Sunday, 18 October 2020

Penggunaan Smoke Tester Enngine Diesel





Tugas Ke 14 Mapel PMKR Kelas XII TKR

Saksikan video pembelajaran tentang cara melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel. kemudian berikan jawabannya pada kolom komentar di blogspot. Sertakan nama jelas, kelas:, dan tanggal pengerjaan. Batas Waktu pengerjaan dari mulai tanggal 19 - 23 Oktober 2020. Untuk pengisian absen kelas dalam pembelajaran diisi nama dan kelas di blogspot sesuai dengan jadwal pembelajaran. Kelas XII TKR 2 absen tanggal 19 dan 22 Oktober 2020. Kelas XII TKR 1 absen tanggal: 20 dan 22 Oktober 2020, dan Kelas XII TKR 3 absen tanggal: 19 dan 21 Oktober 2020.

Pertanyaan:

1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !

2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !

3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !



* Selamat Belajar Dan Bekerja *

87 comments:

  1. Nama : Muhammad Zidane
    Kelas. : 12 TKR 1
    Tanggal / waktu pengerjaan : Senin , 19 Oktober 2020


    1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
    2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !

    1. Diesel smoke opacimeter

    2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

    5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  2. Nama : Kevin Kigen Hutagalung
    Kelas : 12 TKR 1
    Tanggal/waktu pengerjaan : Senin,19 Oktober 2020


    1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
    2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !

    1. Diesel smoke opacimeter

    2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

    5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  3. Nama : Tomy Saputra
    Kelas : XII-TKR2
    Absen : 35
    Tanggal pengerjaan : Senin , 19 Oktober 2020

    1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
    2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    Jawaban
    1. Nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel  yaitu smoke tester diesel

    2. Prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel yaitu :
    - langkah pertama pasang selang gas buang yang berbentuk panjang lurus ke dalam kenalpot dan jepit ujung bibir kenalpot dengan penjepit
    -Masukan ujung selang gas buang tadi ke lubang yang bernama inlet lalu kencangkan di alat smoke tester diesel
    - Pasang kabel power hubungan alat smoke tester diesel dengan stopkontak yang sudah dialiri listrik
    - lalu tekan tombol on pada alat smoke tester diesel hingga nyala
    - lalu pasang kabel connector positif dan negatif baterai dan hubungan/tancapkan connector yang berisi 8 lubang ke connector yang berada di alat smoke tester diesel yang berisi 8 lubang juga dang kencangkan murnya
    - Lalu pasang kabel jika merah positif dan hitam negatif ke baterai/aki
    - Bukalah cap mobil dan pasang penahan cap mobil
    - jika sudah hubungan kabel merah ke positif baterai dan kabel hitam ke negatif baterai lalu starter mobilnya
    - jika tidak bisa di starter mobilnya atau tidak kuat pakai lah alat untuk membantu starter mobil
    - jika sudah starter mobil. Jika sudah liat alat smoke tester diesel lalu tekan tombol display dan tunggu hingga siap digunakan
    - lalu tekan acel dan tekan tombol accept
    - lalu naikan rpm mobil dengan digas dan lakukan tekan accept sebanyak 5 kali pengujian agar hasil maksimal lalu print hasil pengujian tadi

    3.Hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel
    A. Alat uji gas buang diesel ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    B. Perlu mesin mobil harus dalam keadaan panas atau dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    C. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    D. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

    E. Sementara HidroCarbon itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HidroCarbon nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HidroCarbon bila semakin kecil maka semakin baik.

    F. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    G. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.



    ReplyDelete
  4. Nama : Janwar
    Kelas. : XII TKR 1
    No absen 16
    Tanggal pengerjaan : Senin , 19 Oktober 2020


    1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
    2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    Jawabannya:

    1. Diesel smoke opacimeter

    2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

    5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  5. NAMA : MAYLIANA NUR HIKMAH
    KELAS : 12.TKR-1
    HARI / TANGGAL : Senin,19 Oktober 2020


    1.Diesel smoke opacimeter

    2.
    - Pertama, mesin mobil harus dinyalakan dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    - Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    - Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    - Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.

    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3.
    - Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    - Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    - Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    - Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    - Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

    - HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    - HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    - Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    - Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    - Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    - Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda. Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1

    ReplyDelete
  6. Nama : Iklil Kurnia
    Kelas : XII-TKR2
    Tanggal : Senin , 19 Oktober 2020

    1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
    2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    Jawaban
    1. Nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel yaitu smoke tester diesel

    2. Prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel yaitu :
    - langkah pertama pasang selang gas buang yang berbentuk panjang lurus ke dalam kenalpot dan jepit ujung bibir kenalpot dengan penjepit
    -Masukan ujung selang gas buang tadi ke lubang yang bernama inlet lalu kencangkan di alat smoke tester diesel
    - Pasang kabel power hubungan alat smoke tester diesel dengan stopkontak yang sudah dialiri listrik
    - lalu tekan tombol on pada alat smoke tester diesel hingga nyala
    - lalu pasang kabel connector positif dan negatif baterai dan hubungan/tancapkan connector yang berisi 8 lubang ke connector yang berada di alat smoke tester diesel yang berisi 8 lubang juga dang kencangkan murnya
    - Lalu pasang kabel jika merah positif dan hitam negatif ke baterai/aki
    - Bukalah cap mobil dan pasang penahan cap mobil
    - jika sudah hubungan kabel merah ke positif baterai dan kabel hitam ke negatif baterai lalu starter mobilnya
    - jika tidak bisa di starter mobilnya atau tidak kuat pakai lah alat untuk membantu starter mobil
    - jika sudah starter mobil. Jika sudah liat alat smoke tester diesel lalu tekan tombol display dan tunggu hingga siap digunakan
    - lalu tekan acel dan tekan tombol accept
    - lalu naikan rpm mobil dengan digas dan lakukan tekan accept sebanyak 5 kali pengujian agar hasil maksimal lalu print hasil pengujian tadi

    3.Hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel
    A. Alat uji gas buang diesel ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    B. Perlu mesin mobil harus dalam keadaan panas atau dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    C. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    D. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

    E. Sementara HidroCarbon itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HidroCarbon nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HidroCarbon bila semakin kecil maka semakin baik.

    F. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    G. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  7. Nama : Riski Faturohman
    Kelas : 12 TKR 1
    Tanggal : 19 Oktober 2020

    1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
    2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !

    Jawaban

    1. Diesel smoke opacimeter.

    2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle. Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan. Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap. Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar. Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus.

    5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar. HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2. Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil. Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda. Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  8. Nama : Ganes Miftah
    Kelas: XII TKR 2
    Tanggal pengerjaan : Senin , 19 Oktober 2020


    1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
    2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    Jawabannya:

    1. Diesel smoke opacimeter

    2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

    5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  9. Nama : Muhammad Difa Mauladana
    Kelas : XII TKR 2
    Hari/Tanggal : Senin,19 Oktober 2020

    1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
    2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    Jawabannya:

    1. Diesel smoke opacimeter

    2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

    5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  10. Nama : Ade Hardiansyah
    Kelas : XII TKR 2
    Tanggal : Senin , 19 Oktober 2020

    1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
    2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    Jawaban
    1. Nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel yaitu smoke tester diesel

    2. Prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel yaitu :
    - langkah pertama pasang selang gas buang yang berbentuk panjang lurus ke dalam kenalpot dan jepit ujung bibir kenalpot dengan penjepit
    -Masukan ujung selang gas buang tadi ke lubang yang bernama inlet lalu kencangkan di alat smoke tester diesel
    - Pasang kabel power hubungan alat smoke tester diesel dengan stopkontak yang sudah dialiri listrik
    - lalu tekan tombol on pada alat smoke tester diesel hingga nyala
    - lalu pasang kabel connector positif dan negatif baterai dan hubungan/tancapkan connector yang berisi 8 lubang ke connector yang berada di alat smoke tester diesel yang berisi 8 lubang juga dang kencangkan murnya
    - Lalu pasang kabel jika merah positif dan hitam negatif ke baterai/aki
    - Bukalah cap mobil dan pasang penahan cap mobil
    - jika sudah hubungan kabel merah ke positif baterai dan kabel hitam ke negatif baterai lalu starter mobilnya
    - jika tidak bisa di starter mobilnya atau tidak kuat pakai lah alat untuk membantu starter mobil
    - jika sudah starter mobil. Jika sudah liat alat smoke tester diesel lalu tekan tombol display dan tunggu hingga siap digunakan
    - lalu tekan acel dan tekan tombol accept
    - lalu naikan rpm mobil dengan digas dan lakukan tekan accept sebanyak 5 kali pengujian agar hasil maksimal lalu print hasil pengujian tadi

    3.Hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel
    A. Alat uji gas buang diesel ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    B. Perlu mesin mobil harus dalam keadaan panas atau dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    C. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    D. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

    E. Sementara HidroCarbon itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HidroCarbon nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HidroCarbon bila semakin kecil maka semakin baik.

    F. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    G. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  11. Nama : MAULANA SHUFI ARRASYID
    Kelas : 12 TKR 2
    Tanggal : 19 Oktober 2020

    1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
    2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !

    Jawaban

    1. Diesel smoke opacimeter.

    2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle. Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan. Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap. Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar. Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus.

    5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar. HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2. Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil. Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda. Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  12. NAMA : FATRULLAH RAMDHANI
    KELAS : 12.TKR-2
    HARI / TANGGAL : Senin,19 Oktober 2020


    1.Diesel smoke opacimeter

    2. -Pertama, mesin mobil harus dinyalakan dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    - Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    - Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    - Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.

    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3. - Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    - Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    - Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    - Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    - Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

    - HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    - HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    - Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    - Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    - Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    - Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda. Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1

    ReplyDelete
  13. Nama : Kamal Bagus Hutomo
    Kelas : XII TKR 3
    Mapel : PMKR
    TGL Pengerjaan : 19 OKTOBER 2020

    1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
    # Diesel smoke opacimeter
    # Gas analyzer

    2.
    # Yang perlu diperhatikan adalah, kendaraan uji yang akan diukur, harus diparkir pada posisi datar, selain itu gas buang tidak boleh bocor. Temperatur oli mesin juga harus normal, antara 600 C sampai 700 C, dan sistem kelistrikan seperti AC, tape, lampu dalam kondisi mati.

    # Setelah kendaraan berada dalam posisi yang benar, maka lakukan uji emisi dengan alat Uji Emisi Tester sesuai standar ISO 11614. Jika alat sudah dipersiapkan sesuai standar operasi, maka proses uji emisi bisa langsung dilakukan.

    # Pengujian akselerasi bebas dilakukan dengan cara melewatkan gas buang kendaraan bermotor ke dalam suatu tabung asap pada alat smoke opacimeter, kemudian nilai opasitas asap dibaca pada alat dengan metode penyerapan cahaya (light absorption).

    # Teknis awal, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm. "Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle,"

    # Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan. "Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer.
    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak 3 kali.

    3. . Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    DIESEL SMOKE OPACIMETER KYD-602DIESEL SMOKE OPACIMETER KYD-602 adalah Alat uji emisi gas buang solar kendaraan bermotor dengan mengusung teknologi terkini, alat ini berfungsi untuk mengkur dengan Kemampuan ukur: Opacity N% 0-100%, K-Value Coefficient of light-absorption k: 0-16m-1. Pemanasan kurang dari 10 Menit dan Zero Kalibrasi. Dengan layar LED dan sangat praktis untuk digunakan dilapangan maupun diruangan. Dengan pembacaan Angka yang besar, sehingga memudahkan operator untuk melihat hasil pengukuran yang ditampilan. KYD-602 telah memenuhi standar ISO11614 dan GB3847 -1999. Dapat di Integarsikan ke alat apa saja dengan dukungan C-NET (Cosber Network)

    ReplyDelete
  14. NAMA : MUHAMMAD AQSA BARI
    KELAS : 12 TKR 2
    TANGGAL : 19 OKTOBER 2020

    1.) Nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel adalah Diesel Smoke Opacimeter

    2.) Prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel :
    > Teknis awalnya, mesin mobil harus digas dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    > Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    > Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    > Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik.
    > Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer.
    > Catat nilai opasitas asap.
    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3.) Hal lain tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel :

    A. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    B. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    C. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    D. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus.

    E. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    F. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil.
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    G. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  15. NAMA : M.MAULANA.H
    KELAS : 12 TKR 1
    TANGGAL : 19 OKTOBER 2020

    1.) Nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel adalah Diesel Smoke Opacimeter

    2.) Prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel :
    > Teknis awalnya, mesin mobil harus digas dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    > Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    > Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    > Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik.
    > Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer.
    > Catat nilai opasitas asap.
    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3.) Hal lain tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel :

    A. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    B. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    C. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    D. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus.

    E. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    F. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil.
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    G. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  16. Nama : Sahrul Gunawan
    Kelas : XII TKR 2
    Tanggal : 19 Oktober 2020

    1. Diesel smoke opacimeter

    2.- Pertama, mesin mobil harus dinyalakan dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    - Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    - Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    - Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.

    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3.- Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
    - Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
    - Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
    - Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    - Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
    - HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    - HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
    - Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    - Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    - Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
    - Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda. Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1

    ReplyDelete
  17. NAMA : Muhammad Cholis Ainul Yakin
    KELAS : XII TKR 2
    TANGGAL : 19 Oktober 2020

    1.) Nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel adalah Diesel Smoke Opacimeter

    2.) Prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel :
    > Teknis awalnya, mesin mobil harus digas dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    > Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    > Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    > Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik.
    > Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer.
    > Catat nilai opasitas asap.
    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3.) Hal lain tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel :

    A. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    B. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    C. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    D. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus.

    E. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    F. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil.
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    G. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  18. NAMA : Aldi Bastanta
    KELAS : 12 TKR 3
    HARI / TANGGAL : Senin,19 Oktober 2020


    1.Diesel smoke opacimeter

    2.
    - Pertama, mesin mobil harus dinyalakan dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    - Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    - Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    - Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.

    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3.
    - Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    - Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    - Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    - Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    - Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

    - HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    - HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    - Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    - Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    - Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    - Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda. Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1

    ReplyDelete
  19. Nama: Muhammad Akbar Sulthoni
    Kelas: 12 TKR 1
    Tanggal : 19 Oktober 2020

    1. Diesel smoke opacimeter

    2. Prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel :
    > Teknis awalnya, mesin mobil harus digas dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    > Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    > Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    > Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik.
    > Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer.
    > Catat nilai opasitas asap.
    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3.1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

    5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  20. NAMA : DAVI ALFIAN NIZ'AR
    KELAS : XII TKR 2
    TANGGAL : 19 Oktober 2020


    1).
    Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
    = Diesel smoke opacimeter

    2).
    Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    =Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm. Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3).
    Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    = a) Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    b) Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    c) Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    d) Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

    e) Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    f) Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    g) Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  21. NAMA : Muhamad Rizky Pratama
    KELAS : XII TKR 2
    TANGGAL : 19 Oktober 2020

    1.) Nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel adalah Diesel Smoke Opacimeter

    2.) Prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel :
    > Teknis awalnya, mesin mobil harus digas dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    > Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    > Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    > Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik.
    > Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer.
    > Catat nilai opasitas asap.
    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3.) Hal lain tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel :

    A. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    B. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    C. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    D. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus.

    E. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    F. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil.
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    G. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  22. Nama : Rezki Hidayat Prasetiyo
    Kelas : XII TKR 3
    Tanggal : 19 Oktober 2020

    1. Diesel smoke opacimeter

    2.- Pertama, mesin mobil harus dinyalakan dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    - Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    - Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    - Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.

    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3.- Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
    - Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
    - Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
    - Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    - Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
    - HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    - HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
    - Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    - Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    - Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
    - Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda. Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  23. Nama : Muhammad Risqi aditia
    Kelas. : 12 TKR 3
    Tanggal / waktu pengerjaan : Senin , 19 Oktober 2020


    1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
    2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !

    1. Diesel smoke opacimeter

    2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

    5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  24. Nama : RIYAN ANDIKA SAPUTRA
    Kelas. : XII TKR 1
    Tanggal pengerjaan : Senin , 19 Oktober 2020


    1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
    2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    Jawabannya:

    1. Diesel smoke opacimeter

    2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

    5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  25. Nama. : BINTANG AUDRIL NUR FADILAH
    Kelas : XII-TKR2
    Absen : 35
    Tanggal pengerjaan : Senin , 19 Oktober 2020

    1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
    2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    Jawaban
    1. Nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel yaitu smoke tester diesel

    2. Prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel yaitu :
    - langkah pertama pasang selang gas buang yang berbentuk panjang lurus ke dalam kenalpot dan jepit ujung bibir kenalpot dengan penjepit
    -Masukan ujung selang gas buang tadi ke lubang yang bernama inlet lalu kencangkan di alat smoke tester diesel
    - Pasang kabel power hubungan alat smoke tester diesel dengan stopkontak yang sudah dialiri listrik
    - lalu tekan tombol on pada alat smoke tester diesel hingga nyala
    - lalu pasang kabel connector positif dan negatif baterai dan hubungan/tancapkan connector yang berisi 8 lubang ke connector yang berada di alat smoke tester diesel yang berisi 8 lubang juga dang kencangkan murnya
    - Lalu pasang kabel jika merah positif dan hitam negatif ke baterai/aki
    - Bukalah cap mobil dan pasang penahan cap mobil
    - jika sudah hubungan kabel merah ke positif baterai dan kabel hitam ke negatif baterai lalu starter mobilnya
    - jika tidak bisa di starter mobilnya atau tidak kuat pakai lah alat untuk membantu starter mobil
    - jika sudah starter mobil. Jika sudah liat alat smoke tester diesel lalu tekan tombol display dan tunggu hingga siap digunakan
    - lalu tekan acel dan tekan tombol accept
    - lalu naikan rpm mobil dengan digas dan lakukan tekan accept sebanyak 5 kali pengujian agar hasil maksimal lalu print hasil pengujian tadi

    3.Hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel
    A. Alat uji gas buang diesel ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    B. Perlu mesin mobil harus dalam keadaan panas atau dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    C. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    D. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

    E. Sementara HidroCarbon itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HidroCarbon nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HidroCarbon bila semakin kecil maka semakin baik.

    F. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    G. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  26. Nama : Muhammad Abdul Aziz
    Kelas : 12 TKR 3
    Hari/Tanggal : Senin 19 Oktober 2020

    1. Diesel smoke opacimeter

    2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3.-Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    - Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    - Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    - Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

    - Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    - Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    - Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1

    ReplyDelete
  27. Nama : Samet Sugi Hartono
    Kelas. : XII TKR 2
    Tanggal / waktu pengerjaan : Senin , 19 Oktober 2020


    1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
    2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !

    1. Diesel smoke opacimeter

    2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

    5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  28. Nama : Syaelendra A.P
    Kelas : XII TKR 3
    Mapel : PMKR
    Waktu : Senin, 19 Oktober 2020

    1. Diesel smoke opacimeter

    2.- Pertama, mesin mobil harus dinyalakan dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    - Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    - Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    - Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.

    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3.- Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
    - Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
    - Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
    - Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    - Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
    - HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    - HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
    - Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    - Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    - Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
    - Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda. Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  29. Nama : Muhamad Yusuf Ernandi
    Kelas : XII-TKR3
    Tanggal : 19 Oktober 2020

    1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
    2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !

    Jawaban

    1. Diesel smoke opacimeter.

    2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle. Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan. Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap. Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar. Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus.

    5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar. HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2. Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil. Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda. Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  30. NAMA : Chairul Dian Nugraha
    KELAS : 12 TKR 1
    TANGGAL : 19 OKTOBER 2020
    ABSEN : 10

    1.) Nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel adalah Diesel Smoke Opacimeter

    2.) Prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel :
    > Teknis awalnya, mesin mobil harus digas dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    > Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    > Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    > Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik.
    > Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer.
    > Catat nilai opasitas asap.
    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3.) Hal lain tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel :

    A. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    B. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    C. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    D. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus.

    E. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    F. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil.
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    G. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  31. Nama : Alfian Yusuf Muhammadin
    Kelas. : XII TKR 2
    Tanggal / waktu pengerjaan : Senin , 19 Oktober 2020


    1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
    2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !

    1. Diesel smoke opacimeter

    2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

    5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  32. Nama: Wahyudin Yulian Maulana
    Kelas: XII TKRV2
    Hari/Tanggal : Senin, 19 Oktober 2020

    1. Diesel smoke opacimeter

    2. Prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel :
    > Teknis awalnya, mesin mobil harus digas dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    > Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    > Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    > Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik.
    > Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer.
    > Catat nilai opasitas asap.
    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3.1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

    5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nama : ABDUL KHOIR
      Kelas. : XII TKR 2
      Tanggal / waktu pengerjaan : Senin , 19 Oktober 2020


      1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
      2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
      3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !

      1. Diesel smoke opacimeter

      2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
      Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
      Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
      Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
      Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

      3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

      2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

      3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

      4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
      Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

      5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
      HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

      6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
      Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
      Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

      7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
      Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

      Delete
  33. NAMA : Rian Apriyanto
    KELAS : XII TKR 2
    TANGGAL : 19 OKTOBER 2020

    1.) Nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel adalah Diesel Smoke Opacimeter

    2.) Prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel :
    > Teknis awalnya, mesin mobil harus digas dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    > Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    > Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    > Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik.
    > Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer.
    > Catat nilai opasitas asap.
    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3.) Hal lain tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel :

    A. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    B. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    C. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    D. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus.

    E. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    F. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil.
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    G. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  34. Nama: Rafly Ramdhani
    Kelas: XII TKR 2
    Tanggal: 19 Oktober 2020

    1.) Nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel adalah Diesel Smoke Opacimeter

    2.) Prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel :
    > Teknis awalnya, mesin mobil harus digas dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    > Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    > Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    > Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik.
    > Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer.
    > Catat nilai opasitas asap.
    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3.) Hal lain tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel :

    A. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    B. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    C. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    D. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus.

    E. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    F. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil.
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    G. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  35. Nama. : FIKRON AL HUSAIN
    Kelas. : XII TKR 1
    No.absen : 14
    Tanggal pengerjaan : Senin , 19 Oktober 2020


    1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
    2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    Jawabannya:

    1. Diesel smoke opacimeter

    2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

    5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lamda adalah 1.

    ReplyDelete
  36. Nama : MULYANA
    Kelas. : 12 TKR 2
    Tanggal / waktu pengerjaan : Senin , 19 Oktober 2020


    1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
    2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !

    1. Diesel smoke opacimeter

    2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

    5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  37. Nama:M.abdur Rachman
    Kelas:XII TKR II
    Hari/tanggal:Senin 19 Oktober 2020

    1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
    2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !

    Jawaban:
    1.Diesel smoke opacimeter
    2.A.langkah pertama,nyalakan mobil dengan rpm
    Dengan rpm 2.900 sampai 3.100
    B.kedua,lalu tahan selama 60 detik dan
    selanjutnya kembalikan pada kondisi idle
    C.ketiga,Selanjutnya, masukkan alat uji
    emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm,
    bilakurang dari 30 cm maka pasang pipa
    tambahan
    D.ke empat,kemudia injak pedal gas maksimum
    (full throttle) secepatnya hingga mencapai
    putaran mesin maksimum, dan tahan 1
    hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan
    tunggu hingga putaran mesin kembali
    stationer. Catat nilai opasitas asap

    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya

    3.+.Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur
    dan menganalisa kadar atau kandungan CO
    (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2
    (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO
    (Nitrogen Oksida)
    +.Perlu diingat mesin mobil harus dalam
    Keadaan panas alias dalam temperatur kerja
    saat akan melakukan pengujian emisi dan
    pengujian dilakukan saat mobil dalam
    kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio,
    lampu, dll mati).
    +.Data diambil atau dicetak setelah alat uji
    gas buang menampilkan angka kandungan CO,
    HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
    +.Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran
    kurang sempurna akibat kurangnya udara
    dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah
    1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil
    maka semakin bagus
    +.Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar
    yang tidak terbakar.
    HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti
    CO,angka HC bila semakin kecil maka semakin
    baik
    +.Data lain yang tercantum dalam laporan
    alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada
    hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran
    padahal sistem knalpot mobil.
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
    +.Data terakhir yang muncul di hasil uji
    emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan
    ideal campuran bahan bakar dan udara di
    mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  38. NAMA : AHCMAD FAUZAN NUR
    KELAS : XII TKR 1
    HARI / TANGGAL : Senin 19 Okt 2020


    1.Diesel smoke opacimeter

    2.
    - Pertama, mesin mobil harus dinyalakan dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    - Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    - Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    - Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.

    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3.
    - Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    - Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    - Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    - Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    - Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

    - HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    - HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    - Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    - Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    - Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    - Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda. Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1

    ReplyDelete
  39. Nama : Alfisyahri
    Kelas : XII - TKR 2
    Waktu : Senin,19 Oktober 2020



    1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
    2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    Jawaban
    1. Nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel yaitu smoke tester diesel

    2. Prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel yaitu :
    - langkah pertama pasang selang gas buang yang berbentuk panjang lurus ke dalam kenalpot dan jepit ujung bibir kenalpot dengan penjepit
    -Masukan ujung selang gas buang tadi ke lubang yang bernama inlet lalu kencangkan di alat smoke tester diesel
    - Pasang kabel power hubungan alat smoke tester diesel dengan stopkontak yang sudah dialiri listrik
    - lalu tekan tombol on pada alat smoke tester diesel hingga nyala
    - lalu pasang kabel connector positif dan negatif baterai dan hubungan/tancapkan connector yang berisi 8 lubang ke connector yang berada di alat smoke tester diesel yang berisi 8 lubang juga dang kencangkan murnya
    - Lalu pasang kabel jika merah positif dan hitam negatif ke baterai/aki
    - Bukalah cap mobil dan pasang penahan cap mobil
    - jika sudah hubungan kabel merah ke positif baterai dan kabel hitam ke negatif baterai lalu starter mobilnya
    - jika tidak bisa di starter mobilnya atau tidak kuat pakai lah alat untuk membantu starter mobil
    - jika sudah starter mobil. Jika sudah liat alat smoke tester diesel lalu tekan tombol display dan tunggu hingga siap digunakan
    - lalu tekan acel dan tekan tombol accept
    - lalu naikan rpm mobil dengan digas dan lakukan tekan accept sebanyak 5 kali pengujian agar hasil maksimal lalu print hasil pengujian tadi

    3.Hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel
    A. Alat uji gas buang diesel ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    B. Perlu mesin mobil harus dalam keadaan panas atau dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    C. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    D. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

    E. Sementara HidroCarbon itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HidroCarbon nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HidroCarbon bila semakin kecil maka semakin baik.

    F. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    G. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  40. NAMA : Habil Setha indaru
    KELAS : 12 TKR 3
    HARI / TANGGAL : Senin,19 Oktober 2020


    1.Diesel smoke opacimeter

    2.
    - Pertama, mesin mobil harus dinyalakan dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    - Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    - Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    - Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.

    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3.
    - Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    - Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    - Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    - Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    - Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

    - HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    - HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    - Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    - Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    - Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    - Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda. Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1

    ReplyDelete
  41. Nama : Qorry Iqliyah
    Kelas : XII TKR2
    Senin, 19 Oktober 2020


    1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
    2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !


    Jawaban
    1. Nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel yaitu smoke tester diesel

    2. Prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel yaitu :
    - langkah pertama pasang selang gas buang yang berbentuk panjang lurus ke dalam kenalpot dan jepit ujung bibir kenalpot dengan penjepit
    -Masukan ujung selang gas buang tadi ke lubang yang bernama inlet lalu kencangkan di alat smoke tester diesel
    - Pasang kabel power hubungan alat smoke tester diesel dengan stopkontak yang sudah dialiri listrik
    - lalu tekan tombol on pada alat smoke tester diesel hingga nyala
    - lalu pasang kabel connector positif dan negatif baterai dan hubungan/tancapkan connector yang berisi 8 lubang ke connector yang berada di alat smoke tester diesel yang berisi 8 lubang juga dang kencangkan murnya
    - Lalu pasang kabel jika merah positif dan hitam negatif ke baterai/aki
    - Bukalah cap mobil dan pasang penahan cap mobil
    - jika sudah hubungan kabel merah ke positif baterai dan kabel hitam ke negatif baterai lalu starter mobilnya
    - jika tidak bisa di starter mobilnya atau tidak kuat pakai lah alat untuk membantu starter mobil
    - jika sudah starter mobil. Jika sudah liat alat smoke tester diesel lalu tekan tombol display dan tunggu hingga siap digunakan
    - lalu tekan acel dan tekan tombol accept
    - lalu naikan rpm mobil dengan digas dan lakukan tekan accept sebanyak 5 kali pengujian agar hasil maksimal lalu print hasil pengujian tadi

    3.Hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel
    A. Alat uji gas buang diesel ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    B. Perlu mesin mobil harus dalam keadaan panas atau dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    C. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    D. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

    E. Sementara HidroCarbon itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HidroCarbon nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HidroCarbon bila semakin kecil maka semakin baik.

    F. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    G. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  42. Nama: Seno Edi P.
    Kelas: XII TKR 3
    Tanggal: Senin , 19 Oktober 2020

    1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
    2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    Jawaban
    1. Nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel  yaitu smoke tester diesel

    2. Prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel yaitu :
    - langkah pertama pasang selang gas buang yang berbentuk panjang lurus ke dalam kenalpot dan jepit ujung bibir kenalpot dengan penjepit
    -Masukan ujung selang gas buang tadi ke lubang yang bernama inlet lalu kencangkan di alat smoke tester diesel
    - Pasang kabel power hubungan alat smoke tester diesel dengan stopkontak yang sudah dialiri listrik
    - lalu tekan tombol on pada alat smoke tester diesel hingga nyala 
    - lalu pasang kabel connector positif dan negatif baterai dan hubungan/tancapkan connector yang berisi 8 lubang ke connector yang berada di alat smoke tester diesel yang berisi 8 lubang juga dang kencangkan murnya 
    - Lalu pasang kabel jika merah positif dan hitam negatif ke baterai/aki 
    - Bukalah cap mobil dan pasang penahan cap mobil
    - jika sudah hubungan kabel merah ke positif baterai dan kabel hitam ke negatif baterai lalu starter mobilnya
    - jika tidak bisa di starter mobilnya atau tidak kuat pakai lah alat untuk membantu starter mobil 
    - jika sudah starter mobil. Jika sudah liat alat smoke tester diesel lalu tekan tombol display dan tunggu hingga siap digunakan
    - lalu tekan acel dan tekan tombol accept 
    - lalu naikan rpm mobil dengan digas dan lakukan tekan accept sebanyak 5 kali pengujian agar hasil maksimal lalu print hasil pengujian tadi

    3.Hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel 
    A. Alat uji gas buang diesel ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    B. Perlu mesin mobil harus dalam keadaan panas atau dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    C. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    D. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

    E. Sementara HidroCarbon itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HidroCarbon nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HidroCarbon bila semakin kecil maka semakin baik.

    F. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    G. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  43. Nama: Attalarik syahreza
    Kelas: XII TKR 2
    Tanggal: Senin , 19 Oktober 2020

    1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
    2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    Jawaban
    1. Nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel yaitu smoke tester diesel

    2. Prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel yaitu :
    - langkah pertama pasang selang gas buang yang berbentuk panjang lurus ke dalam kenalpot dan jepit ujung bibir kenalpot dengan penjepit
    -Masukan ujung selang gas buang tadi ke lubang yang bernama inlet lalu kencangkan di alat smoke tester diesel
    - Pasang kabel power hubungan alat smoke tester diesel dengan stopkontak yang sudah dialiri listrik
    - lalu tekan tombol on pada alat smoke tester diesel hingga nyala
    - lalu pasang kabel connector positif dan negatif baterai dan hubungan/tancapkan connector yang berisi 8 lubang ke connector yang berada di alat smoke tester diesel yang berisi 8 lubang juga dang kencangkan murnya
    - Lalu pasang kabel jika merah positif dan hitam negatif ke baterai/aki
    - Bukalah cap mobil dan pasang penahan cap mobil
    - jika sudah hubungan kabel merah ke positif baterai dan kabel hitam ke negatif baterai lalu starter mobilnya
    - jika tidak bisa di starter mobilnya atau tidak kuat pakai lah alat untuk membantu starter mobil
    - jika sudah starter mobil. Jika sudah liat alat smoke tester diesel lalu tekan tombol display dan tunggu hingga siap digunakan
    - lalu tekan acel dan tekan tombol accept
    - lalu naikan rpm mobil dengan digas dan lakukan tekan accept sebanyak 5 kali pengujian agar hasil maksimal lalu print hasil pengujian tadi

    3.Hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel
    A. Alat uji gas buang diesel ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    B. Perlu mesin mobil harus dalam keadaan panas atau dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    C. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    D. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

    E. Sementara HidroCarbon itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HidroCarbon nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HidroCarbon bila semakin kecil maka semakin baik.

    F. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    G. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  44. Nama : Muhammad Burhannudin iqbal Saibani
    Kelas : 12 TKR 3
    Tanggal : 19 Oktober 2020

    1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
    2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !

    Jawaban

    1. Diesel smoke opacimeter.

    2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle. Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan. Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap. Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar. Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus.

    5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar. HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2. Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil. Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda. Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  45. NAMA : M. GEDI NURREZA
    KELAS : 12 TKR 1
    TANGGAL : 19 OKTOBER 2020

    1.) Nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel adalah Diesel Smoke Opacimeter

    2.) Prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel :
    > Teknis awalnya, mesin mobil harus digas dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    > Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    > Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    > Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik.
    > Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer.
    > Catat nilai opasitas asap.
    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3.) Hal lain tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel :

    A. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    B. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    C. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    D. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus.

    E. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    F. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil.
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    G. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  46. Nama : Adha Nur Robbani
    Kelas. : XII TKR 2
    Tanggal / waktu pengerjaan : Senin , 19 Oktober 2020


    1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
    2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !

    1. Diesel smoke opacimeter

    2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

    5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  47. Nama : Arya Caksena
    Kelas : XII TKR 2
    Hari/tanggal : Senin, 19 Oktober 2020


    1. Diesel smoke opacimeter

    2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

    5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  48. Nama : Irfan Amaro Bittaqwa
    Kelas:XII TKR 1
    Tanggal:19 Oktober 2020

    1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
    2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !

    Jawaban

    1. Diesel smoke opacimeter.

    2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle. Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan. Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap. Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar. Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus.

    5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar. HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2. Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil. Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda. Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1

    ReplyDelete
  49. Nama :Krisna Rangga
    Kelas :XII-TKR 3
    Tanggal:19-Oktober-2020

    1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
    2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !

    1. Diesel smoke opacimeter

    2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

    5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  50. Ketut subagia
    Xll tkr 1

    1. Diesel smoke opacimeter

    2.- Pertama, mesin mobil harus dinyalakan dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    - Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    - Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    - Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.

    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3.- Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
    - Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
    - Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
    - Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    - Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
    - HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    - HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
    - Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    - Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    - Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
    - Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda. Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  51. Nama: Fattaahillah (12)
    Kelas: XII TKR 3
    Hari, Tanggal: Senin, 19 Oktober 2020

    1. Nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel yaitu smoke tester diesel.

    2. Prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel yaitu :
    -Langkah pertama pasang selang gas buang yang berbentuk panjang lurus ke dalam kenalpot dan jepit ujung bibir kenalpot dengan penjepit.
    -Masukan ujung selang gas buang tadi ke lubang yang bernama inlet lalu kencangkan di alat smoke tester diesel.
    -Pasang kabel power hubungan alat smoke tester diesel dengan stopkontak yang sudah dialiri listrik.
    -Lalu tekan tombol on pada alat smoke tester diesel hingga nyala.
    -Lalu pasang kabel connector positif dan negatif baterai dan hubungan/tancapkan connector yang berisi 8 lubang ke connector yang berada di alat smoke tester diesel yang berisi 8 lubang juga dang kencangkan murnya.
    -Lalu pasang kabel jika merah positif dan hitam negatif ke baterai/aki.
    -Bukalah cap mobil dan pasang penahan cap mobil.
    -Jika sudah hubungan kabel merah ke positif baterai dan kabel hitam ke negatif baterai lalu starter mobilnya.
    -Jika tidak bisa di starter mobilnya atau tidak kuat pakai lah alat untuk membantu starter mobil.
    -Jika sudah starter mobil. Jika sudah liat alat smoke tester diesel lalu tekan tombol display dan tunggu hingga siap digunakan.
    -Lalu tekan acel dan tekan tombol accept
    -Lalu naikan rpm mobil dengan digas dan lakukan tekan accept sebanyak 5 kali pengujian agar hasil maksimal lalu print hasil pengujian tadi.

    3. Hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel:
    -Alat uji gas buang diesel ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
    -Perlu mesin mobil harus dalam keadaan panas atau dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
    -Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
    -Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar. Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
    -Sementara HidroCarbon itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar. HidroCarbon nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HidroCarbon bila semakin kecil maka semakin baik.
    -Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
    -Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda. Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  52. Nama : Tendi Ali Al Alan
    Kelas : XII TKR 2
    Tanggal : Senin , 19 Oktober 2020

    1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
    2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    Jawaban
    1. Nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel yaitu smoke tester diesel

    2. Prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel yaitu :
    - langkah pertama pasang selang gas buang yang berbentuk panjang lurus ke dalam kenalpot dan jepit ujung bibir kenalpot dengan penjepit
    -Masukan ujung selang gas buang tadi ke lubang yang bernama inlet lalu kencangkan di alat smoke tester diesel
    - Pasang kabel power hubungan alat smoke tester diesel dengan stopkontak yang sudah dialiri listrik
    - lalu tekan tombol on pada alat smoke tester diesel hingga nyala
    - lalu pasang kabel connector positif dan negatif baterai dan hubungan/tancapkan connector yang berisi 8 lubang ke connector yang berada di alat smoke tester diesel yang berisi 8 lubang juga dang kencangkan murnya
    - Lalu pasang kabel jika merah positif dan hitam negatif ke baterai/aki
    - Bukalah cap mobil dan pasang penahan cap mobil
    - jika sudah hubungan kabel merah ke positif baterai dan kabel hitam ke negatif baterai lalu starter mobilnya
    - jika tidak bisa di starter mobilnya atau tidak kuat pakai lah alat untuk membantu starter mobil
    - jika sudah starter mobil. Jika sudah liat alat smoke tester diesel lalu tekan tombol display dan tunggu hingga siap digunakan
    - lalu tekan acel dan tekan tombol accept
    - lalu naikan rpm mobil dengan digas dan lakukan tekan accept sebanyak 5 kali pengujian agar hasil maksimal lalu print hasil pengujian tadi

    3.Hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel
    A. Alat uji gas buang diesel ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    B. Perlu mesin mobil harus dalam keadaan panas atau dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    C. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    D. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

    E. Sementara HidroCarbon itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HidroCarbon nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HidroCarbon bila semakin kecil maka semakin baik.

    F. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    G. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  53. Nama:Ardiansya Putra
    Kelas:XII-TKR 1
    Hari Selasa 20 Oktober 2020

    1.Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel?
    -Smoke tester diesel

    2.Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel?
    - langkah pertama pasang selang gas buang yang berbentuk panjang lurus ke dalam kenalpot dan jepit ujung bibir kenalpot dengan penjepit
    -Masukan ujung selang gas buang tadi ke lubang yang bernama inlet lalu kencangkan di alat smoke tester diesel
    - Pasang kabel power hubungan alat smoke tester diesel dengan stopkontak yang sudah dialiri listrik
    - lalu tekan tombol on pada alat smoke tester diesel hingga nyala
    - lalu pasang kabel connector positif dan negatif baterai dan hubungan/tancapkan connector yang berisi 8 lubang ke connector yang berada di alat smoke tester diesel yang berisi 8 lubang juga dang kencangkan murnya
    - Lalu pasang kabel jika merah positif dan hitam negatif ke baterai/aki
    - Bukalah cap mobil dan pasang penahan cap mobil
    - jika sudah hubungan kabel merah ke positif baterai dan kabel hitam ke negatif baterai lalu starter mobilnya
    - jika tidak bisa di starter mobilnya atau tidak kuat pakai lah alat untuk membantu starter mobil
    - jika sudah starter mobil. Jika sudah liat alat smoke tester diesel lalu tekan tombol display dan tunggu hingga siap digunakan
    - lalu tekan acel dan tekan tombol accept
    - lalu naikan rpm mobil dengan digas dan lakukan tekan accept sebanyak 5 kali pengujian agar hasil maksimal lalu print hasil pengujian tadi

    3.Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel?
    - Alat uji gas buang diesel ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    - Perlu mesin mobil harus dalam keadaan panas atau dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    - Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    - Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

    - Sementara HidroCarbon itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HidroCarbon nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HidroCarbon bila semakin kecil maka semakin baik.

    - Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    - Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  54. Nama : Mauludin Saputra
    Kelas : XII - TKR 3
    Tanggal: 20 Oktober 2020


    1. nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel adalah Diesel Smoke Opacimeter.

    2. prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel Yaitu
    a). Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    b). Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    c). Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    d). Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik.
    e). Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer.
    f). Catat nilai opasitas asap. Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali.
    g). Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3. hal lain tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel Yaitu
    a). Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    b). Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    c). Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    d). Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar. Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus.

    e). Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar. HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    f). Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2. Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil. Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    g). Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda. Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1

    ReplyDelete
  55. NAMA : SHAMID ALBANI
    KELAS : 12 TKR 3
    TANGGAL : 20 OKTOBER 2020

    1.) Nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel adalah Diesel Smoke Opacimeter

    2.) Prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel :
    > Teknis awalnya, mesin mobil harus digas dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    > Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    > Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    > Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik.
    > Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer.
    > Catat nilai opasitas asap.
    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3.) Hal lain tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel :

    A. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    B. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    C. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    D. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus.

    E. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    F. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil.
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    G. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete


  56. Nama: Satria Luhur Kuncoro
    Kelas: XII TKR 1
    Tanggal pengerjaan : selasa 20 oktober 2020


    1.) Nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel adalah Diesel Smoke Opacimeter

    2.) Prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel :
    > Teknis awalnya, mesin mobil harus digas dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    > Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    > Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    > Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik.
    > Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer.
    > Catat nilai opasitas asap.
    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3.) Hal lain tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel :

    A. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    B. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    C. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    D. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus.

    E. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    F. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil.
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    G. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.



    ReplyDelete
  57. Nama : Galang Setyo Nugroho
    Kelas : XII TKR 1
    Tanggal pengerjaan : Selasa , 20 Oktober 2020

    SOAL!!!!

    1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
    2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !

    JAWABAN!!!

    1. Diesel smoke opacimeter

    2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3.
    • . Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
    • Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
    • . Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
    • . Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
    • . Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
    • . Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
    • . Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  58. Nama : Mohammad Zikri
    Kelas. : XII TKR 1
    Tanggal Pengerjaan : selasa, 20 Oktober 2020


    1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
    2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !

    1. Diesel smoke opacimeter

    2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

    5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  59. Nama : Maulana Rakha Samudra
    Kelas : XII - TKR1
    Tanggal : Selasa, 20 Oktober 2020

    Soal

    1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
    2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !

    Jawaban :

    1. Nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mobil diesel adalah Gas Analyzer Diesel Opacity meter

    2. Prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mobil diesel :

    - Pertama, mesin mobil harus dalam keadaan hidup dan digas dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.Tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.

    - Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan. "Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer.

    - Catat nilai opasitas asap

    - Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam
    Bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3. - Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    - Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    - Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    - Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.

    - Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

    ReplyDelete
  60. Nama :Aisyah putri ningsih
    Kelas : XII tkr 2
    Hari, tanggal : selasa, 20 oktober2020

    1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
    2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !


    1. Diesel smoke opacimeter

    2.
    - Pertama, mesin mobil harus dinyalakan dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    - Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    - Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    - Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.

    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3.
    - Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    - Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    - Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    - Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    - Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

    - HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    - HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    - Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    - Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    - Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    - Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda. Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1

    ReplyDelete
  61. Nama : Gabriel Gerry
    Kelas : XII TKR 2
    Tanggal Pengerjaan : 20 Oktober 2020

    1. Diesel smoke opacimeter

    2.-Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    -Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    -Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    -Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

    5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  62. NAMA: RAYA JALU PUTRA
    KELAS:12TKR3
    TANGGAL PENGERJAAN:21OKTOBER 2020

    1. Diesel smoke opacimeter

    2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3.
    • . Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
    • Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
    • . Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
    • . Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
    • . Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
    • . Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
    • . Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  63. Nama : Muhammad Rival
    Kelas : XII TKR 3
    Hari/Tanggal : Rabu , 21 Oktober 2020

    1). Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
    = Diesel smoke opacimeter

    2). Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    =Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm. Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3). Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    = a) Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    b) Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    c) Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    d) Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

    e) Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    f) Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    g) Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete

  64. Nama : Usye Sulistya Rahmawati
    Kelas. : 12 TKR 1
    Tanggal / waktu pengerjaan : Rabu 21 Oktober 2020


    1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
    2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !

    1. Diesel smoke opacimeter

    2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

    5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  65. Nama : Azriel karim qornain
    Kelas. : 12 TKR 1
    Tanggal / waktu pengerjaan : Rabu 21 Oktober 2020


    1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
    2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !

    1. Diesel smoke opacimeter

    2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

    5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  66. Nama: Subhan Maulana
    Kelas : XII TKR 1
    RABU 21 OKTOBER 2020

    1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
    2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !

    1. Diesel smoke opacimeter

    2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

    5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  67. nama : abimanyu nurfadilah
    kelas: 12 tkr 1
    tnggl: 21 oktober 2020


    1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
    2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !

    1. Diesel smoke opacimeter

    2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

    5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  68. Nama : Budi Akbar
    Kelas : XII TKR 3
    Rabu, 21 Oktober 2020



    1. Diesel smoke opacimeter

    2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

    5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  69. Nama : Achmad Dwi Prasetyo
    Kelas. : 12 TKR 1
    Tanggal / waktu pengerjaan : Rabu, 21 Oktober 2020


    1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
    2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !

    1. Diesel smoke opacimeter

    2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

    5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  70. Nama : Wiwit Rahman Sidiq
    Kelas. : 12 TKR 1
    Tanggal / waktu pengerjaan : Rabu, 21 Oktober 2020


    1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
    2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !

    1. Diesel smoke opacimeter

    2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

    5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  71. Nnama:NU'MAN SALVANI SAFAR
    kelas: 12 tkr 1
    Tgl: 21 oktober 2020
    1. Diesel smoke opacimeter

    2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3.
    • . Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
    • Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
    • . Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
    • . Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
    • . Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.
    • . Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
    • . Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  72. NAMA : Fauzi Abdillah
    KELAS : XII TKR 1
    TANGGAL : 21 Oktober 2020

    1.) Nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel adalah Diesel Smoke Opacimeter

    2.) Prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel :
    > Teknis awalnya, mesin mobil harus digas dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    > Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    > Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    > Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik.
    > Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer.
    > Catat nilai opasitas asap.
    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3.) Hal lain tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel :

    A. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    B. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    C. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    D. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus.

    E. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    F. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil.
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    G. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  73. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  74. NAMA : AHMAD RAFIANSYAH
    KELAS : 12TKR1
    TGL: 21-10-2020

    1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
    2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !

    1. Diesel smoke opacimeter

    2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

    5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  75. Nama : Mohhamad Ibnu Shobbil
    Kelas : 12 TKR 1
    Tgl : 22 Oktober 2020

    1. Nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel adalah Diesel Smoke Opacimeter

    2. Prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel :
    > Teknis awalnya, mesin mobil harus digas dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    > Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    > Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    > Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik.
    > Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer.
    > Catat nilai opasitas asap.
    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3.) Hal lain tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel :

    A. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    B. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    C. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    D. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus.

    E. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    F. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil.
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    G. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  76. NAMA : jiwan Rahmat Shidikh
    Kelas: XII-TKR 2
    HARI , TANGAGAL : kamis , 22-10-2020

    1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
    2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !


    1. Diesel smoke opacimeter

    2.
    - Pertama, mesin mobil harus dinyalakan dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    - Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    - Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    - Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.

    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3.
    - Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    - Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    - Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    - Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    - Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

    - HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    - HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    - Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    - Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    - Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    - Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda. Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1

    ReplyDelete
  77. Nama : Yandi andika
    Kelas : XII TKR 3
    Sabtu, 24 Oktober 2020



    1. Diesel smoke opacimeter

    2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

    5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  78. Nama :Virgiawan rifki dwi cahya
    Kelas: XII TKR 3
    Hari, Tanggal: Senin, 26 Oktober 2020

    1. Nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel yaitu smoke tester diesel.

    2. Prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel yaitu :
    -Langkah pertama pasang selang gas buang yang berbentuk panjang lurus ke dalam kenalpot dan jepit ujung bibir kenalpot dengan penjepit.
    -Masukan ujung selang gas buang tadi ke lubang yang bernama inlet lalu kencangkan di alat smoke tester diesel.
    -Pasang kabel power hubungan alat smoke tester diesel dengan stopkontak yang sudah dialiri listrik.
    -Lalu tekan tombol on pada alat smoke tester diesel hingga nyala.
    -Lalu pasang kabel connector positif dan negatif baterai dan hubungan/tancapkan connector yang berisi 8 lubang ke connector yang berada di alat smoke tester diesel yang berisi 8 lubang juga dang kencangkan murnya.
    -Lalu pasang kabel jika merah positif dan hitam negatif ke baterai/aki.
    -Bukalah cap mobil dan pasang penahan cap mobil.
    -Jika sudah hubungan kabel merah ke positif baterai dan kabel hitam ke negatif baterai lalu starter mobilnya.
    -Jika tidak bisa di starter mobilnya atau tidak kuat pakai lah alat untuk membantu starter mobil.
    -Jika sudah starter mobil. Jika sudah liat alat smoke tester diesel lalu tekan tombol display dan tunggu hingga siap digunakan.
    -Lalu tekan acel dan tekan tombol accept
    -Lalu naikan rpm mobil dengan digas dan lakukan tekan accept sebanyak 5 kali pengujian agar hasil maksimal lalu print hasil pengujian tadi.

    3. Hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel:
    -Alat uji gas buang diesel ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).
    -Perlu mesin mobil harus dalam keadaan panas atau dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).
    -Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.
    -Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar. Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus
    -Sementara HidroCarbon itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar. HidroCarbon nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HidroCarbon bila semakin kecil maka semakin baik.
    -Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.
    -Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda. Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  79. Nama : Bayu Wanda Pratama
    Kelas : 12 TKR 1
    Tgl : 26 Oktober 2020

    1. Nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel adalah Diesel Smoke Opacimeter

    2. Prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel :
    > Teknis awalnya, mesin mobil harus digas dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    > Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    > Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    > Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik.
    > Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer.
    > Catat nilai opasitas asap.
    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3.) Hal lain tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel :

    A. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    B. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    C. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    D. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus.

    E. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    F. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil.
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    G. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  80. Nama : Dias Budi Utomo
    Kelas. : 12 TKR 2
    Tanggal / waktu pengerjaan : Senin , 26 Oktober 2020


    1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
    2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !

    1. Diesel smoke opacimeter

    2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

    5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  81. Nama : Alfitio Prasetio
    Kelas : 12 TKR 3
    Tanggal: senin,26 Oktober 2020
    1. Diesel smoke opacimeter

    2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

    5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  82. Nama : Alfitio Prasetio
    Kelas : 12 TKR 3
    Tanggal: senin,26 Oktober 2020
    1. Diesel smoke opacimeter

    2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

    5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  83. Nama : Wahyu Aditya (35)
    Kelas : XII TKR 3
    Senin, 26 Oktober 2020



    1. Diesel smoke opacimeter

    2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

    5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete

  84. Nama : KEVIN KIGEN HUTAGALUNG
    Kelas. : 12 TKR 2
    Tanggal / waktu pengerjaan : SELASA,27 Oktober 2020


    1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
    2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !

    1. Diesel smoke opacimeter

    2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

    5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1.

    ReplyDelete
  85. Nama : AKHWAL UKHRAWI
    Kelas : 12 TKR 1
    Tanggal/waktu pengerjaan : selasa 1 desember 2020


    1. Tuliskan nama alat yang digunakan untuk melakukan uji emisi gas buang pada mesin diesel !
    2. Tuliskan prosedur penggunaan alat uji emisi gas buang mesin diesel !
    3. Tuliskan hal lain yang tentang alat uji emisi gas buang mesin diesel !

    1. Diesel smoke opacimeter

    2. Teknis awalnya, mesin mobil harus digeber dengan rpm antara 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm.
    Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle.
    Selanjutnya, masukkan alat uji emisi ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan.
    Lalu injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai putaran mesin maksimum, dan tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stationer. Catat nilai opasitas asap.
    Prosedur ini setidaknya dilakukan minimal sebanyak tiga kali. Hasil dari uji emisi ini pun langsung keluar dalam bentuk prin out. Setelah itu, nilai prosentase rata-rata opasitas asap dari pengujian ini menjadi hasil akhirnya.

    3. 1. Alat uji gas buang ini berfungsi mengukur dan menganalisa kadar atau kandungan CO (Karbon Monoksida), HC (Hidrokarbon), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen), dan NO (Nitrogen Oksida).

    2. Perlu diingat mesin mobil harus dalam keadaan panas alias dalam temperatur kerja saat akan melakukan pengujian emisi dan pengujian dilakukan saat mobil dalam kondisi idle tanpa ada beban (AC, radio, lampu, dll mati).

    3. Data diambil atau dicetak setelah alat uji gas buang menampilkan angka kandungan CO, HC, CO2, dan Lambda yang paling stabil.

    4. Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.
    Kalau untuk CO nilai ambang batasnya adalah 1,5%, jadi kalau CO angkanya semakin kecil maka semakin bagus

    5. Sementara HC itu menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.
    HC nilai ambang batasnya 2%, sama seperti CO, angka HC bila semakin kecil maka semakin baik.

    6. Data lain yang tercantum dalam laporan alat uji emisi adalah kandungan O2.
    Kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran pada sistem knalpot mobil
    Ambang batas kandungan oksigen adalah 1%.

    7. Data terakhir yang muncul di hasil uji emisi adalah lambda.
    Lamda itu menunjukan angka perbandingan ideal campuran bahan bakar dan udara di mesin dan nilai ideal dari lambda adalah 1

    ReplyDelete
  86. Ayo bergabung di IONQQ dan nikmati deposit/withdraw yang cepat tanpa harus menunggu lama
    IONQQ menyedikaan bonus rollingan 0.3% dan referral 20%
    Ayo segera bergabung bersma kami
    WA : +855 1537 3217

    ReplyDelete

Tugas 4. Memahami Prinsip Prinsip Pengendalian Kontaminasi

Tugas 4. Memahami Prinsip Prinsip Pengendalian Kontaminasi Tugas untuk siswa  Kelas X TKR1  dan X TBSM pada mata pelajaran TDO. Saksikan vi...