerjaan : Senin,19 Oktober 2020
1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
1. Diesel smoke opacimeter
2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
Nama : Tomy Saputra
ReplyDeleteKelas : XII-TKR2
Absen : 35
Tanggal pengerjaan : Senin , 19 Oktober 2020
1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
Jawaban
1. Nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel yaitu smoke tester diesel
2. Prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel yaitu :
- langkah pertama pasang selang gas buang yang berbentuk panjang lurus ke dalam kenalpot dan jepit ujung bibir kenalpot dengan penjepit
-Masukan ujung selang gas buang tadi ke lubang yang bernama inlet lalu kencangkan di alat smoke tester diesel
- Pasang kabel power hubungan alat smoke tester diesel dengan stopkontak yang sudah dialiri listrik
- lalu tekan tombol on pada alat smoke tester diesel hingga nyala
- lalu pasang kabel connector positif dan negatif baterai dan hubungan/tancapkan connector yang berisi 8 lubang ke connector yang berada di alat smoke tester diesel yang berisi 8 lubang juga dang kencangkan murnya
- Lalu pasang kabel jika merah positif dan hitam negatif ke baterai/aki
- Bukalah cap mobil dan pasang penahan cap mobil
- jika sudah hubungan kabel merah ke positif baterai dan kabel hitam ke negatif baterai lalu starter mobilnya
- jika tidak bisa di starter mobilnya atau tidak kuat pakai lah alat untuk membantu starter mobil
- jika sudah starter mobil. Jika sudah liat alat smoke tester diesel lalu tekan tombol display dan tunggu hingga siap digunakan
- lalu tekan acel dan tekan tombol accept
- lalu naikan rpm mobil dengan digas dan lakukan tekan accept sebanyak 5 kali pengujian agar hasil maksimal lalu print hasil pengujian tadi
3.Hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel
A. Alat uji gas buang diesel ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
B. Perlu mesin mobil harus dalam keadaan panas atau dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
C. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
D. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
E. Sementara HidroCarbon itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HidroCarbon nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HidroCarbon bila semakin kecil maka semakin baik.
F. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
G. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
Nama : Janwar
ReplyDeleteKelas. : XII TKR 1
No absen 16
Tanggal pengerjaan : Senin , 19 Oktober 2020
1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
Jawabannya:
1. Diesel smoke opacimeter
2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
NAMA : MAYLIANA NUR HIKMAH
ReplyDeleteKELAS : 12.TKR-1
HARI / TANGGAL : Senin,19 Oktober 2020
1.Diesel smoke opacimeter
2.
- Pertama, mesin mobil harus dinyalakan dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
- Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
- Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
- Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3.
- Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
- Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
- Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
- Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
- Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
- HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
- HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
- Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
- Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
- Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
- Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda. Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1
Nama : Iklil Kurnia
ReplyDeleteKelas : XII-TKR2
Tanggal : Senin , 19 Oktober 2020
1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
Jawaban
1. Nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel yaitu smoke tester diesel
2. Prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel yaitu :
- langkah pertama pasang selang gas buang yang berbentuk panjang lurus ke dalam kenalpot dan jepit ujung bibir kenalpot dengan penjepit
-Masukan ujung selang gas buang tadi ke lubang yang bernama inlet lalu kencangkan di alat smoke tester diesel
- Pasang kabel power hubungan alat smoke tester diesel dengan stopkontak yang sudah dialiri listrik
- lalu tekan tombol on pada alat smoke tester diesel hingga nyala
- lalu pasang kabel connector positif dan negatif baterai dan hubungan/tancapkan connector yang berisi 8 lubang ke connector yang berada di alat smoke tester diesel yang berisi 8 lubang juga dang kencangkan murnya
- Lalu pasang kabel jika merah positif dan hitam negatif ke baterai/aki
- Bukalah cap mobil dan pasang penahan cap mobil
- jika sudah hubungan kabel merah ke positif baterai dan kabel hitam ke negatif baterai lalu starter mobilnya
- jika tidak bisa di starter mobilnya atau tidak kuat pakai lah alat untuk membantu starter mobil
- jika sudah starter mobil. Jika sudah liat alat smoke tester diesel lalu tekan tombol display dan tunggu hingga siap digunakan
- lalu tekan acel dan tekan tombol accept
- lalu naikan rpm mobil dengan digas dan lakukan tekan accept sebanyak 5 kali pengujian agar hasil maksimal lalu print hasil pengujian tadi
3.Hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel
A. Alat uji gas buang diesel ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
B. Perlu mesin mobil harus dalam keadaan panas atau dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
C. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
D. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
E. Sementara HidroCarbon itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HidroCarbon nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HidroCarbon bila semakin kecil maka semakin baik.
F. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
G. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
Nama : Riski Faturohman
ReplyDeleteKelas : 12 TKR 1
Tanggal : 19 Oktober 2020
1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
Jawaban
1. Diesel smoke opacimeter.
2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle. Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan. Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap. Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar. Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus.
5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar. HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2. Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil. Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda. Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
Nama : Ganes Miftah
ReplyDeleteKelas: XII TKR 2
Tanggal pengerjaan : Senin , 19 Oktober 2020
1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
Jawabannya:
1. Diesel smoke opacimeter
2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
Nama : Muhammad Difa Mauladana
ReplyDeleteKelas : XII TKR 2
Hari/Tanggal : Senin,19 Oktober 2020
1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
Jawabannya:
1. Diesel smoke opacimeter
2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
Nama : Ade Hardiansyah
ReplyDeleteKelas : XII TKR 2
Tanggal : Senin , 19 Oktober 2020
1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
Jawaban
1. Nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel yaitu smoke tester diesel
2. Prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel yaitu :
- langkah pertama pasang selang gas buang yang berbentuk panjang lurus ke dalam kenalpot dan jepit ujung bibir kenalpot dengan penjepit
-Masukan ujung selang gas buang tadi ke lubang yang bernama inlet lalu kencangkan di alat smoke tester diesel
- Pasang kabel power hubungan alat smoke tester diesel dengan stopkontak yang sudah dialiri listrik
- lalu tekan tombol on pada alat smoke tester diesel hingga nyala
- lalu pasang kabel connector positif dan negatif baterai dan hubungan/tancapkan connector yang berisi 8 lubang ke connector yang berada di alat smoke tester diesel yang berisi 8 lubang juga dang kencangkan murnya
- Lalu pasang kabel jika merah positif dan hitam negatif ke baterai/aki
- Bukalah cap mobil dan pasang penahan cap mobil
- jika sudah hubungan kabel merah ke positif baterai dan kabel hitam ke negatif baterai lalu starter mobilnya
- jika tidak bisa di starter mobilnya atau tidak kuat pakai lah alat untuk membantu starter mobil
- jika sudah starter mobil. Jika sudah liat alat smoke tester diesel lalu tekan tombol display dan tunggu hingga siap digunakan
- lalu tekan acel dan tekan tombol accept
- lalu naikan rpm mobil dengan digas dan lakukan tekan accept sebanyak 5 kali pengujian agar hasil maksimal lalu print hasil pengujian tadi
3.Hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel
A. Alat uji gas buang diesel ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
B. Perlu mesin mobil harus dalam keadaan panas atau dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
C. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
D. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
E. Sementara HidroCarbon itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HidroCarbon nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HidroCarbon bila semakin kecil maka semakin baik.
F. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
G. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
Nama : MAULANA SHUFI ARRASYID
ReplyDeleteKelas : 12 TKR 2
Tanggal : 19 Oktober 2020
1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
Jawaban
1. Diesel smoke opacimeter.
2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle. Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan. Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap. Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar. Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus.
5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar. HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2. Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil. Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda. Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
NAMA : FATRULLAH RAMDHANI
ReplyDeleteKELAS : 12.TKR-2
HARI / TANGGAL : Senin,19 Oktober 2020
1.Diesel smoke opacimeter
2. -Pertama, mesin mobil harus dinyalakan dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
- Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
- Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
- Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3. - Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
- Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
- Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
- Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
- Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
- HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
- HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
- Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
- Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
- Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
- Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda. Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1
Nama : Kamal Bagus Hutomo
ReplyDeleteKelas : XII TKR 3
Mapel : PMKR
TGL Pengerjaan : 19 OKTOBER 2020
1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
# Diesel smoke opacimeter
# Gas analyzer
2.
# Yang perlu diperhatikan adalah, kendaraan uji yang akan diukur, harus diparkir pada posisi datar, selain itu gas buang tidak boleh bocor. Temperatur oli mesin juga harus normal, antara 600 C sampai 700 C, dan sistem kelistrikan seperti AC, tape, lampu dalam kondisi mati.
# Setelah kendaraan berada dalam posisi yang benar, maka lakukan uji emisi dengan alat Uji Emisi Tester sesuai standar ISO 11614. Jika alat sudah dipersiapkan sesuai standar operasi, maka proses uji emisi bisa langsung dilakukan.
# Pengujian akselerasi bebas dilakukan dengan cara melewatkan gas buang kendaraan bermotor ke dalam suatu tabung asap pada alat smoke opacimeter, kemudian nilai opasitas asap dibaca pada alat dengan metode penyerapan cahaya (light absorption).
# Teknis awal, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm. "Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle,"
# Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan. "Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak 3 kali.
3. . Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
DIESEL SMOKE OPACIMETER KYD-602DIESEL SMOKE OPACIMETER KYD-602 adalah Alat uji emisi gas buang solar kendaraan bermotor dengan mengusung teknologi terkini, alat ini berfungsi untuk mengkur dengan Kemampuan ukur: Opacity N% 0-100%, K-Value Coefficient of light-absorption k: 0-16m-1. Pemanasan kurang dari 10 Menit dan Zero Kalibrasi. Dengan layar LED dan sangat praktis untuk digunakan dilapangan maupun diruangan. Dengan pembacaan Angka yang besar, sehingga memudahkan operator untuk melihat hasil pengukuran yang ditampilan. KYD-602 telah memenuhi standar ISO11614 dan GB3847 -1999. Dapat di Integarsikan ke alat apa saja dengan dukungan C-NET (Cosber Network)
NAMA : MUHAMMAD AQSA BARI
ReplyDeleteKELAS : 12 TKR 2
TANGGAL : 19 OKTOBER 2020
1.) Nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel adalah Diesel Smoke Opacimeter
2.) Prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel :
> Teknis awalnya, mesin mobil harus digas dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
> Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
> Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
> Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik.
> Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer.
> Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3.) Hal lain tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel :
A. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
B. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
C. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
D. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus.
E. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
F. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil.
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
G. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
NAMA : M.MAULANA.H
ReplyDeleteKELAS : 12 TKR 1
TANGGAL : 19 OKTOBER 2020
1.) Nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel adalah Diesel Smoke Opacimeter
2.) Prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel :
> Teknis awalnya, mesin mobil harus digas dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
> Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
> Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
> Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik.
> Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer.
> Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3.) Hal lain tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel :
A. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
B. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
C. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
D. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus.
E. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
F. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil.
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
G. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
Nama : Sahrul Gunawan
ReplyDeleteKelas : XII TKR 2
Tanggal : 19 Oktober 2020
1. Diesel smoke opacimeter
2.- Pertama, mesin mobil harus dinyalakan dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
- Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
- Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
- Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3.- Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
- Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
- Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
- Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
- Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
- HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
- HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
- Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
- Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
- Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
- Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda. Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1
NAMA : Muhammad Cholis Ainul Yakin
ReplyDeleteKELAS : XII TKR 2
TANGGAL : 19 Oktober 2020
1.) Nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel adalah Diesel Smoke Opacimeter
2.) Prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel :
> Teknis awalnya, mesin mobil harus digas dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
> Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
> Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
> Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik.
> Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer.
> Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3.) Hal lain tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel :
A. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
B. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
C. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
D. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus.
E. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
F. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil.
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
G. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
NAMA : Aldi Bastanta
ReplyDeleteKELAS : 12 TKR 3
HARI / TANGGAL : Senin,19 Oktober 2020
1.Diesel smoke opacimeter
2.
- Pertama, mesin mobil harus dinyalakan dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
- Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
- Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
- Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3.
- Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
- Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
- Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
- Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
- Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
- HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
- HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
- Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
- Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
- Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
- Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda. Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1
Nama: Muhammad Akbar Sulthoni
ReplyDeleteKelas: 12 TKR 1
Tanggal : 19 Oktober 2020
1. Diesel smoke opacimeter
2. Prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel :
> Teknis awalnya, mesin mobil harus digas dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
> Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
> Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
> Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik.
> Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer.
> Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3.1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
NAMA : DAVI ALFIAN NIZ'AR
ReplyDeleteKELAS : XII TKR 2
TANGGAL : 19 Oktober 2020
1).
Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
= Diesel smoke opacimeter
2).
Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
=Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm. Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3).
Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
= a) Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
b) Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
c) Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
d) Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
e) Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
f) Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
g) Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
NAMA : Muhamad Rizky Pratama
ReplyDeleteKELAS : XII TKR 2
TANGGAL : 19 Oktober 2020
1.) Nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel adalah Diesel Smoke Opacimeter
2.) Prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel :
> Teknis awalnya, mesin mobil harus digas dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
> Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
> Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
> Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik.
> Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer.
> Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3.) Hal lain tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel :
A. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
B. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
C. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
D. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus.
E. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
F. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil.
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
G. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
Nama : Rezki Hidayat Prasetiyo
ReplyDeleteKelas : XII TKR 3
Tanggal : 19 Oktober 2020
1. Diesel smoke opacimeter
2.- Pertama, mesin mobil harus dinyalakan dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
- Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
- Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
- Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3.- Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
- Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
- Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
- Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
- Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
- HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
- HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
- Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
- Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
- Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
- Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda. Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
Nama : Muhammad Risqi aditia
ReplyDeleteKelas. : 12 TKR 3
Tanggal / waktu pengerjaan : Senin , 19 Oktober 2020
1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
1. Diesel smoke opacimeter
2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
Nama : RIYAN ANDIKA SAPUTRA
ReplyDeleteKelas. : XII TKR 1
Tanggal pengerjaan : Senin , 19 Oktober 2020
1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
Jawabannya:
1. Diesel smoke opacimeter
2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
Nama. : BINTANG AUDRIL NUR FADILAH
ReplyDeleteKelas : XII-TKR2
Absen : 35
Tanggal pengerjaan : Senin , 19 Oktober 2020
1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
Jawaban
1. Nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel yaitu smoke tester diesel
2. Prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel yaitu :
- langkah pertama pasang selang gas buang yang berbentuk panjang lurus ke dalam kenalpot dan jepit ujung bibir kenalpot dengan penjepit
-Masukan ujung selang gas buang tadi ke lubang yang bernama inlet lalu kencangkan di alat smoke tester diesel
- Pasang kabel power hubungan alat smoke tester diesel dengan stopkontak yang sudah dialiri listrik
- lalu tekan tombol on pada alat smoke tester diesel hingga nyala
- lalu pasang kabel connector positif dan negatif baterai dan hubungan/tancapkan connector yang berisi 8 lubang ke connector yang berada di alat smoke tester diesel yang berisi 8 lubang juga dang kencangkan murnya
- Lalu pasang kabel jika merah positif dan hitam negatif ke baterai/aki
- Bukalah cap mobil dan pasang penahan cap mobil
- jika sudah hubungan kabel merah ke positif baterai dan kabel hitam ke negatif baterai lalu starter mobilnya
- jika tidak bisa di starter mobilnya atau tidak kuat pakai lah alat untuk membantu starter mobil
- jika sudah starter mobil. Jika sudah liat alat smoke tester diesel lalu tekan tombol display dan tunggu hingga siap digunakan
- lalu tekan acel dan tekan tombol accept
- lalu naikan rpm mobil dengan digas dan lakukan tekan accept sebanyak 5 kali pengujian agar hasil maksimal lalu print hasil pengujian tadi
3.Hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel
A. Alat uji gas buang diesel ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
B. Perlu mesin mobil harus dalam keadaan panas atau dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
C. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
D. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
E. Sementara HidroCarbon itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HidroCarbon nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HidroCarbon bila semakin kecil maka semakin baik.
F. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
G. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
Nama : Muhammad Abdul Aziz
ReplyDeleteKelas : 12 TKR 3
Hari/Tanggal : Senin 19 Oktober 2020
1. Diesel smoke opacimeter
2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3.-Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
- Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
- Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
- Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
- Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
- Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
- Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1
Nama : Samet Sugi Hartono
ReplyDeleteKelas. : XII TKR 2
Tanggal / waktu pengerjaan : Senin , 19 Oktober 2020
1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
1. Diesel smoke opacimeter
2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
Nama : Syaelendra A.P
ReplyDeleteKelas : XII TKR 3
Mapel : PMKR
Waktu : Senin, 19 Oktober 2020
1. Diesel smoke opacimeter
2.- Pertama, mesin mobil harus dinyalakan dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
- Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
- Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
- Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3.- Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
- Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
- Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
- Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
- Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
- HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
- HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
- Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
- Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
- Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
- Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda. Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
Nama : Muhamad Yusuf Ernandi
ReplyDeleteKelas : XII-TKR3
Tanggal : 19 Oktober 2020
1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
Jawaban
1. Diesel smoke opacimeter.
2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle. Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan. Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap. Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar. Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus.
5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar. HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2. Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil. Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda. Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
NAMA : Chairul Dian Nugraha
ReplyDeleteKELAS : 12 TKR 1
TANGGAL : 19 OKTOBER 2020
ABSEN : 10
1.) Nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel adalah Diesel Smoke Opacimeter
2.) Prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel :
> Teknis awalnya, mesin mobil harus digas dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
> Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
> Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
> Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik.
> Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer.
> Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3.) Hal lain tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel :
A. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
B. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
C. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
D. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus.
E. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
F. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil.
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
G. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
Nama : Alfian Yusuf Muhammadin
ReplyDeleteKelas. : XII TKR 2
Tanggal / waktu pengerjaan : Senin , 19 Oktober 2020
1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
1. Diesel smoke opacimeter
2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
Nama: Wahyudin Yulian Maulana
ReplyDeleteKelas: XII TKRV2
Hari/Tanggal : Senin, 19 Oktober 2020
1. Diesel smoke opacimeter
2. Prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel :
> Teknis awalnya, mesin mobil harus digas dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
> Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
> Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
> Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik.
> Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer.
> Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3.1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
Nama : ABDUL KHOIR
DeleteKelas. : XII TKR 2
Tanggal / waktu pengerjaan : Senin , 19 Oktober 2020
1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
1. Diesel smoke opacimeter
2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
NAMA : Rian Apriyanto
ReplyDeleteKELAS : XII TKR 2
TANGGAL : 19 OKTOBER 2020
1.) Nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel adalah Diesel Smoke Opacimeter
2.) Prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel :
> Teknis awalnya, mesin mobil harus digas dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
> Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
> Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
> Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik.
> Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer.
> Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3.) Hal lain tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel :
A. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
B. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
C. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
D. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus.
E. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
F. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil.
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
G. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
Nama: Rafly Ramdhani
ReplyDeleteKelas: XII TKR 2
Tanggal: 19 Oktober 2020
1.) Nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel adalah Diesel Smoke Opacimeter
2.) Prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel :
> Teknis awalnya, mesin mobil harus digas dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
> Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
> Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
> Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik.
> Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer.
> Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3.) Hal lain tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel :
A. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
B. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
C. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
D. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus.
E. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
F. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil.
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
G. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
Nama. : FIKRON AL HUSAIN
ReplyDeleteKelas. : XII TKR 1
No.absen : 14
Tanggal pengerjaan : Senin , 19 Oktober 2020
1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
Jawabannya:
1. Diesel smoke opacimeter
2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lamda adalah 1.
Nama : MULYANA
ReplyDeleteKelas. : 12 TKR 2
Tanggal / waktu pengerjaan : Senin , 19 Oktober 2020
1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
1. Diesel smoke opacimeter
2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
Nama:M.abdur Rachman
ReplyDeleteKelas:XII TKR II
Hari/tanggal:Senin 19 Oktober 2020
1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
Jawaban:
1.Diesel smoke opacimeter
2.A.langkah pertama,nyalakan mobil dengan rpm
Dengan rpm 2.900 sampai 3.100
B.kedua,lalu tahan selama 60 detik dan
selanjutnya kembalikan pada kondisi idle
C.ketiga,Selanjutnya, masukkan alat uji
emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm,
bilakurang dari 30 cm maka pasang pipa
tambahan
D.ke empat,kemudia injak pedal gas maksimum
(full throttle) secepatnya hingga mencapai
putaran mesin maksimum, dan tahan 1
hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan
tunggu hingga putaran mesin kembali
stationer. Catat nilai opasitas asap
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya
3.+.Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur
dan menganalisa kadar atau kandungan CO
(Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2
(Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO
(Nitrogen Oksida)
+.Perlu diingat mesin mobil harus dalam
Keadaan panas alias dalam temperatur kerja
saat akan melakukan pengujian emisi dan
pengujian dilakukan saat mobil dalam
kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio,
lampu, dll mati).
+.Data diambil atau dicetak setelah alat uji
gas buang menampilkan angka kandungan CO,
HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
+.Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran
kurang sempurna akibat kurangnya udara
dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah
1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil
maka semakin bagus
+.Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar
yang tidak terbakar.
HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti
CO,angka HC bila semakin kecil maka semakin
baik
+.Data lain yang tercantum dalam laporan
alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada
hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran
padahal sistem knalpot mobil.
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
+.Data terakhir yang muncul di hasil uji
emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan
ideal campuran bahan bakar dan udara di
mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
NAMA : AHCMAD FAUZAN NUR
ReplyDeleteKELAS : XII TKR 1
HARI / TANGGAL : Senin 19 Okt 2020
1.Diesel smoke opacimeter
2.
- Pertama, mesin mobil harus dinyalakan dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
- Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
- Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
- Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3.
- Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
- Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
- Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
- Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
- Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
- HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
- HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
- Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
- Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
- Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
- Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda. Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1
Nama : Alfisyahri
ReplyDeleteKelas : XII - TKR 2
Waktu : Senin,19 Oktober 2020
1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
Jawaban
1. Nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel yaitu smoke tester diesel
2. Prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel yaitu :
- langkah pertama pasang selang gas buang yang berbentuk panjang lurus ke dalam kenalpot dan jepit ujung bibir kenalpot dengan penjepit
-Masukan ujung selang gas buang tadi ke lubang yang bernama inlet lalu kencangkan di alat smoke tester diesel
- Pasang kabel power hubungan alat smoke tester diesel dengan stopkontak yang sudah dialiri listrik
- lalu tekan tombol on pada alat smoke tester diesel hingga nyala
- lalu pasang kabel connector positif dan negatif baterai dan hubungan/tancapkan connector yang berisi 8 lubang ke connector yang berada di alat smoke tester diesel yang berisi 8 lubang juga dang kencangkan murnya
- Lalu pasang kabel jika merah positif dan hitam negatif ke baterai/aki
- Bukalah cap mobil dan pasang penahan cap mobil
- jika sudah hubungan kabel merah ke positif baterai dan kabel hitam ke negatif baterai lalu starter mobilnya
- jika tidak bisa di starter mobilnya atau tidak kuat pakai lah alat untuk membantu starter mobil
- jika sudah starter mobil. Jika sudah liat alat smoke tester diesel lalu tekan tombol display dan tunggu hingga siap digunakan
- lalu tekan acel dan tekan tombol accept
- lalu naikan rpm mobil dengan digas dan lakukan tekan accept sebanyak 5 kali pengujian agar hasil maksimal lalu print hasil pengujian tadi
3.Hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel
A. Alat uji gas buang diesel ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
B. Perlu mesin mobil harus dalam keadaan panas atau dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
C. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
D. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
E. Sementara HidroCarbon itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HidroCarbon nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HidroCarbon bila semakin kecil maka semakin baik.
F. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
G. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
NAMA : Habil Setha indaru
ReplyDeleteKELAS : 12 TKR 3
HARI / TANGGAL : Senin,19 Oktober 2020
1.Diesel smoke opacimeter
2.
- Pertama, mesin mobil harus dinyalakan dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
- Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
- Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
- Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3.
- Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
- Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
- Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
- Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
- Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
- HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
- HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
- Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
- Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
- Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
- Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda. Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1
Nama : Qorry Iqliyah
ReplyDeleteKelas : XII TKR2
Senin, 19 Oktober 2020
1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
Jawaban
1. Nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel yaitu smoke tester diesel
2. Prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel yaitu :
- langkah pertama pasang selang gas buang yang berbentuk panjang lurus ke dalam kenalpot dan jepit ujung bibir kenalpot dengan penjepit
-Masukan ujung selang gas buang tadi ke lubang yang bernama inlet lalu kencangkan di alat smoke tester diesel
- Pasang kabel power hubungan alat smoke tester diesel dengan stopkontak yang sudah dialiri listrik
- lalu tekan tombol on pada alat smoke tester diesel hingga nyala
- lalu pasang kabel connector positif dan negatif baterai dan hubungan/tancapkan connector yang berisi 8 lubang ke connector yang berada di alat smoke tester diesel yang berisi 8 lubang juga dang kencangkan murnya
- Lalu pasang kabel jika merah positif dan hitam negatif ke baterai/aki
- Bukalah cap mobil dan pasang penahan cap mobil
- jika sudah hubungan kabel merah ke positif baterai dan kabel hitam ke negatif baterai lalu starter mobilnya
- jika tidak bisa di starter mobilnya atau tidak kuat pakai lah alat untuk membantu starter mobil
- jika sudah starter mobil. Jika sudah liat alat smoke tester diesel lalu tekan tombol display dan tunggu hingga siap digunakan
- lalu tekan acel dan tekan tombol accept
- lalu naikan rpm mobil dengan digas dan lakukan tekan accept sebanyak 5 kali pengujian agar hasil maksimal lalu print hasil pengujian tadi
3.Hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel
A. Alat uji gas buang diesel ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
B. Perlu mesin mobil harus dalam keadaan panas atau dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
C. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
D. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
E. Sementara HidroCarbon itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HidroCarbon nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HidroCarbon bila semakin kecil maka semakin baik.
F. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
G. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
Nama: Seno Edi P.
ReplyDeleteKelas: XII TKR 3
Tanggal: Senin , 19 Oktober 2020
1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
Jawaban
1. Nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel yaitu smoke tester diesel
2. Prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel yaitu :
- langkah pertama pasang selang gas buang yang berbentuk panjang lurus ke dalam kenalpot dan jepit ujung bibir kenalpot dengan penjepit
-Masukan ujung selang gas buang tadi ke lubang yang bernama inlet lalu kencangkan di alat smoke tester diesel
- Pasang kabel power hubungan alat smoke tester diesel dengan stopkontak yang sudah dialiri listrik
- lalu tekan tombol on pada alat smoke tester diesel hingga nyala
- lalu pasang kabel connector positif dan negatif baterai dan hubungan/tancapkan connector yang berisi 8 lubang ke connector yang berada di alat smoke tester diesel yang berisi 8 lubang juga dang kencangkan murnya
- Lalu pasang kabel jika merah positif dan hitam negatif ke baterai/aki
- Bukalah cap mobil dan pasang penahan cap mobil
- jika sudah hubungan kabel merah ke positif baterai dan kabel hitam ke negatif baterai lalu starter mobilnya
- jika tidak bisa di starter mobilnya atau tidak kuat pakai lah alat untuk membantu starter mobil
- jika sudah starter mobil. Jika sudah liat alat smoke tester diesel lalu tekan tombol display dan tunggu hingga siap digunakan
- lalu tekan acel dan tekan tombol accept
- lalu naikan rpm mobil dengan digas dan lakukan tekan accept sebanyak 5 kali pengujian agar hasil maksimal lalu print hasil pengujian tadi
3.Hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel
A. Alat uji gas buang diesel ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
B. Perlu mesin mobil harus dalam keadaan panas atau dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
C. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
D. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
E. Sementara HidroCarbon itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HidroCarbon nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HidroCarbon bila semakin kecil maka semakin baik.
F. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
G. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
Nama: Attalarik syahreza
ReplyDeleteKelas: XII TKR 2
Tanggal: Senin , 19 Oktober 2020
1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
Jawaban
1. Nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel yaitu smoke tester diesel
2. Prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel yaitu :
- langkah pertama pasang selang gas buang yang berbentuk panjang lurus ke dalam kenalpot dan jepit ujung bibir kenalpot dengan penjepit
-Masukan ujung selang gas buang tadi ke lubang yang bernama inlet lalu kencangkan di alat smoke tester diesel
- Pasang kabel power hubungan alat smoke tester diesel dengan stopkontak yang sudah dialiri listrik
- lalu tekan tombol on pada alat smoke tester diesel hingga nyala
- lalu pasang kabel connector positif dan negatif baterai dan hubungan/tancapkan connector yang berisi 8 lubang ke connector yang berada di alat smoke tester diesel yang berisi 8 lubang juga dang kencangkan murnya
- Lalu pasang kabel jika merah positif dan hitam negatif ke baterai/aki
- Bukalah cap mobil dan pasang penahan cap mobil
- jika sudah hubungan kabel merah ke positif baterai dan kabel hitam ke negatif baterai lalu starter mobilnya
- jika tidak bisa di starter mobilnya atau tidak kuat pakai lah alat untuk membantu starter mobil
- jika sudah starter mobil. Jika sudah liat alat smoke tester diesel lalu tekan tombol display dan tunggu hingga siap digunakan
- lalu tekan acel dan tekan tombol accept
- lalu naikan rpm mobil dengan digas dan lakukan tekan accept sebanyak 5 kali pengujian agar hasil maksimal lalu print hasil pengujian tadi
3.Hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel
A. Alat uji gas buang diesel ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
B. Perlu mesin mobil harus dalam keadaan panas atau dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
C. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
D. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
E. Sementara HidroCarbon itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HidroCarbon nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HidroCarbon bila semakin kecil maka semakin baik.
F. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
G. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
Nama : Muhammad Burhannudin iqbal Saibani
ReplyDeleteKelas : 12 TKR 3
Tanggal : 19 Oktober 2020
1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
Jawaban
1. Diesel smoke opacimeter.
2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle. Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan. Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap. Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar. Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus.
5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar. HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2. Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil. Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda. Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
NAMA : M. GEDI NURREZA
ReplyDeleteKELAS : 12 TKR 1
TANGGAL : 19 OKTOBER 2020
1.) Nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel adalah Diesel Smoke Opacimeter
2.) Prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel :
> Teknis awalnya, mesin mobil harus digas dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
> Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
> Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
> Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik.
> Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer.
> Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3.) Hal lain tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel :
A. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
B. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
C. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
D. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus.
E. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
F. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil.
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
G. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
Nama : Adha Nur Robbani
ReplyDeleteKelas. : XII TKR 2
Tanggal / waktu pengerjaan : Senin , 19 Oktober 2020
1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
1. Diesel smoke opacimeter
2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
Nama : Arya Caksena
ReplyDeleteKelas : XII TKR 2
Hari/tanggal : Senin, 19 Oktober 2020
1. Diesel smoke opacimeter
2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
Nama : Irfan Amaro Bittaqwa
ReplyDeleteKelas:XII TKR 1
Tanggal:19 Oktober 2020
1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
Jawaban
1. Diesel smoke opacimeter.
2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle. Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan. Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap. Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar. Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus.
5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar. HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2. Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil. Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda. Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1
Nama :Krisna Rangga
ReplyDeleteKelas :XII-TKR 3
Tanggal:19-Oktober-2020
1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
1. Diesel smoke opacimeter
2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
Ketut subagia
ReplyDeleteXll tkr 1
1. Diesel smoke opacimeter
2.- Pertama, mesin mobil harus dinyalakan dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
- Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
- Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
- Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3.- Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
- Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
- Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
- Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
- Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
- HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
- HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
- Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
- Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
- Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
- Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda. Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
Nama: Fattaahillah (12)
ReplyDeleteKelas: XII TKR 3
Hari, Tanggal: Senin, 19 Oktober 2020
1. Nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel yaitu smoke tester diesel.
2. Prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel yaitu :
-Langkah pertama pasang selang gas buang yang berbentuk panjang lurus ke dalam kenalpot dan jepit ujung bibir kenalpot dengan penjepit.
-Masukan ujung selang gas buang tadi ke lubang yang bernama inlet lalu kencangkan di alat smoke tester diesel.
-Pasang kabel power hubungan alat smoke tester diesel dengan stopkontak yang sudah dialiri listrik.
-Lalu tekan tombol on pada alat smoke tester diesel hingga nyala.
-Lalu pasang kabel connector positif dan negatif baterai dan hubungan/tancapkan connector yang berisi 8 lubang ke connector yang berada di alat smoke tester diesel yang berisi 8 lubang juga dang kencangkan murnya.
-Lalu pasang kabel jika merah positif dan hitam negatif ke baterai/aki.
-Bukalah cap mobil dan pasang penahan cap mobil.
-Jika sudah hubungan kabel merah ke positif baterai dan kabel hitam ke negatif baterai lalu starter mobilnya.
-Jika tidak bisa di starter mobilnya atau tidak kuat pakai lah alat untuk membantu starter mobil.
-Jika sudah starter mobil. Jika sudah liat alat smoke tester diesel lalu tekan tombol display dan tunggu hingga siap digunakan.
-Lalu tekan acel dan tekan tombol accept
-Lalu naikan rpm mobil dengan digas dan lakukan tekan accept sebanyak 5 kali pengujian agar hasil maksimal lalu print hasil pengujian tadi.
3. Hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel:
-Alat uji gas buang diesel ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
-Perlu mesin mobil harus dalam keadaan panas atau dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
-Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
-Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar. Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
-Sementara HidroCarbon itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar. HidroCarbon nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HidroCarbon bila semakin kecil maka semakin baik.
-Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
-Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda. Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
Nama : Tendi Ali Al Alan
ReplyDeleteKelas : XII TKR 2
Tanggal : Senin , 19 Oktober 2020
1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
Jawaban
1. Nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel yaitu smoke tester diesel
2. Prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel yaitu :
- langkah pertama pasang selang gas buang yang berbentuk panjang lurus ke dalam kenalpot dan jepit ujung bibir kenalpot dengan penjepit
-Masukan ujung selang gas buang tadi ke lubang yang bernama inlet lalu kencangkan di alat smoke tester diesel
- Pasang kabel power hubungan alat smoke tester diesel dengan stopkontak yang sudah dialiri listrik
- lalu tekan tombol on pada alat smoke tester diesel hingga nyala
- lalu pasang kabel connector positif dan negatif baterai dan hubungan/tancapkan connector yang berisi 8 lubang ke connector yang berada di alat smoke tester diesel yang berisi 8 lubang juga dang kencangkan murnya
- Lalu pasang kabel jika merah positif dan hitam negatif ke baterai/aki
- Bukalah cap mobil dan pasang penahan cap mobil
- jika sudah hubungan kabel merah ke positif baterai dan kabel hitam ke negatif baterai lalu starter mobilnya
- jika tidak bisa di starter mobilnya atau tidak kuat pakai lah alat untuk membantu starter mobil
- jika sudah starter mobil. Jika sudah liat alat smoke tester diesel lalu tekan tombol display dan tunggu hingga siap digunakan
- lalu tekan acel dan tekan tombol accept
- lalu naikan rpm mobil dengan digas dan lakukan tekan accept sebanyak 5 kali pengujian agar hasil maksimal lalu print hasil pengujian tadi
3.Hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel
A. Alat uji gas buang diesel ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
B. Perlu mesin mobil harus dalam keadaan panas atau dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
C. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
D. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
E. Sementara HidroCarbon itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HidroCarbon nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HidroCarbon bila semakin kecil maka semakin baik.
F. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
G. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
Nama:Ardiansya Putra
ReplyDeleteKelas:XII-TKR 1
Hari Selasa 20 Oktober 2020
1.Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel?
-Smoke tester diesel
2.Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel?
- langkah pertama pasang selang gas buang yang berbentuk panjang lurus ke dalam kenalpot dan jepit ujung bibir kenalpot dengan penjepit
-Masukan ujung selang gas buang tadi ke lubang yang bernama inlet lalu kencangkan di alat smoke tester diesel
- Pasang kabel power hubungan alat smoke tester diesel dengan stopkontak yang sudah dialiri listrik
- lalu tekan tombol on pada alat smoke tester diesel hingga nyala
- lalu pasang kabel connector positif dan negatif baterai dan hubungan/tancapkan connector yang berisi 8 lubang ke connector yang berada di alat smoke tester diesel yang berisi 8 lubang juga dang kencangkan murnya
- Lalu pasang kabel jika merah positif dan hitam negatif ke baterai/aki
- Bukalah cap mobil dan pasang penahan cap mobil
- jika sudah hubungan kabel merah ke positif baterai dan kabel hitam ke negatif baterai lalu starter mobilnya
- jika tidak bisa di starter mobilnya atau tidak kuat pakai lah alat untuk membantu starter mobil
- jika sudah starter mobil. Jika sudah liat alat smoke tester diesel lalu tekan tombol display dan tunggu hingga siap digunakan
- lalu tekan acel dan tekan tombol accept
- lalu naikan rpm mobil dengan digas dan lakukan tekan accept sebanyak 5 kali pengujian agar hasil maksimal lalu print hasil pengujian tadi
3.Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel?
- Alat uji gas buang diesel ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
- Perlu mesin mobil harus dalam keadaan panas atau dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
- Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
- Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
- Sementara HidroCarbon itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HidroCarbon nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HidroCarbon bila semakin kecil maka semakin baik.
- Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
- Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
Nama : Mauludin Saputra
ReplyDeleteKelas : XII - TKR 3
Tanggal: 20 Oktober 2020
1. nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel adalah Diesel Smoke Opacimeter.
2. prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel Yaitu
a). Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
b). Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
c). Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
d). Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik.
e). Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer.
f). Catat nilai opasitas asap. Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali.
g). Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3. hal lain tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel Yaitu
a). Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
b). Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
c). Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
d). Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar. Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus.
e). Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar. HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
f). Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2. Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil. Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
g). Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda. Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1
NAMA : SHAMID ALBANI
ReplyDeleteKELAS : 12 TKR 3
TANGGAL : 20 OKTOBER 2020
1.) Nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel adalah Diesel Smoke Opacimeter
2.) Prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel :
> Teknis awalnya, mesin mobil harus digas dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
> Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
> Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
> Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik.
> Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer.
> Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3.) Hal lain tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel :
A. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
B. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
C. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
D. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus.
E. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
F. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil.
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
G. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
ReplyDeleteNama: Satria Luhur Kuncoro
Kelas: XII TKR 1
Tanggal pengerjaan : selasa 20 oktober 2020
1.) Nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel adalah Diesel Smoke Opacimeter
2.) Prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel :
> Teknis awalnya, mesin mobil harus digas dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
> Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
> Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
> Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik.
> Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer.
> Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3.) Hal lain tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel :
A. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
B. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
C. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
D. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus.
E. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
F. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil.
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
G. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
Nama : Galang Setyo Nugroho
ReplyDeleteKelas : XII TKR 1
Tanggal pengerjaan : Selasa , 20 Oktober 2020
SOAL!!!!
1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
JAWABAN!!!
1. Diesel smoke opacimeter
2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3.
• . Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
• Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
• . Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
• . Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
• . Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
• . Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
• . Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
Nama : Mohammad Zikri
ReplyDeleteKelas. : XII TKR 1
Tanggal Pengerjaan : selasa, 20 Oktober 2020
1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
1. Diesel smoke opacimeter
2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
Nama : Maulana Rakha Samudra
ReplyDeleteKelas : XII - TKR1
Tanggal : Selasa, 20 Oktober 2020
Soal
1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
Jawaban :
1. Nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mobil diesel adalah Gas Analyzer Diesel Opacity meter
2. Prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mobil diesel :
- Pertama, mesin mobil harus dalam keadaan hidup dan digas dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.Tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
- Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan. "Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer.
- Catat nilai opasitas asap
- Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam
Bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3. - Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
- Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
- Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
- Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
- Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
Nama :Aisyah putri ningsih
ReplyDeleteKelas : XII tkr 2
Hari, tanggal : selasa, 20 oktober2020
1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
1. Diesel smoke opacimeter
2.
- Pertama, mesin mobil harus dinyalakan dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
- Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
- Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
- Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3.
- Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
- Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
- Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
- Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
- Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
- HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
- HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
- Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
- Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
- Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
- Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda. Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1
Nama : Gabriel Gerry
ReplyDeleteKelas : XII TKR 2
Tanggal Pengerjaan : 20 Oktober 2020
1. Diesel smoke opacimeter
2.-Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
-Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
-Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
-Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
NAMA: RAYA JALU PUTRA
ReplyDeleteKELAS:12TKR3
TANGGAL PENGERJAAN:21OKTOBER 2020
1. Diesel smoke opacimeter
2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3.
• . Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
• Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
• . Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
• . Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
• . Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
• . Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
• . Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
Nama : Muhammad Rival
ReplyDeleteKelas : XII TKR 3
Hari/Tanggal : Rabu , 21 Oktober 2020
1). Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
= Diesel smoke opacimeter
2). Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
=Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm. Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3). Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
= a) Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
b) Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
c) Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
d) Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
e) Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
f) Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
g) Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
ReplyDeleteNama : Usye Sulistya Rahmawati
Kelas. : 12 TKR 1
Tanggal / waktu pengerjaan : Rabu 21 Oktober 2020
1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
1. Diesel smoke opacimeter
2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
Nama : Azriel karim qornain
ReplyDeleteKelas. : 12 TKR 1
Tanggal / waktu pengerjaan : Rabu 21 Oktober 2020
1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
1. Diesel smoke opacimeter
2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
Nama: Subhan Maulana
ReplyDeleteKelas : XII TKR 1
RABU 21 OKTOBER 2020
1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
1. Diesel smoke opacimeter
2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
nama : abimanyu nurfadilah
ReplyDeletekelas: 12 tkr 1
tnggl: 21 oktober 2020
1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
1. Diesel smoke opacimeter
2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
Nama : Budi Akbar
ReplyDeleteKelas : XII TKR 3
Rabu, 21 Oktober 2020
1. Diesel smoke opacimeter
2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
Nama : Achmad Dwi Prasetyo
ReplyDeleteKelas. : 12 TKR 1
Tanggal / waktu pengerjaan : Rabu, 21 Oktober 2020
1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
1. Diesel smoke opacimeter
2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
Nama : Wiwit Rahman Sidiq
ReplyDeleteKelas. : 12 TKR 1
Tanggal / waktu pengerjaan : Rabu, 21 Oktober 2020
1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
1. Diesel smoke opacimeter
2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
Nnama:NU'MAN SALVANI SAFAR
ReplyDeletekelas: 12 tkr 1
Tgl: 21 oktober 2020
1. Diesel smoke opacimeter
2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3.
• . Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
• Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
• . Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
• . Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
• . Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
• . Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
• . Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
NAMA : Fauzi Abdillah
ReplyDeleteKELAS : XII TKR 1
TANGGAL : 21 Oktober 2020
1.) Nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel adalah Diesel Smoke Opacimeter
2.) Prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel :
> Teknis awalnya, mesin mobil harus digas dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
> Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
> Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
> Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik.
> Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer.
> Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3.) Hal lain tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel :
A. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
B. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
C. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
D. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus.
E. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
F. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil.
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
G. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteNAMA : AHMAD RAFIANSYAH
ReplyDeleteKELAS : 12TKR1
TGL: 21-10-2020
1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
1. Diesel smoke opacimeter
2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
Nama : Mohhamad Ibnu Shobbil
ReplyDeleteKelas : 12 TKR 1
Tgl : 22 Oktober 2020
1. Nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel adalah Diesel Smoke Opacimeter
2. Prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel :
> Teknis awalnya, mesin mobil harus digas dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
> Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
> Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
> Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik.
> Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer.
> Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3.) Hal lain tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel :
A. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
B. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
C. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
D. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus.
E. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
F. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil.
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
G. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
NAMA : jiwan Rahmat Shidikh
ReplyDeleteKelas: XII-TKR 2
HARI , TANGAGAL : kamis , 22-10-2020
1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
1. Diesel smoke opacimeter
2.
- Pertama, mesin mobil harus dinyalakan dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
- Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
- Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
- Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3.
- Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
- Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
- Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
- Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
- Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
- HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
- HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
- Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
- Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
- Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
- Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda. Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1
Nama : Yandi andika
ReplyDeleteKelas : XII TKR 3
Sabtu, 24 Oktober 2020
1. Diesel smoke opacimeter
2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
Nama :Virgiawan rifki dwi cahya
ReplyDeleteKelas: XII TKR 3
Hari, Tanggal: Senin, 26 Oktober 2020
1. Nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel yaitu smoke tester diesel.
2. Prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel yaitu :
-Langkah pertama pasang selang gas buang yang berbentuk panjang lurus ke dalam kenalpot dan jepit ujung bibir kenalpot dengan penjepit.
-Masukan ujung selang gas buang tadi ke lubang yang bernama inlet lalu kencangkan di alat smoke tester diesel.
-Pasang kabel power hubungan alat smoke tester diesel dengan stopkontak yang sudah dialiri listrik.
-Lalu tekan tombol on pada alat smoke tester diesel hingga nyala.
-Lalu pasang kabel connector positif dan negatif baterai dan hubungan/tancapkan connector yang berisi 8 lubang ke connector yang berada di alat smoke tester diesel yang berisi 8 lubang juga dang kencangkan murnya.
-Lalu pasang kabel jika merah positif dan hitam negatif ke baterai/aki.
-Bukalah cap mobil dan pasang penahan cap mobil.
-Jika sudah hubungan kabel merah ke positif baterai dan kabel hitam ke negatif baterai lalu starter mobilnya.
-Jika tidak bisa di starter mobilnya atau tidak kuat pakai lah alat untuk membantu starter mobil.
-Jika sudah starter mobil. Jika sudah liat alat smoke tester diesel lalu tekan tombol display dan tunggu hingga siap digunakan.
-Lalu tekan acel dan tekan tombol accept
-Lalu naikan rpm mobil dengan digas dan lakukan tekan accept sebanyak 5 kali pengujian agar hasil maksimal lalu print hasil pengujian tadi.
3. Hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel:
-Alat uji gas buang diesel ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
-Perlu mesin mobil harus dalam keadaan panas atau dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
-Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
-Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar. Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
-Sementara HidroCarbon itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar. HidroCarbon nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HidroCarbon bila semakin kecil maka semakin baik.
-Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
-Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda. Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
Nama : Bayu Wanda Pratama
ReplyDeleteKelas : 12 TKR 1
Tgl : 26 Oktober 2020
1. Nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel adalah Diesel Smoke Opacimeter
2. Prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel :
> Teknis awalnya, mesin mobil harus digas dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
> Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
> Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
> Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik.
> Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer.
> Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3.) Hal lain tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel :
A. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
B. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
C. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
D. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus.
E. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
F. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil.
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
G. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
Nama : Dias Budi Utomo
ReplyDeleteKelas. : 12 TKR 2
Tanggal / waktu pengerjaan : Senin , 26 Oktober 2020
1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
1. Diesel smoke opacimeter
2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
Nama : Alfitio Prasetio
ReplyDeleteKelas : 12 TKR 3
Tanggal: senin,26 Oktober 2020
1. Diesel smoke opacimeter
2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
Nama : Alfitio Prasetio
ReplyDeleteKelas : 12 TKR 3
Tanggal: senin,26 Oktober 2020
1. Diesel smoke opacimeter
2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
Nama : Wahyu Aditya (35)
ReplyDeleteKelas : XII TKR 3
Senin, 26 Oktober 2020
1. Diesel smoke opacimeter
2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
ReplyDeleteNama : KEVIN KIGEN HUTAGALUNG
Kelas. : 12 TKR 2
Tanggal / waktu pengerjaan : SELASA,27 Oktober 2020
1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
1. Diesel smoke opacimeter
2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.
Nama : AKHWAL UKHRAWI
ReplyDeleteKelas : 12 TKR 1
Tanggal/waktu pengerjaan : selasa 1 desember 2020
1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
1. Diesel smoke opacimeter
2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.
3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1
Ayo bergabung di IONQQ dan nikmati deposit/withdraw yang cepat tanpa harus menunggu lama
ReplyDeleteIONQQ menyedikaan bonus rollingan 0.3% dan referral 20%
Ayo segera bergabung bersma kami
WA : +855 1537 3217