Sunday, 11 October 2020

Cara Mengukur Emisi Gas Buang Menggunakan Heshbone HG 520





Tugas Ke 13 PMKR Kelas XII TKR

Saksikan video pembelajaran yang menerangkan tentang cara menggunakan alat uji emisi gas buang engine bensin pada model QROTECH dan model Hesbone HG 520. Kemudian berikan jawaban kalian pada kolom komentar di blogspot: Jangan lupa tuliskan Nama, Kelas, dan Tanggal Pengerjaan Tugasnya. Batas waktu pengerjaan mulai dari tanggal 12 - 16 Oktober 2020 Pukul.00.00 wib. Bagi siswa yang melewati batas tugas pengerjaan dianggap tidak hadir dalam pembelajaran dan tidak mengerjakan tugas.

Pertanyaan:

1. Tuliskan cara menggunakan alat uji emisi gas buang untuk model QROTECH !

2. Tuliskan cara menggunakan alat uji emisi gas buang untuk model Hesbone HG 520 !

3. Tuliskan standar ukuran pengujian emisi gas buang untuk kadar gas buang berikut ini:

    a. CO = .....

    b. CO2 = .....

    c. O2 = .....

    d. HC = .....

    e. Lambda = .....

    f. AFR = ....

4. Tuliskan fungsi masing-masing tombol yang terdapat pada alat uji emisi Hesbone HG 520, yaitu:

    a. Tombol Zero

    b. Tombol Select

    c. Tombol Hold Print

    d. Tombol Purge

    e. Tomnol Ent Meas

    f. Tombol ESC / Standby

5. Tuliskan kesimpulan yang dapat kalian pahami dari menyaksikan video pembelajaran tentang alat         uji emisi gas buang !

83 comments:

  1. Nama: Fattaahillah
    Kelas: XII TKR 3
    Hari, Tanggal: Senin, 12 Oktober 2020

    1. -Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (+/- 6 menit), untuk proses pemanasan alat.
    -Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    -Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER.
    -Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    -Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    -Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    -ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    -PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    -Colok probe ke knalpot mobil.
    -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. a. CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan.
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. a. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    b. Tombol Select: untuk memilih
    c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5. Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete
  2. Nama: Muhammad Fauzi Ramadhan
    Kelas: XII TKR 3
    Hari, Tanggal: Senin, 12 Oktober 2020

    1. -Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (+/- 6 menit), untuk proses pemanasan alat.
    -Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    -Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER.
    -Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    -Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    -Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    -ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    -PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    -Colok probe ke knalpot mobil.
    -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. a. CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan.
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. a. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    b. Tombol Select: untuk memilih
    c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5. Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete
  3. Nama: Agus Saputra
    Kelas: 12 TKR 3
    Tanggal: Selasa ,12 Oktober 2020
    1.- Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (
    +/- 6 menit ), untuk proses pemanasan alat.
    - Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    - Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER

    - Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    - Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    - Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    - ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    2.-Masukkan slang probe ke bagian INLET.
    -Pasang kabel daya dan hubungkan ke PLN, setelah itu tekan tombol ON pada tombol power (letak tombol power dibagian belakang).
    -Kemudian alat akan menimbulkan bunyi dan tunggu sampai bagian AFR menampilkan TEST pada display.
    -Ke - 6 display segmen akan menunjukkan angka yang berubah-ubah, tunggu sampai angka di display AFR menunjukkan angka 0 (nol).
    -Sambil menunggu AFR menjadi nol (0), hidupkan kendaraan dan gas sampai kecepatannya menjadi 2000 rpm selama 1 - 2 menit.
    -Saat AFR sudah menunjukkan angka 0 (nol) berarti alat sudah siap digunakan.
    -Sambungkan selang probe ke probe, lalu memasukkan probe ke dalam knalpot kendaraan yang diuji.
    - Tekan ENT /MEAS.
    -Tunggu angka pada display stabil.
    -Setelah stabil menekan tombol HOLD PRINT sebanyak dua kali.
    -Masukkan nomor polisi kendaraan yang akan diuji sebagai identitas dari kendaraan yang diuji pada display O2 yang berkedip
    -Cetak hasil pengukuran tekan tombol HOLD PRINT sebanyak 1 kali
    -Kalibrasi alat tekan tombol ESC/ Stand By
    3.CO: 0,02%
    C02:13,2%
    O2:3,22%
    HC:126 ppm
    Lamda: 1.159
    AFR:17.0
    4.-Tombol Hold print: untuk mengeprint hasil yang akan diukur
    -Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas), Tombol ini digunakan untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    -Tombol Purge, Tombol ini digunakan untuk memasukkan angka pada display.
    -tombol ENT / MEAS, Tombol ini digunakan untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    -Tombol ESC / Stand By, Tombol ini digunakan untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.
    -tombol select
    5.kesimpulannya: -kami bisa mengetahui cara pemakaian alat emisi gas buang
    -dan mengetahui fungsi tombol tombol yang terdapat pada video diatas

    ReplyDelete
  4. Nama : Janwar
    Kelas :XII TKR 1
    noabsen :16
    Tanggal Pengerjaan: Senin 12 Oktober 2020

    1. Tuliskan cara menggunakan alat uji emisi gas buang untuk model QROTECH !
    cara pemakaian alat uji gas buang NEOMOTECH CG
    450 adalah sbb :
    1. Nyalakan uni Dan tunggu 150 detik pemanasan dan 20 detik zeoroing hingga display muncul berganti-gantian angka hingga tertara "RDY Mode Gaouse (Ready Mode Gas).
    2. Nyalakan mesin mobil kurang lebih 10 menit
    3. Masukan gas probe kedalam mulut knalpot , setelah mesin mobil panas.
    4.Tekan "Ent/Meas" untuk memulai pengukuran.
    4. Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    5. Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    6. Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    7. ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    8. PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.
    2. Tuliskan cara menggunakan alat uji emisi gas buang untuk model Hesbone HG 520 !
    2. -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    -Colok probe ke knalpot mobil.
    -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. Tuliskan standar ukuran pengujian emisi gas buang untuk kadar gas buang berikut ini:

    . a. CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan.
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    b. Tombol Select: untuk memilih
    c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.




    5.*Kesimpulannya yang saya pahami dari cuplikan video diatas adalah " Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi".
    Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor.
    Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).
    *KALOU CO2 tinggi pembakaranny kurang sempurna akibatnya kurang O2 (udara ) , jika O2 nya tinggi dan Co2 rendah pembakaranya sempurna .
    * Dan kita juga bisa mengetahui cara menggunakan beserta fungsinya dari alat emis gas buang sehingga kita tidak kesulitan dalam menganalisa udara gas buang

    ReplyDelete
  5. Nama : Fauzi Abdillah
    Kelas : XII TKR 1
    Tgl : Senin/12-Oktober-2020

    1. -Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (+/- 6 menit), untuk proses pemanasan alat.
    -Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    -Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER.
    -Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    -Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    -Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    -ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    -PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    -Colok probe ke knalpot mobil.
    -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. a. CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan.
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. a. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    b. Tombol Select: untuk memilih
    c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5. Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete
  6. Nama : Budi Akbar
    Kelas : XII TKR3
    Senin 12 Oktober 2020


    1. Tuliskan cara menggunakan alat uji emisi gas buang untuk model QROTECH !
    cara pemakaian alat uji gas buang NEOMOTECH CG
    450 adalah sbb :
    1. Nyalakan uni Dan tunggu 150 detik pemanasan dan 20 detik zeoroing hingga display muncul berganti-gantian angka hingga tertara "RDY Mode Gaouse (Ready Mode Gas).
    2. Nyalakan mesin mobil kurang lebih 10 menit
    3. Masukan gas probe kedalam mulut knalpot , setelah mesin mobil panas.
    4.Tekan "Ent/Meas" untuk memulai pengukuran.
    4. Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    5. Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    6. Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    7. ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    8. PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.
    2. Tuliskan cara menggunakan alat uji emisi gas buang untuk model Hesbone HG 520 !
    2. -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    -Colok probe ke knalpot mobil.
    -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. Tuliskan standar ukuran pengujian emisi gas buang untuk kadar gas buang berikut ini:

    . a. CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan.
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    b. Tombol Select: untuk memilih
    c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.




    5.Kesimpulannya : Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi".
    Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor.
    Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).
    - kami bisa mengetahui cara menggunakan alat emisi gas buang

    ReplyDelete
  7. Nama: Muhamad Yusuf Ernandi
    Kelas: XII TKR 3
    Hari, Tanggal: Senin, 12 Oktober 2020

    1. -Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (+/- 6 menit), untuk proses pemanasan alat.
    -Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    -Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER.
    -Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    -Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    -Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    -ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    -PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    -Colok probe ke knalpot mobil.
    -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. a. CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan.
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. a. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    b. Tombol Select: untuk memilih
    c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5. Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete

  8. Nama : RIYAN ANDIKA SAPUTRA
    Kelas : XII TKR 1
    Tgl : Senin/12-Oktober-2020

    1. -Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (+/- 6 menit), untuk proses pemanasan alat.
    -Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    -Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER.
    -Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    -Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    -Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    -ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    -PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    -Colok probe ke knalpot mobil.
    -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. a. CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan.
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. a. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    b. Tombol Select: untuk memilih
    c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5. Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete
  9. Nama: MULYANA
    Kelas: XII TKR 2
    Hari, Tanggal: Senin, 12 Oktober 2020

    1. -Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (+/- 6 menit), untuk proses pemanasan alat.
    -Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    -Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER.
    -Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    -Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    -Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    -ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    -PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    -Colok probe ke knalpot mobil.
    -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. a. CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan.
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. a. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    b. Tombol Select: untuk memilih
    c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5. Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete
  10. Nama: MUHAMMAD RISQI ADITIA
    Kelas: XII TKR 3
    Hari, Tanggal: Senin, 12 Oktober 2020

    1. -Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (+/- 6 menit), untuk proses pemanasan alat.
    -Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    -Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER.
    -Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    -Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    -Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    -ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    -PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran


    2. -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    -Colok probe ke knalpot mobil.
    -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. Tuliskan standar ukuran pengujian emisi gas buang untuk kadar gas buang berikut ini:

    . a. CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan.
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. a. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    b. Tombol Select: untuk memilih
    c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5. Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete
  11. Nama : Arya Caksena
    Kelas : XII TKR 2
    Waktu :12 Oktober 2020

    1.)- Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat, untuk proses pemanasan alat.
    - Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    - Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER
    kemudian..
    - Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    - Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3 kali.
    - Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    - ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.

    2.)-Masukkan selang probe ke bagian INLET.
    -Pasang kabel daya dan hubungkan ke PLN, setelah itu tekan tombol ON pada tombol power (terletak dibagian belakang).
    -Kemudian alat akan menimbulkan bunyi dan tunggu sampai bagian AFR menampilkan TEST pada display.
    -Ke - 6 display segmen akan menunjukkan angka yang berubah-ubah, tunggu sampai angka di display AFR menunjukkan angka nol (0).
    -Sambil menunggu AFR menjadi nol (0), hidupkan kendaraan dan gas sampai kecepatannya menjadi 2000 rpm selama 1 sampai 2 menit.
    -Saat AFR sudah menunjukkan angka nol (0) berarti alat sudah siap digunakan.
    -Sambungkan selang probe ke probe, lalu memasukkan probe ke dalam knalpot kendaraan yang diuji.
    -Tekan ENT/MEAS.
    -Tunggu angka pada display stabil.
    -Setelah stabil tekan tombol HOLD PRINT sebanyak 2 kali.
    -Masukkan nomor polisi kendaraan yang akan diuji sebagai identitas dari kendaraan yang diuji pada display O2 yang berkedip
    -Cetak hasil pengukuran tekan tombol HOLD PRINT sebanyak 1 kali
    -Kalibrasi alat tekan tombol ESC/ Stand By

    3.)CO: 0,02%
    C02:13,2%
    O2:3,22%
    HC:126 ppm
    Lamda: 1.159
    AFR:17.0

    4.)-Tombol Hold print: untuk mengeprint hasil yang akan diukur
    -Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas), Tombol ini digunakan untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    -Tombol Purge, Tombol ini digunakan untuk memasukkan/merubah angka pada display.
    -tombol ENT / MEAS, Tombol ini digunakan untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    -Tombol ESC/Stand By, Tombol ini digunakan untuk membuat angka kembali pada posisi nol (0) yang terdapat pada display setelah digunakan.
    -tombol select, untuk memilih

    5.)kesimpulannya: kita bisa paham memakai alat uji emisi dan mengetahui fungsi tombol-tombol yang terdapat pada alat uji emisi melalui video tersebut

    ReplyDelete
  12. Nama : Muhammad Akbar Sulthoni
    Kelas : 12 TKR 1
    TANGGAL : 12 OKTOBER 2020


    1. . -Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (+/- 6 menit), untuk proses pemanasan alat.
    -Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    -Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER.
    -Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    -Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    -Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    -ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    -PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    -Colok probe ke knalpot mobil.
    -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. CO: 0,02%
    C02:13,2%
    O2:3,22%
    HC:126 ppm
    Lamda: 1.159
    AFR:17.0

    4.a. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    b. Tombol Select: untuk memilih
    c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.


    5. Kita bisa mengetahui fungsi dari tombol tombol yang terdapat pada alat uji emisi melalui video yang ada di atas tersebut dan juga kita bisa memahami pemakaian alat uji emisi

    ReplyDelete
  13. Nama : Usye Sulistya Rahmawati
    Kelas : XII TKR 1
    Tgl : Senin/12-Oktober-2020

    1. -Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (+/- 6 menit), untuk proses pemanasan alat.
    -Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    -Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER.
    -Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    -Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    -Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    -ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    -PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    -Colok probe ke knalpot mobil.
    -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. a. CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan.
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. a. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    b. Tombol Select: untuk memilih
    c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5. Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete
  14. Nama : Adha Nur Robbani
    Kelas :XII TKR 2
    Tanggal Pengerjaan: Senin 12 Oktober 2020

    1. Tuliskan cara menggunakan alat uji emisi gas buang untuk model QROTECH !
    cara pemakaian alat uji gas buang NEOMOTECH CG
    450 adalah sbb :
    1. Nyalakan uni Dan tunggu 150 detik pemanasan dan 20 detik zeoroing hingga display muncul berganti-gantian angka hingga tertara "RDY Mode Gaouse (Ready Mode Gas).
    2. Nyalakan mesin mobil kurang lebih 10 menit
    3. Masukan gas probe kedalam mulut knalpot , setelah mesin mobil panas.
    4.Tekan "Ent/Meas" untuk memulai pengukuran.
    4. Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    5. Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    6. Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    7. ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    8. PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.
    2. Tuliskan cara menggunakan alat uji emisi gas buang untuk model Hesbone HG 520 !
    2. -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    -Colok probe ke knalpot mobil.
    -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. Tuliskan standar ukuran pengujian emisi gas buang untuk kadar gas buang berikut ini:

    . a. CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan.
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    b. Tombol Select: untuk memilih
    c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5.*Kesimpulannya yang saya pahami dari cuplikan video diatas adalah " Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi".
    Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor.
    Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).
    *KALOU CO2 tinggi pembakaranny kurang sempurna akibatnya kurang O2 (udara ) , jika O2 nya tinggi dan Co2 rendah pembakaranya sempurna .
    * Dan kita juga bisa mengetahui cara menggunakan beserta fungsinya dari alat emis gas buang sehingga kita tidak kesulitan dalam menganalisa udara gas buang

    ReplyDelete
  15. Nama : RIZKY GUSTI
    Kelas :XII TKR 3
    noa :30
    Tanggal Pengerjaan: Senin 12 Oktober 2020

    1. Tuliskan cara menggunakan alat uji emisi gas buang untuk model QROTECH !
    cara pemakaian alat uji gas buang NEOMOTECH CG
    450 adalah sbb :
    1. Nyalakan uni Dan tunggu 150 detik pemanasan dan 20 detik zeoroing hingga display muncul berganti-gantian angka hingga tertara "RDY Mode Gaouse (Ready Mode Gas).
    2. Nyalakan mesin mobil kurang lebih 10 menit
    3. Masukan gas probe kedalam mulut knalpot , setelah mesin mobil panas.
    4.Tekan "Ent/Meas" untuk memulai pengukuran.
    4. Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    5. Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    6. Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    7. ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    8. PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.
    2. Tuliskan cara menggunakan alat uji emisi gas buang untuk model Hesbone HG 520 !
    2. -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    -Colok probe ke knalpot mobil.
    -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. Tuliskan standar ukuran pengujian emisi gas buang untuk kadar gas buang berikut ini:

    . a. CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan.
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    b. Tombol Select: untuk memilih
    c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.


    5.kesimpulannya yang saya pahami dari cuplikan video diatas adalah " Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi".
    Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor.
    Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).
    *KALOU CO2 tinggi pembakaranny kurang sempurna akibatnya kurang O2 (udara ) , jika O2 nya tinggi dan Co2 rendah pembakaranya sempurna .
    Dan kita juga bisa mengetahui cara menggunakan beserta fungsinya dari alat emis gas buang sehingga kita tidak kesulitan dalam menganalisa udara gas buang

    ReplyDelete
  16. Nama: Wahyu Aditya (35)
    Kelas: XII TKR 3
    Hari, Tanggal: Senin, 12 Oktober 2020

    1. -Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (+/- 6 menit), untuk proses pemanasan alat.
    -Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    -Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER.
    -Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    -Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    -Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    -ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    -PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    -Colok probe ke knalpot mobil.
    -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. a. CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan.
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. a. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    b. Tombol Select: untuk memilih
    c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5. Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete
  17. NAMA : TOMY SAPUTRA
    KELAS : XII-TKR2
    ABSEN : 35
    TANGGAL PENGERJAAN : SENIN, 12 OKTOBER 2020

    1. Cara menggunakan alat uji emisi gas buang untuk model QROTECH QRO-401 yaitu
    -Langkah pertama yaitu hubungkan alat uji gas dengan listrik lalu kita menunggu mesin kendaraan sampai panas atau sampai suhu kerja terlebih dahulu sampai proses gas buang
    -Kita liat di bagian CO2 harus ready lalu kita tekan tombol zero lalu tunggu sampai detiknya nol dibagian AFR
    -Lalu masukan exhaust probe ke dalam knalpot kendaraan sampai mengunci.
    -Lalu kita tekan enter/meas agar alatnya mengukur. Jika sudah ditekan kita tunggu hingga stabil.
    - Lalu kita tekan Hold/print . Jika ada nomor plat kita lewatkan saja. Lalu tekan lagi print hingga terdapat tulisan printing dan hasil pengukuran gas di print oleh alat tersebut.

    2. Cara menggunakan alat uji emisi gas buang untuk model Hesbone HG-520 yaitu:
    - Langkah pertama kita masukan selang exhaust probe ke alat uji emisi dibagian inlet benar benar masuk
    - Lalu masukan Jack daya ke alat uji emisi gas dan hubungkan ke listrik dan tekan tombol on di dekat jack . Kita tunggu sampai di bagian AFR angka teratas turun ke angka nol (0) harus AFR nya menunjukkan angka nol
    - sambil menunggu kita panaskan mobilnya terlebih dahulu sampai rpm 2000 sekitar 1-2 menit . Agar campuran gas yang baru
    -Lihat alat uji emisi gas buang dibagian AFR sampai bertuliskan GAS0
    - Lalu masukan alat exhaust probe ke knalpot kendaraan hingga mentok
    - Kita Lihat pada alat uji emisi gas buang lalu kita pencet tombol MEANS/ENT kita tunggu sampai alatnya mengukur dan sampai stabil dan tidak berubah dan normal
    - Lalu tekan pada bagian print tekan 2 kali. Dibagian O2 ada berkedip kegunaannya untuk menulis nomor kendaraan / plat kendaraan jika ingin menaikan angka pencet panah keatas /PURGE . Jika ingin menggeser dibagian kanan pencet panah kebawah/ ZERO.
    - Jika sudah klik print dan tunggu hingga print keluar dari alat .
    - jika sudah kita matikan alatnya dengan menekan tombol ESC lalu tekan tombol zero
    - Dan cabut probe dari kendaraan jika sudah selesai mengukur emisi gas

    3. standar ukuran pengujian emisi gas buang untuk kadar gas buang berikut ini:
    A. CO :Yaitu pada mesin Bensin tidak terbakar dikarenakan kekurangan udara
    B. CO2: Gas hasil pembakaran bensin pada kendaraan dan udara yang sempurna dan baik
    C. O2 : hasil sisa udara pembakaran yang tidak terbakar, dan keluar bersama dengan gas buang.
    D. HC : yaitu Bensin tidak terbakar dikarenakan kekurangan panas/api
    E. LAMBDA : yaitu perbandingan campuran bensin dengan udara yang terjadi, dengan perbandingan AFR
    E. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, yang normalnya 14,7.

    4. Fungsi masing-masing tombol yang terdapat pada alat uji emisi Hesbone HG 520, yaitu:
    a. Tombol Zero / Tombol Panah Ke Atas: berfungsi untuk menetralkan atau mengenolkan alat uji emisi gas (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada alat uji emisi gas
    b. Tombol Select: untuk memilih pada alat uji emisi gas
    c. Hold Print: berfungsi untuk tempat mencetakan hasil pengukuran / mengeprint hasil jika sudah selesai
    d. Tombol Purge: untuk menambah/merubah angka plat kendaraan pada display
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup pada kendaraan
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk mengembalikan lagi ke posisi nol setelah alat digunakan.

    5.Kesimpulan yang saya dapat dari pembelajaran uji emisi gas buang yaitu alat ini penting digunakan untuk mengetahui kadar O2,CO2,HC,CO,LAMBDA, DAN AFR pada kendaraan dan untuk mengetahui kerusakan yang terjadi pada kendaraan dengan alat tersebut. Sehingga mendapatkan hasil pembakaran yang baik dan ideal dan tidak merusak lingkungan

    ReplyDelete
  18. Nama: RAKA ARYA SAPUTRA
    Kelas: XII TKR 3
    Hari, Tanggal: Senin, 12 Oktober 2020

    1. -Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (+/- 6 menit), untuk proses pemanasan alat.
    -Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    -Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER.
    -Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    -Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    -Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    -ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    -PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    -Colok probe ke knalpot mobil.
    -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. a. CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan.
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. a. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    b. Tombol Select: untuk memilih
    c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5. Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete
  19. Nama : Syaelendra A.P
    Kelas : XII TKR 3
    Mapel : PMKR
    Waktu : Senin, 12 Oktober 2020

    1. -Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (+/- 6 menit), untuk proses pemanasan alat.
    -Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    -Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER.
    -Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    -Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    -Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    -ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    -PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    -Colok probe ke knalpot mobil.
    -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. a. CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan.
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. a. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    b. Tombol Select: untuk memilih
    c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5. Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete


  20. Nama: Satria Luhur Kuncoro
    Kelas: XII TKR 1
    Tanggal pengerjaan : senin 12 oktober 2020

    1. -Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (+/- 6 menit), untuk proses pemanasan alat.
    -Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    -Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER.
    -Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    -Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    -Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    -ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    -PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    -Colok probe ke knalpot mobil.
    -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. a. CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan.
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. a. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    b. Tombol Select: untuk memilih
    c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5. Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).



    ReplyDelete
  21. Nama: Habil Setha Indaru
    Kelas: XII TKR 3
    Tanggal: 12 Oktober 2020

    1. -Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (+/- 6 menit), untuk proses pemanasan alat.
    -Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    -Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER.
    -Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    -Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    -Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    -ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    -PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    -Colok probe ke knalpot mobil.
    -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. a. CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan.
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. a. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    b. Tombol Select: untuk memilih
    c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5. Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete
  22. Nama: Rian Priyandi
    Kelas: XII TKR 3
    Tanggal pengerjaan : senin 12 oktober 2020

    1. -Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (+/- 6 menit), untuk proses pemanasan alat.
    -Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    -Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER.
    -Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    -Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    -Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    -ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    -PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    -Colok probe ke knalpot mobil.
    -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. a. CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan.
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. a. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    b. Tombol Select: untuk memilih
    c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5. Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete
  23. Nama : KAMAL BAGUS HUTOMO
    Kelas : XII TKR 3
    MAPEL : PMKR
    TANGGAL PENGERJAAN : SENIN 12 OKTOBER 2020

    1. Tuliskan cara menggunakan alat uji emisi gas buang untuk model QROTECH !
    # Cara pemakaian alat uji gas buang NEOMOTECH CG
    450 :
    1. Nyalakan uni Dan tunggu 150 detik pemanasan dan 20 detik zeoroing hingga display muncul berganti-gantian angka hingga tertara "RDY Mode Gaouse
    2. Nyalakan mesin mobil Sekitar 10 menit
    3. Masukan gas probe kedalam mulut knalpot , setelah mesin mobil panas
    4.Tekan "Ent" untuk memulai pengukuran
    4. Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, & AFR
    5. Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT
    6. Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC
    7. Zero untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil
    8. Purge sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. Tuliskan cara menggunakan alat uji emisi gas buang untuk model Hesbone HG 520 !
    # Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    # Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit
    # Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    # Untuk menggunakan tekan keypad ENTER
    # Colok probe ke knalpot mobil
    # Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan
    # Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    # Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO
    # Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar

    3. Tuliskan standar ukuran pengujian emisi gas buang untuk kadar gas buang berikut ini:
    a. CO : Bensin tidak terbakar
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7

    4.
    A. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas) :
    untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat)
    B. Tombol Select: untuk memilih
    C. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan
    D. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display
    E. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup
    F. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan


    5. kesimpulannya yang saya pahami dari cuplikan video diatas adalah " Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi".
    Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor.
    Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).
    *KALOU CO2 tinggi pembakaranny kurang sempurna akibatnya kurang O2 (udara ) , jika O2 nya tinggi dan Co2 rendah pembakaranya sempurna

    ReplyDelete
  24. Nama : Slamet sugi hartono
    Kelas : XII TKR 2
    Tgl : Senin/12 Oktober 2020

    1. -Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (+/- 6 menit), untuk proses pemanasan alat.
    -Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    -Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER.
    -Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    -Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    -Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    -ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    -PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    -Colok probe ke knalpot mobil.
    -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. a. CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan.
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. a. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    b. Tombol Select: untuk memilih
    c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5. Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete
  25. NAMA:ARDIANSYA PUTRA
    KELAS:XII-TKR 1
    HARI SENIN TANGGAL 12 OKTOBER 2020

    1.Tuliskan cara menggunakan alat uji emisi gas buang untuk model QROTECH !
    - Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (+/- 6 menit), untuk proses pemanasan alat.
    - Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER.
    - Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    - Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    - Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    - ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    - PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2.Tuliskan cara menggunakan alat uji emisi gas buang untuk model Hesbone HG 520 !
    - Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    - Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    - Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    - Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    - Colok probe ke knalpot mobil.
    - Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    - Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    - Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    - Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    - Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. Tuliskan standar ukuran pengujian emisi gas buang untuk kadar gas buang berikut ini:

    a. CO = 0,02%

    b. CO2 = 13,2%

    c. O2 = 3,22%

    d. HC = 126 ppm

    e. Lambda = 1.159

    f. AFR = 17.0

    4. Tuliskan fungsi masing-masing tombol yang terdapat pada alat uji emisi Hesbone HG 520, yaitu:

    a. Tombol Zero :untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.

    b. Tombol Select :untuk memilih

    c. Tombol Hold Print :untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.

    d. Tombol Purge :untuk memasukkan angka pada display

    e. Tomnol Ent Meas :untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.

    f. Tombol ESC / Standby :untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5. Tuliskan kesimpulan yang dapat kalian pahami dari menyaksikan video pembelajaran tentang alat uji emisi gas buang !
    Alat uji emisi gas buang ini terdiri dari bagian sensor yaitu sensor gas CO dan sensor NOx, mikrokontroler, power supply,dan perangkat komunikas serial. Untuk kerjanya alat ini dapat menghasilkan/menentukan kandungan gas CO dan NOx dengan tepat dan memutuskan baik (good)dan buruk (bad) kendaraan yang diuji.

    ReplyDelete
  26. Nama: Ganes Miftah
    Kelas: XII TKR 2
    Hari, Tanggal: Senin, 12 Oktober 2020

    1. -Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (+/- 6 menit), untuk proses pemanasan alat.
    -Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    -Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER.
    -Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    -Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    -Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    -ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    -PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    -Colok probe ke knalpot mobil.
    -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. a. CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan.
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. a. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    b. Tombol Select: untuk memilih
    c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5. Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete
  27. NAMA : MAYLIANA NUR HIKMAH
    KELAS : 12.TKR-1
    HARI / TANGGAL : Senin,12 Oktober 2020


    1.
    - Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (+/- 6 menit), untuk proses pemanasan alat.
    - Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    - Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER.
    - Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    - Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    - Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    - ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis mengukur satu unit mobil.
    - PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2.
    - Tancapkan kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    - Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    - Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    - Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    - Masukkan probe ke knalpot mobil.
    - Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai
    - Bila nilai sudah stabil tekan HOLD.
    - Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    - Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    - Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3.
    a. CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : perbandingan campuran bensin dan udara
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4.
    a. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    b. Tombol Select: untuk memilih
    c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5. Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 adalah maks 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Kadang nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karena itu, jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete
  28. Nama:DEPNIL FIRMANSYAH
    Kelas: XII TKR 3
    Hari, Tanggal: Senin, 12 Oktober 2020

    1. -Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (+/- 6 menit), untuk proses pemanasan alat.
    -Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    -Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER.
    -Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    -Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    -Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    -ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    -PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    -Colok probe ke knalpot mobil.
    -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. a. CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan.
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. a. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    b. Tombol Select: untuk memilih
    c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5. Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete
  29. Nama. : Yandi Andika
    Kelas : XII TKR 3
    MAPEL : PMKR
    TANGGAL PENGERJAAN : SENIN 12 OKTOBER 2020

    1. Tuliskan cara menggunakan alat uji emisi gas buang untuk model QROTECH !
    # Cara pemakaian alat uji gas buang NEOMOTECH CG
    450 :
    1. Nyalakan uni Dan tunggu 150 detik pemanasan dan 20 detik zeoroing hingga display muncul berganti-gantian angka hingga tertara "RDY Mode Gaouse
    2. Nyalakan mesin mobil Sekitar 10 menit
    3. Masukan gas probe kedalam mulut knalpot , setelah mesin mobil panas
    4.Tekan "Ent" untuk memulai pengukuran
    4. Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, & AFR
    5. Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT
    6. Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC
    7. Zero untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil
    8. Purge sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. Tuliskan cara menggunakan alat uji emisi gas buang untuk model Hesbone HG 520 !
    # Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    # Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit
    # Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    # Untuk menggunakan tekan keypad ENTER
    # Colok probe ke knalpot mobil
    # Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan
    # Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    # Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO
    # Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar

    3. Tuliskan standar ukuran pengujian emisi gas buang untuk kadar gas buang berikut ini:
    a. CO : Bensin tidak terbakar
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7

    4.
    A. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas) :
    untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat)
    B. Tombol Select: untuk memilih
    C. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan
    D. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display
    E. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup
    F. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan


    5. kesimpulannya yang saya pahami dari cuplikan video diatas adalah " Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi".
    Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor.
    Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).
    *KALOU CO2 tinggi pembakaranny kurang sempurna akibatnya kurang O2 (udara ) , jika O2 nya tinggi dan Co2 rendah pembakaranya sempurna

    ReplyDelete
  30. Nama : Muhammad Rival
    Kelas : XII TKR 3
    Hari / tanggal : Senin , 12 Oktober 2020

    1. Tuliskan cara menggunakan alat uji emisi gas buang untuk model QROTECH !
    # Cara pemakaian alat uji gas buang NEOMOTECH CG
    450 :
    1. Nyalakan uni Dan tunggu 150 detik pemanasan dan 20 detik zeoroing hingga display muncul berganti-gantian angka hingga tertara "RDY Mode Gaouse
    2. Nyalakan mesin mobil Sekitar 10 menit
    3. Masukan gas probe kedalam mulut knalpot , setelah mesin mobil panas
    4.Tekan "Ent" untuk memulai pengukuran
    4. Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, & AFR
    5. Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT
    6. Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC
    7. Zero untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil
    8. Purge sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. Tuliskan cara menggunakan alat uji emisi gas buang untuk model Hesbone HG 520 !
    - Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    - Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit
    - Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai
    5 menit (muncul display GAS READY).
    - Untuk menggunakan tekan keypad ENTER
    - Colok probe ke knalpot mobil
    - Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku
    mutu yang ditentukan
    - Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    - Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk
    mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk
    merubah nilai agar spasi tekan ZERO
    - Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print
    akan keluar

    3. Tuliskan standar ukuran pengujian emisi gas buang untuk kadar gas buang berikut ini:
    a. CO : Bensin tidak terbakar
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7

    4.
    A. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas) :
    untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat)
    B. Tombol Select: untuk memilih
    C. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan
    D. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display
    E. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup
    F. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan


    5. kesimpulannya yang saya pahami dari cuplikan video diatas adalah " Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi".
    Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor.
    Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).
    *KALOU CO2 tinggi pembakaranny kurang sempurna akibatnya kurang O2 (udara ) , jika O2 nya tinggi dan Co2 rendah pembakaranya sempurna

    ReplyDelete
  31. Nama : Galang Setyo Nugroho
    Kelas :XII TKR 1
    Tanggal Pengerjaan: Senin 12 Oktober 2020

    1. Tuliskan cara menggunakan alat uji emisi gas buang untuk model QROTECH !
    cara pemakaian alat uji gas buang NEOMOTECH CG
    450 adalah sbb :
    1) Nyalakan uni Dan tunggu 150 detik pemanasan dan 20 detik zeoroing hingga display muncul berganti-gantian angka hingga tertara "RDY Mode Gaouse (Ready Mode Gas).
    2) Nyalakan mesin mobil kurang lebih 10 menit
    3) Masukan gas probe kedalam mulut knalpot , setelah mesin mobil panas.
    4) Tekan "Ent/Meas" untuk memulai pengukuran.
    5) Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    6) Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    7) Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    8) ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    9) PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2.. Tuliskan cara menggunakan alat uji emisi gas buang untuk model Hesbone HG 520 !

    -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    -Colok probe ke knalpot mobil.
    -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. Tuliskan standar ukuran pengujian emisi gas buang untuk kadar gas buang berikut ini:

    a. CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan.
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    b. Tombol Select: untuk memilih
    c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.




    5. - Kesimpulannya yang saya pahami dari cuplikan video diatas adalah " Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi".
    Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor.
    Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).
    - KALOU CO2 tinggi pembakaranny kurang sempurna akibatnya kurang O2 (udara ) , jika O2 nya tinggi dan Co2 rendah pembakaranya sempurna .
    - Dan kita juga bisa mengetahui cara menggunakan beserta fungsinya dari alat emis gas buang sehingga kita tidak kesulitan dalam menganalisa udara gas buang.

    ReplyDelete
  32. Nama : Shamid Albani
    Kelas : 12 TKR 3
    tanggal : Selasa 13 Oktober 2020

    1. Tuliskan cara menggunakan alat uji emisi gas buang untuk model QROTECH !
    # Cara pemakaian alat uji gas buang NEOMOTECH CG
    450 :
    1. Nyalakan uni Dan tunggu 150 detik pemanasan dan 20 detik zeoroing hingga display muncul berganti-gantian angka hingga tertara "RDY Mode Gaouse
    2. Nyalakan mesin mobil Sekitar 10 menit
    3. Masukan gas probe kedalam mulut knalpot , setelah mesin mobil panas
    4.Tekan "Ent" untuk memulai pengukuran
    4. Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, & AFR
    5. Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT
    6. Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC
    7. Zero untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil
    8. Purge sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. Tuliskan cara menggunakan alat uji emisi gas buang untuk model Hesbone HG 520 !
    - Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    - Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit
    - Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai
    5 menit (muncul display GAS READY).
    - Untuk menggunakan tekan keypad ENTER
    - Colok probe ke knalpot mobil
    - Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku
    mutu yang ditentukan
    - Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    - Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk
    mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk
    merubah nilai agar spasi tekan ZERO
    - Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print
    akan keluar

    3. Tuliskan standar ukuran pengujian emisi gas buang untuk kadar gas buang berikut ini:
    a. CO : Bensin tidak terbakar
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7

    4.
    A. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas) :
    untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat)
    B. Tombol Select: untuk memilih
    C. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan
    D. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display
    E. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup
    F. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan


    5. kesimpulannya yang saya pahami dari cuplikan video diatas adalah " Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi".
    Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor.
    Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).
    *KALOU CO2 tinggi pembakaranny kurang sempurna akibatnya kurang O2 (udara ) , jika O2 nya tinggi dan Co2 rendah pembakaranya sempurna

    ReplyDelete
  33. Nama : Bayu Wanda Pratama
    Kelas : XII-TKR I
    noabsen :09
    Tanggal Pengerjaan: Selasa,13 Oktober 2020

    1. Tuliskan cara menggunakan alat uji emisi gas buang untuk model QROTECH !
    cara pemakaian alat uji gas buang NEOMOTECH CG
    450 adalah sbb :
    1. Nyalakan uni Dan tunggu 150 detik pemanasan dan 20 detik zeoroing hingga display muncul berganti-gantian angka hingga tertara "RDY Mode Gaouse (Ready Mode Gas).
    2. Nyalakan mesin mobil kurang lebih 10 menit
    3. Masukan gas probe kedalam mulut knalpot , setelah mesin mobil panas.
    4.Tekan "Ent/Meas" untuk memulai pengukuran.
    4. Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    5. Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    6. Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    7. ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    8. PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.
    2. Tuliskan cara menggunakan alat uji emisi gas buang untuk model Hesbone HG 520 !
    2. -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    -Colok probe ke knalpot mobil.
    -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. Tuliskan standar ukuran pengujian emisi gas buang untuk kadar gas buang berikut ini:

    . a. CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan.
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    b. Tombol Select: untuk memilih
    c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.




    5.Kesimpulannya yang saya pahami dari cuplikan video diatas adalah " Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi".
    Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor.
    Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).
    *KALOU CO2 tinggi pembakaranny kurang sempurna akibatnya kurang O2 (udara ) , jika O2 nya tinggi dan Co2 rendah pembakaranya sempurna .

    ReplyDelete
  34. Nama:maulana shufi a
    Kelas: XII TKR 2
    Hari, Tanggal: Selasa 13 oktober 2020

    1. -Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (+/- 6 menit), untuk proses pemanasan alat.
    -Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    -Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER.
    -Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    -Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    -Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    -ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    -PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    -Colok probe ke knalpot mobil.
    -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. a. CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan.
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. a. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    b. Tombol Select: untuk memilih
    c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5. kesimpulannya yang saya pahami dari cuplikan video diatas adalah " Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi".
    Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor.
    Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).
    *KALOU CO2 tinggi pembakaranny kurang sempurna akibatnya kurang O2 (udara ) , jika O2 nya tinggi dan Co2 rendah pembakaranya sempurna

    ReplyDelete
  35. Nama : Sahrul Gunawan
    Kelas : XII TKR 2
    Tanggal : 13 Oktober 2020

    1. 1)Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (+/- 6 menit), untuk proses pemanasan alat.
    2)Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    3)Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER.
    4)Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    5)Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    6)Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    7)ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    8)PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    -Colok probe ke knalpot mobil.
    -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. a. CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan.
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. a. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    b. Tombol Select: untuk memilih
    c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5. Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete
  36. Nama : Alfitio Prasetio
    Kelas : 12 TKR 3
    Hari,Tanggal: Selasa,13 Oktober 2020

    1. -Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (+/- 6 menit), untuk proses pemanasan alat.
    -Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    -Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER.
    -Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    -Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    -Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    -ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    -PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    -Colok probe ke knalpot mobil.
    -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. a. CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan.
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. a. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    b. Tombol Select: untuk memilih
    c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5. Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete
  37. Nama: Virgiawan rifki dwi cahyaa
    Kelas: XII TKR 3
    Hari, Tanggal: Selasa,13 Oktober 2020

    1. -Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (+/- 6 menit), untuk proses pemanasan alat.
    -Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    -Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER.
    -Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    -Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    -Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    -ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    -PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    -Colok probe ke knalpot mobil.
    -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. a. CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan.
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. a. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    b. Tombol Select: untuk memilih
    c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5. Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete
  38. Nama : Maulana Rakha Samudra
    Kelas : XII - TKR1
    Tanggal : selasa, 13 Oktober 2020

    1.- Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (+/- 6 menit ), untuk proses pemanasan alat.
    - Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    - Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER
    - Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    - Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    - Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    - ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    - PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. - Colok kabel listrik unit gas analizer kelistrik 220 volt
    - Nyalakan power / listrik unit gas analyzer swicht yang berada di belakang unit
    - Tunggu warming up / pemanasan gas analizer kira kira 3 menit sampai 5 menit. Sampai muncul display GAS READY
    - Untuk menggunakan tekan keypad ENTER
    - Colok probe ke knalpot mobil
    - Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    - Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD
    - Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1x lagi untuk mengisi data mobil.berubah atau mengisi data tekan PURGE .untuk merubah nilai untuk spasi tekan ZERO
    - Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1x lagi, maka kertas print akan keluar.
    - Bila sudah selesai cabut probe dari lobang knalpot.

    3.- CO : Nilai CO yang diperbolehkan maximal 3% untuk mobil karburator dan 2% untuk mobil injeksi.
    Semakin kecil nilai CO semakin efisien proses pembakaran yang terjadi di mesin.
    - CO2 : nilai CO2 berkisar antara 12% s/d 16%.
    - O2 : Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maximal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang
    berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran.
    - HC : Nilai HC yang diperbolehkan maximal 450 ppm, untuk mobil karburator dan 250 ppm untuk
    mobil injeksi. Semakin kecil nilai HC berarti semakin efisien proses pembakaran yang terjadi dimesin.
    - Lamda : nilai lambda ini mempunyai posisi range nilai 0,95 s/d 1,05. Jika nilai Lambda
    kurang dari angka itu berarti terjadi percampuran gemuk ( kebanyakan bensin), sedangkan jika
    nilai Lambda melebihi dari angka itu menandakan campuran kurus (kebanyakan udara ).
    - AFR : nilai AFR ini berkisar antara 14,5 s/d 15,5. Apabila nilai AFR kurang dari angka
    itu/lebih rendah, maka terjadi percampuran gemuk(kebanyakan bensin), sebaliknya jika nilai AFR melebihi dari angka itu berarti terjadi percampuran kurus ( kebanyakan udara ).

    4.- Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    - Tombol Select: untuk memilih
    - Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    - Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    - Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    - Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5. Kesimpulan dari video tersebut adalah menjelaskan tentang bagaimana cara menguji emisi gas buang pada mobil menggunakan mesin emisi model Hesbone HG 520 dengan baik dan benar. Dan menunjukkan betapa pentingnya pengujian emisi gas buang untuk kendaraan maupun untuk lingkungan.

    ReplyDelete
  39. Nama : MUHAMMAD ABDUL AZIZ
    Kelas : XII TKR 3
    Hari/Tanggal: Selasa,13 Oktober 2020

    1. -Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (+/- 6 menit), untuk proses pemanasan alat.
    -Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    -Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER.
    -Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    -Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    -Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    -ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    -PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    -Colok probe ke knalpot mobil.
    -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. a. CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan.
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. a. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    b. Tombol Select: untuk memilih
    c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5. Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete
  40. Nama: QORRY IQLIYAH
    Kelas: XII TKR 2
    Hari, Tanggal: SELASA, 13 Oktober 2020

    1. -Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (+/- 6 menit), untuk proses pemanasan alat.
    -Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    -Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER.
    -Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    -Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    -Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    -ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    -PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    -Colok probe ke knalpot mobil.
    -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. a. CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan.
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. a. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    b. Tombol Select: untuk memilih
    c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5. Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete
  41. Nama: Irfan Amaro Bittaqwa
    Kelas: XII TKR 1
    Tanggal : 13 Oktober 2020

    1. -Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (+/- 6 menit), untuk proses pemanasan alat.
    -Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    -Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER.
    -Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    -Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    -Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    -ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    -PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    -Colok probe ke knalpot mobil.
    -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. a. CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan.
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. a. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    b. Tombol Select: untuk memilih
    c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5. Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete
  42. Nama: Abdul Hanif
    Kelas: XII TKR 3
    Hari, Tanggal: selasa, 13 Oktober 2020

    1. -Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (+/- 6 menit), untuk proses pemanasan alat.
    -Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    -Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER.
    -Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    -Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    -Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    -ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    -PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    -Colok probe ke knalpot mobil.
    -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. a. CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan.
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. a. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    b. Tombol Select: untuk memilih
    c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5. Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete
  43. Nama : Gabriel Gerry Garcia
    Kelas : XII TKR 2
    Tanggal : 13 Oktober 2020


    1.-Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (+/- 6 menit), untuk proses pemanasan alat.
    -Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    -Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER.
    -Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    -Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    -Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    -ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    -PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    -Colok probe ke knalpot mobil.
    -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. a. CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan.
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. a. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    b. Tombol Select: untuk memilih
    c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5. Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete
  44. Nama : Gabriel Gerry Garcia
    Kelas : XII TKR 2
    Tanggal : 13 Oktober 2020


    1.-Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (+/- 6 menit), untuk proses pemanasan alat.
    -Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    -Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER.
    -Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    -Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    -Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    -ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    -PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    -Colok probe ke knalpot mobil.
    -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. a. CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan.
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. a. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    b. Tombol Select: untuk memilih
    c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5. Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete
  45. Nama : Muhammad Burhannudin Iqbal Saibani
    Kelas : 12 TKR 3
    Tggl pengerjaan : 13 Oktober 2020

    1. 1. Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (
    +/- 6 menit ), untuk proses pemanasan alat.
    2. Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    3. Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER

    4. Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    5. Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    6. Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    7. ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    8. PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2.›Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    ›Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    ›Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    ›Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    ›Colok probe ke knalpot mobil.
    ›Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    ›Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    ›Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    ›Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    ›Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. a. CO = 1,5%..

    b. CO2 = Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 = 1%

    d. HC = 2%

    e. Lambda = 1

    f. AFR = Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. - Tombol zero berfungsi untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    - tombol select untuk memilih
    - Hold Print untuk mencetak hasil pengukuran
    - Tombol Purge untuk memasukkan angka pada display.
    -Tombol ENT/MEANS untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    - Tombol ESC / stand by untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5.Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete

  46. Nama : Wiwit Rahman Siidq
    Kelas : XII TKR 1
    Tanggal : 13 Oktober 2020


    1.-Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (+/- 6 menit), untuk proses pemanasan alat.
    -Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    -Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER.
    -Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    -Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    -Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    -ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    -PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    -Colok probe ke knalpot mobil.
    -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. a. CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan.
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. a. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    b. Tombol Select: untuk memilih
    c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5. Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete
  47. Nama : Mauludin Saputra
    Kelas: XII TKR 3
    Tgl pengerjaan : 13 Oktober 2020

    1. Cara menggunakan Alat uji emisi gas buang model QROTECH
    A. Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (
    +/- 6 menit ), untuk proses pemanasan alat.
    B. Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    C. Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER
    D. Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    E. Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    F. Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    G. ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    H. PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. Cara menggunakan Alat uji emisi gas buang model Hesbone HG 520
    A. Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    B. Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    C. Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    D. Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    E. Colok probe ke knalpot mobil.
    F. Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    G. Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    H. Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    I. Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    J. Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. Standard ukuran pengujian gas buang
    a. CO = 1,5%..

    b. CO2 = Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 = 1%

    d. HC = 2%

    e. Lambda = 1

    f. AFR = Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. fungsi masing-masing tombol yang terdapat pada alat uji emisi Hesbone HG 520
    A. Tombol zero berfungsi untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    B. tombol select untuk memilih
    C. Hold Print untuk mencetak hasil pengukuran
    D. Tombol Purge untuk memasukkan angka pada display.
    E. Tombol ENT/MEANS untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    F. Tombol ESC / stand by untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5.Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete
  48. Nama : Alfisyahri
    Kelas : XII - TKR 2
    Waktu : Selasa,13 Oktober 2020


    1. -Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (+/- 6 menit), untuk proses pemanasan alat.
    -Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    -Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER.
    -Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    -Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    -Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    -ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    -PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    -Colok probe ke knalpot mobil.
    -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. a. CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan.
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. a. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    b. Tombol Select: untuk memilih
    c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5. Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete
  49. NAMA: RAYA JALU PUTRA
    KELAS:12TKR 3
    TANGGAL;13 OKTOBER 2020
    Nama:
    Kelas: XII TKR 3
    Hari, Tanggal: Senin, 12 Oktober 2020

    1. -Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (+/- 6 menit), untuk proses pemanasan alat.
    -Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    -Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER.
    -Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    -Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    -Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    -ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    -PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    -Colok probe ke knalpot mobil.
    -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. a. CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan.
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. a. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    b. Tombol Select: untuk memilih
    c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5. Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete
  50. Nama : Rian Apriyanto
    Kelas : XII TKR 2
    tanggal : Selasa 13 Oktober 2020

    1. Tuliskan cara menggunakan alat uji emisi gas buang untuk model QROTECH !
    # Cara pemakaian alat uji gas buang NEOMOTECH CG
    450 :
    1. Nyalakan uni Dan tunggu 150 detik pemanasan dan 20 detik zeoroing hingga display muncul berganti-gantian angka hingga tertara "RDY Mode Gaouse
    2. Nyalakan mesin mobil Sekitar 10 menit
    3. Masukan gas probe kedalam mulut knalpot , setelah mesin mobil panas
    4.Tekan "Ent" untuk memulai pengukuran
    4. Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, & AFR
    5. Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT
    6. Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC
    7. Zero untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil
    8. Purge sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. Tuliskan cara menggunakan alat uji emisi gas buang untuk model Hesbone HG 520 !
    - Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    - Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit
    - Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai
    5 menit (muncul display GAS READY).
    - Untuk menggunakan tekan keypad ENTER
    - Colok probe ke knalpot mobil
    - Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku
    mutu yang ditentukan
    - Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    - Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk
    mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk
    merubah nilai agar spasi tekan ZERO
    - Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print
    akan keluar

    3. Tuliskan standar ukuran pengujian emisi gas buang untuk kadar gas buang berikut ini:
    a. CO : Bensin tidak terbakar
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7

    4.
    A. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas) :
    untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat)
    B. Tombol Select: untuk memilih
    C. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan
    D. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display
    E. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup
    F. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan


    5. kesimpulannya yang saya pahami dari cuplikan video diatas adalah " Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi".
    Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor.
    Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).
    *KALOU CO2 tinggi pembakaranny kurang sempurna akibatnya kurang O2 (udara ) , jika O2 nya tinggi dan Co2 rendah pembakaranya sempurna

    ReplyDelete
  51. Nama. : Muhammad Zidane
    Kelas. : XII TKR 1
    Tgl pengerjaan : 13 Oktober 2020

    1. Cara menggunakan Alat uji emisi gas buang model QROTECH
    A. Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (
    +/- 6 menit ), untuk proses pemanasan alat.
    B. Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    C. Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER
    D. Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    E. Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    F. Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    G. ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    H. PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. Cara menggunakan Alat uji emisi gas buang model Hesbone HG 520
    A. Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    B. Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    C. Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    D. Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    E. Colok probe ke knalpot mobil.
    F. Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    G. Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    H. Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    I. Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    J. Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. Standard ukuran pengujian gas buang
    a. CO = 1,5%..

    b. CO2 = Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 = 1%

    d. HC = 2%

    e. Lambda = 1

    f. AFR = Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. fungsi masing-masing tombol yang terdapat pada alat uji emisi Hesbone HG 520
    A. Tombol zero berfungsi untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    B. tombol select untuk memilih
    C. Hold Print untuk mencetak hasil pengukuran
    D. Tombol Purge untuk memasukkan angka pada display.
    E. Tombol ENT/MEANS untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    F. Tombol ESC / stand by untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5.Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete
  52. Nama : Iklil kurnia
    Kelas: XII TKR 2
    Tgl pengerjaan :13 Oktober 2020

    1. Cara menggunakan Alat uji emisi gas buang model QROTECH
    A. Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (
    +/- 6 menit ), untuk proses pemanasan alat.
    B. Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    C. Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER
    D. Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    E. Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    F. Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    G. ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    H. PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. Cara menggunakan Alat uji emisi gas buang model Hesbone HG 520
    A. Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    B. Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    C. Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    D. Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    E. Colok probe ke knalpot mobil.
    F. Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    G. Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    H. Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    I. Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    J. Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. Standard ukuran pengujian gas buang
    a. CO = 1,5%..

    b. CO2 = Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 = 1%

    d. HC = 2%

    e. Lambda = 1

    f. AFR = Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. fungsi masing-masing tombol yang terdapat pada alat uji emisi Hesbone HG 520
    A. Tombol zero berfungsi untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    B. tombol select untuk memilih
    C. Hold Print untuk mencetak hasil pengukuran
    D. Tombol Purge untuk memasukkan angka pada display.
    E. Tombol ENT/MEANS untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    F. Tombol ESC / stand by untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5.Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete
  53. Nama : Muhammad Difa Mauladana
    Kelas : XII TKR 2
    Hari/Tanggal : Selasa,13 Oktober 2020

    1. Cara menggunakan Alat uji emisi gas buang model QROTECH
    A. Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (
    +/- 6 menit ), untuk proses pemanasan alat.
    B. Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    C. Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER
    D. Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    E. Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    F. Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    G. ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    H. PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. Cara menggunakan Alat uji emisi gas buang model Hesbone HG 520
    A. Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    B. Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    C. Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    D. Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    E. Colok probe ke knalpot mobil.
    F. Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    G. Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    H. Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    I. Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    J. Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. Standard ukuran pengujian gas buang
    a. CO = 1,5%..

    b. CO2 = Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 = 1%

    d. HC = 2%

    e. Lambda = 1

    f. AFR = Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. fungsi masing-masing tombol yang terdapat pada alat uji emisi Hesbone HG 520
    A. Tombol zero berfungsi untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    B. tombol select untuk memilih
    C. Hold Print untuk mencetak hasil pengukuran
    D. Tombol Purge untuk memasukkan angka pada display.
    E. Tombol ENT/MEANS untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    F. Tombol ESC / stand by untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5.Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete
  54. Nama: BINTANG AUDRIL NUR FADILAH
    Kelas: XII TKR 2
    Hari, Tanggal: selasa, 13 Oktober 2020

    1. -Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (+/- 6 menit), untuk proses pemanasan alat.
    -Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    -Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER.
    -Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    -Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    -Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    -ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    -PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    -Colok probe ke knalpot mobil.
    -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. a. CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan.
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. a. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    b. Tombol Select: untuk memilih
    c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5. Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nama: KEVIN KIGEN HUTAGALUNG
      Kelas: XII TKR 2
      Hari, Tanggal: selasa, 13 Oktober 2020

      1. -Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (+/- 6 menit), untuk proses pemanasan alat.
      -Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
      -Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER.
      -Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
      -Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
      -Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
      -ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
      mengukur satu unit mobil.
      -PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

      2. -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
      -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
      -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
      -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
      -Colok probe ke knalpot mobil.
      -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
      -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
      -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
      -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
      -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

      3. a. CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
      b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
      c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
      d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
      e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan.
      f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

      4. a. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
      b. Tombol Select: untuk memilih
      c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
      d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
      e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
      f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

      5. Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

      Delete
  55. Nama. : Chairul Dian Nugraha
    Kelas. : XII TKR 1
    Tgl pengerjaan : 14 Oktober 2020

    1. Cara menggunakan Alat uji emisi gas buang model QROTECH
    A. Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (
    +/- 6 menit ), untuk proses pemanasan alat.
    B. Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    C. Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER
    D. Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    E. Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    F. Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    G. ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    H. PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. Cara menggunakan Alat uji emisi gas buang model Hesbone HG 520
    A. Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    B. Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    C. Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    D. Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    E. Colok probe ke knalpot mobil.
    F. Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    G. Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    H. Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    I. Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    J. Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. Standard ukuran pengujian gas buang
    a. CO = 1,5%..

    b. CO2 = Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 = 1%

    d. HC = 2%

    e. Lambda = 1

    f. AFR = Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. fungsi masing-masing tombol yang terdapat pada alat uji emisi Hesbone HG 520
    A. Tombol zero berfungsi untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    B. tombol select untuk memilih
    C. Hold Print untuk mencetak hasil pengukuran
    D. Tombol Purge untuk memasukkan angka pada display.
    E. Tombol ENT/MEANS untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    F. Tombol ESC / stand by untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5.Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete
  56. NAMA : MUHAMMAD AQSA BARI
    KELAS : XII TKR 2
    TANGGAL : 14 OKTOBER 2020

    1.) Cara menggunakan alat uji emisi gas buang untuk model QROTECH :
    1. Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik / stopkontak yang teraliri sumber listrik dan hidupkan,lalu tunggu beberapa saat (± 6 menit ) untuk proses pemanasan alat.
    2. Setelah proses pemanasan selesai timbul tulisan GAS READY
    3. Masukkan exhaust probe ke knalpot,dan tekan tombol enter
    4. Amati pembacaan CO,HC,CO2,O2,dan AFR
    5. Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X
    6. Untuk menghentikan proses pengukuran,cabut exhaust probe dan tekan tombol esc

    2.) Cara menggunakan alat uji emisi gas buang HG 520 :
    1. Masukkan slang probe ke bagian INLET.
    2. Pasang kabel daya dan hubungkan ke PLN, setelah itu tekan tombol ON pada tombol power (letak tombol power dibagian belakang).
    3. Kemudian alat akan menimbulkan bunyi dan tunggu sampai bagian AFR menampilkan TEST pada display.
    4. Ke - 6 display segmen akan menunjukkan angka yang berubah-ubah, tunggu sampai angka di display AFR menunjukkan angka 0 (nol).
    5. Sambil menunggu AFR menjadi nol (0), hidupkan kendaraan dan gas sampai kecepatannya menjadi 2000 rpm selama 1 - 2 menit.
    6. Saat AFR sudah menunjukkan angka 0 (nol) berarti alat sudah siap digunakan.
    7. Sambungkan selang probe ke probe, lalu memasukkan probe ke dalam knalpot kendaraan yang diuji.
    8. Tekan ENT /MEAS.
    9. Tunggu angka pada display stabil.
    10. Setelah stabil menekan tombol HOLD PRINT sebanyak dua kali.
    11. Masukkan nomor polisi kendaraan yang akan diuji sebagai identitas dari kendaraan yang diuji pada display O2 yang berkedip
    12. Cetak hasil pengukuran tekan tombol HOLD PRINT sebanyak 1 kali
    13. Kalibrasi alat tekan tombol ESC/ Stand By.

    3.) Standar ukuran pengujian gas buang
    a. CO = 1,5%
    b. CO2 = Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 = 1%
    d. HC = 2%
    e. Lambda = 1
    f. AFR = Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar,normalnya 14,7.

    4.) Fungsi tombol-tombol yang terdapat pada alat uji emisi Hesbone HG 520
    A. Tombol zero berfungsi untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    B. tombol select untuk memilih
    C. Hold Print untuk mencetak hasil pengukuran
    D. Tombol Purge untuk memasukkan angka pada display.
    E. Tombol ENT/MEANS untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    F. Tombol ESC / stand by untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5. Kesimpulan terhadap kedua video tersebut adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang Ideal/Homogen).

    ReplyDelete
  57. NAMA: AHMADRAFIANSYAH
    KELAS 12TKR1
    TGL: 14/10/2020

    1. Cara menggunakan Alat uji emisi gas buang model QROTECH
    A. Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (
    +/- 6 menit ), untuk proses pemanasan alat.
    B. Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    C. Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER
    D. Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    E. Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    F. Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    G. ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    H. PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. Cara menggunakan Alat uji emisi gas buang model Hesbone HG 520
    A. Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    B. Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    C. Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    D. Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    E. Colok probe ke knalpot mobil.
    F. Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    G. Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    H. Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    I. Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    J. Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. Standard ukuran pengujian gas buang
    a. CO = 1,5%..

    b. CO2 = Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 = 1%

    d. HC = 2%

    e. Lambda = 1

    f. AFR = Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. fungsi masing-masing tombol yang terdapat pada alat uji emisi Hesbone HG 520
    A. Tombol zero berfungsi untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    B. tombol select untuk memilih
    C. Hold Print untuk mencetak hasil pengukuran
    D. Tombol Purge untuk memasukkan angka pada display.
    E. Tombol ENT/MEANS untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    F. Tombol ESC / stand by untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5.Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen)

    ReplyDelete
  58. Nama. : Muhammad Gedi
    Kelas. : XII TKR 1
    Tgl pengerjaan : 14 Oktober 2020

    1. Cara menggunakan Alat uji emisi gas buang model QROTECH
    A. Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (
    +/- 6 menit ), untuk proses pemanasan alat.
    B. Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    C. Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER
    D. Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    E. Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    F. Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    G. ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    H. PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. Cara menggunakan Alat uji emisi gas buang model Hesbone HG 520
    A. Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    B. Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    C. Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    D. Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    E. Colok probe ke knalpot mobil.
    F. Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    G. Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    H. Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    I. Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    J. Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. Standard ukuran pengujian gas buang
    a. CO = 1,5%..

    b. CO2 = Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 = 1%

    d. HC = 2%

    e. Lambda = 1

    f. AFR = Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. fungsi masing-masing tombol yang terdapat pada alat uji emisi Hesbone HG 520
    A. Tombol zero berfungsi untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    B. tombol select untuk memilih
    C. Hold Print untuk mencetak hasil pengukuran
    D. Tombol Purge untuk memasukkan angka pada display.
    E. Tombol ENT/MEANS untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    F. Tombol ESC / stand by untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5.Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete
  59. Nama : Mohammad Zikri
    Kelas: XII TKR 1
    Tgl pengerjaan :14 Oktober 2020

    1. Cara menggunakan Alat uji emisi gas buang model QROTECH
    A. Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (
    +/- 6 menit ), untuk proses pemanasan alat.
    B. Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    C. Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER
    D. Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    E. Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    F. Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    G. ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    H. PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. Cara menggunakan Alat uji emisi gas buang model Hesbone HG 520
    A. Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    B. Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    C. Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    D. Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    E. Colok probe ke knalpot mobil.
    F. Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    G. Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    H. Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    I. Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    J. Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. Standard ukuran pengujian gas buang
    a. CO = 1,5%..

    b. CO2 = Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 = 1%

    d. HC = 2%

    e. Lambda = 1

    f. AFR = Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. fungsi masing-masing tombol yang terdapat pada alat uji emisi Hesbone HG 520
    A. Tombol zero berfungsi untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    B. tombol select untuk memilih
    C. Hold Print untuk mencetak hasil pengukuran
    D. Tombol Purge untuk memasukkan angka pada display.
    E. Tombol ENT/MEANS untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    F. Tombol ESC / stand by untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5.Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete
  60. Nama: Dias Budi Utomo
    Kelas: XII TKR 2
    Hari, Tanggal: Kamis, 15 Oktober 2020

    1. -Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (+/- 6 menit), untuk proses pemanasan alat.
    -Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    -Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER.
    -Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    -Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    -Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    -ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    -PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    -Colok probe ke knalpot mobil.
    -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. a. CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan.
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. a. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    b. Tombol Select: untuk memilih
    c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5. Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete
  61. Nama : Subhan Maulana
    Kelas: XII TKR 1
    15 Oktober 2020

    1. -Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (+/- 6 menit), untuk proses pemanasan alat.
    -Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    -Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER.
    -Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    -Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    -Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    -ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    -PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    -Colok probe ke knalpot mobil.
    -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. a. CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan.
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. a. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    b. Tombol Select: untuk memilih
    c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5. Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete
  62. NAMA : Aldi Bastanta
    KELAS : XII TKR 3
    TANGGAL : 15 OKTOBER 2020

    1.) Cara menggunakan alat uji emisi gas buang untuk model QROTECH :
    1. Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik / stopkontak yang teraliri sumber listrik dan hidupkan,lalu tunggu beberapa saat (± 6 menit ) untuk proses pemanasan alat.
    2. Setelah proses pemanasan selesai timbul tulisan GAS READY
    3. Masukkan exhaust probe ke knalpot,dan tekan tombol enter
    4. Amati pembacaan CO,HC,CO2,O2,dan AFR
    5. Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X
    6. Untuk menghentikan proses pengukuran,cabut exhaust probe dan tekan tombol esc

    2.) Cara menggunakan alat uji emisi gas buang HG 520 :
    1. Masukkan slang probe ke bagian INLET.
    2. Pasang kabel daya dan hubungkan ke PLN, setelah itu tekan tombol ON pada tombol power (letak tombol power dibagian belakang).
    3. Kemudian alat akan menimbulkan bunyi dan tunggu sampai bagian AFR menampilkan TEST pada display.
    4. Ke - 6 display segmen akan menunjukkan angka yang berubah-ubah, tunggu sampai angka di display AFR menunjukkan angka 0 (nol).
    5. Sambil menunggu AFR menjadi nol (0), hidupkan kendaraan dan gas sampai kecepatannya menjadi 2000 rpm selama 1 - 2 menit.
    6. Saat AFR sudah menunjukkan angka 0 (nol) berarti alat sudah siap digunakan.
    7. Sambungkan selang probe ke probe, lalu memasukkan probe ke dalam knalpot kendaraan yang diuji.
    8. Tekan ENT /MEAS.
    9. Tunggu angka pada display stabil.
    10. Setelah stabil menekan tombol HOLD PRINT sebanyak dua kali.
    11. Masukkan nomor polisi kendaraan yang akan diuji sebagai identitas dari kendaraan yang diuji pada display O2 yang berkedip
    12. Cetak hasil pengukuran tekan tombol HOLD PRINT sebanyak 1 kali
    13. Kalibrasi alat tekan tombol ESC/ Stand By.

    3.) Standar ukuran pengujian gas buang
    a. CO = 1,5%
    b. CO2 = Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 = 1%
    d. HC = 2%
    e. Lambda = 1
    f. AFR = Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar,normalnya 14,7.

    4.) Fungsi tombol-tombol yang terdapat pada alat uji emisi Hesbone HG 520
    A. Tombol zero berfungsi untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    B. tombol select untuk memilih
    C. Hold Print untuk mencetak hasil pengukuran
    D. Tombol Purge untuk memasukkan angka pada display.
    E. Tombol ENT/MEANS untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    F. Tombol ESC / stand by untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5. Kesimpulan terhadap kedua video tersebut adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang Ideal/Homogen).

    ReplyDelete
  63. Nama: Rafly Ramdhani
    Kelas XII TKR 2
    Tanggal Pengerjaan: 15 Oktober 2020 Pukul 12.42

    1.) Cara menggunakan alat uji emisi gas buang untuk model QROTECH :
    1. Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik / stopkontak yang teraliri sumber listrik dan hidupkan,lalu tunggu beberapa saat (± 6 menit ) untuk proses pemanasan alat.
    2. Setelah proses pemanasan selesai timbul tulisan GAS READY
    3. Masukkan exhaust probe ke knalpot,dan tekan tombol enter
    4. Amati pembacaan CO,HC,CO2,O2,dan AFR
    5. Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X
    6. Untuk menghentikan proses pengukuran,cabut exhaust probe dan tekan tombol esc

    2.) Cara menggunakan alat uji emisi gas buang HG 520 :
    1. Masukkan slang probe ke bagian INLET.
    2. Pasang kabel daya dan hubungkan ke PLN, setelah itu tekan tombol ON pada tombol power (letak tombol power dibagian belakang).
    3. Kemudian alat akan menimbulkan bunyi dan tunggu sampai bagian AFR menampilkan TEST pada display.
    4. Ke - 6 display segmen akan menunjukkan angka yang berubah-ubah, tunggu sampai angka di display AFR menunjukkan angka 0 (nol).
    5. Sambil menunggu AFR menjadi nol (0), hidupkan kendaraan dan gas sampai kecepatannya menjadi 2000 rpm selama 1 - 2 menit.
    6. Saat AFR sudah menunjukkan angka 0 (nol) berarti alat sudah siap digunakan.
    7. Sambungkan selang probe ke probe, lalu memasukkan probe ke dalam knalpot kendaraan yang diuji.
    8. Tekan ENT /MEAS.
    9. Tunggu angka pada display stabil.
    10. Setelah stabil menekan tombol HOLD PRINT sebanyak dua kali.
    11. Masukkan nomor polisi kendaraan yang akan diuji sebagai identitas dari kendaraan yang diuji pada display O2 yang berkedip
    12. Cetak hasil pengukuran tekan tombol HOLD PRINT sebanyak 1 kali
    13. Kalibrasi alat tekan tombol ESC/ Stand By.

    3.) Standar ukuran pengujian gas buang
    a. CO = 1,5%
    b. CO2 = Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 = 1%
    d. HC = 2%
    e. Lambda = 1
    f. AFR = Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar,normalnya 14,7.

    4.) Fungsi tombol-tombol yang terdapat pada alat uji emisi Hesbone HG 520
    A. Tombol zero berfungsi untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    B. tombol select untuk memilih
    C. Hold Print untuk mencetak hasil pengukuran
    D. Tombol Purge untuk memasukkan angka pada display.
    E. Tombol ENT/MEANS untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    F. Tombol ESC / stand by untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5. Kesimpulan terhadap kedua video tersebut adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang Ideal/Homogen).

    ReplyDelete
  64. Nama: Bayu Pamungkas
    Kelas: XII TKR 3
    Hari, Tanggal: Kamis, 15 Oktober 2020

    1. -Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (+/- 6 menit), untuk proses pemanasan alat.
    -Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    -Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER.
    -Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    -Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    -Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    -ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    -PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    -Colok probe ke knalpot mobil.
    -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. a. CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan.
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. a. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    b. Tombol Select: untuk memilih
    c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5. Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete
  65. Nama : Mohhamad Ibnu Shobbil
    Kelas : 12 TKR 1
    Tgl : 17 oktober 2020

    1. -Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (+/- 6 menit), untuk proses pemanasan alat.
    -Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    -Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER.
    -Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    -Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    -Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    -ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    -PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    -Colok probe ke knalpot mobil.
    -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. a. CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan.
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. a. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    b. Tombol Select: untuk memilih
    c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5. Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete
  66. Nama: Ade Hardiansyah
    Kelas: XII TKR 2
    Hari, Tanggal: 18 Oktober 2020

    1. -Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (+/- 6 menit), untuk proses pemanasan alat.
    -Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    -Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER.
    -Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    -Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    -Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    -ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    -PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    -Colok probe ke knalpot mobil.
    -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. a. CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan.
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. a. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    b. Tombol Select: untuk memilih
    c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5. Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete
  67. Nama : Riski Faturohman
    Kelas : XII TKR 1
    Tanggal : 19 Oktober 2020

    1.- Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (+/- 6 menit), untuk proses pemanasan alat.
    - Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    - Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER.
    - Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    - Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    - Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    - ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    - PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. - Colok kabel listrik unit gas analizer kelistrik 220 volt
    - Nyalakan power / listrik unit gas analyzer swicht yang berada di belakang unit
    - Tunggu warming up / pemanasan gas analizer kira kira 3 menit sampai 5 menit. Sampai muncul display GAS READY
    - Untuk menggunakan tekan keypad ENTER
    - Colok probe ke knalpot mobil
    - Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    - Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD
    - Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1x lagi untuk mengisi data mobil.berubah atau mengisi data tekan PURGE .untuk merubah nilai untuk spasi tekan ZERO
    - Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1x lagi, maka kertas print akan keluar.
    - Bila sudah selesai cabut probe dari lobang knalpot.

    3.- CO : Nilai CO yang diperbolehkan maximal 3% untuk mobil karburator dan 2% untuk mobil injeksi.
    Semakin kecil nilai CO semakin efisien proses pembakaran yang terjadi di mesin.
    - CO2 : nilai CO2 berkisar antara 12% s/d 16%.
    - O2 : Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maximal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang
    berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran.
    - HC : Nilai HC yang diperbolehkan maximal 450 ppm, untuk mobil karburator dan 250 ppm untuk
    mobil injeksi. Semakin kecil nilai HC berarti semakin efisien proses pembakaran yang terjadi dimesin.
    - Lamda : nilai lambda ini mempunyai posisi range nilai 0,95 s/d 1,05. Jika nilai Lambda
    kurang dari angka itu berarti terjadi percampuran gemuk ( kebanyakan bensin), sedangkan jika
    nilai Lambda melebihi dari angka itu menandakan campuran kurus (kebanyakan udara ).
    - AFR : nilai AFR ini berkisar antara 14,5 s/d 15,5. Apabila nilai AFR kurang dari angka
    itu/lebih rendah, maka terjadi percampuran gemuk(kebanyakan bensin), sebaliknya jika nilai AFR melebihi dari angka itu berarti terjadi percampuran kurus ( kebanyakan udara ).

    4.- Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas) : untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    - Tombol Select: untuk memilih
    - Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    - Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    - Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    - Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5. Kesimpulan dari video tersebut adalah menjelaskan tentang bagaimana cara menguji emisi gas buang pada mobil menggunakan mesin emisi model Hesbone HG 520 dengan baik dan benar. Dan menunjukkan betapa pentingnya pengujian emisi gas buang untuk kendaraan maupun untuk lingkungan.

    ReplyDelete
  68. Nama : M.MAULANA.H
    Kelas :XII TKR 1
    Tanggal Pengerjaan: Senin 12 Oktober 2020

    1. Tuliskan cara menggunakan alat uji emisi gas buang untuk model QROTECH !
    cara pemakaian alat uji gas buang NEOMOTECH CG
    450 adalah sbb :
    1. Nyalakan uni Dan tunggu 150 detik pemanasan dan 20 detik zeoroing hingga display muncul berganti-gantian angka hingga tertara "RDY Mode Gaouse (Ready Mode Gas).
    2. Nyalakan mesin mobil kurang lebih 10 menit
    3. Masukan gas probe kedalam mulut knalpot , setelah mesin mobil panas.
    4.Tekan "Ent/Meas" untuk memulai pengukuran.
    4. Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    5. Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    6. Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    7. ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    8. PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.
    2. Tuliskan cara menggunakan alat uji emisi gas buang untuk model Hesbone HG 520 !
    2. -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    -Colok probe ke knalpot mobil.
    -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. Tuliskan standar ukuran pengujian emisi gas buang untuk kadar gas buang berikut ini:

    . a. CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan.
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    b. Tombol Select: untuk memilih
    c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.




    5.*Kesimpulannya yang saya pahami dari cuplikan video diatas adalah " Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi".
    Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor.
    Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).
    *KALOU CO2 tinggi pembakaranny kurang sempurna akibatnya kurang O2 (udara ) , jika O2 nya tinggi dan Co2 rendah pembakaranya sempurna .
    * Dan kita juga bisa mengetahui cara menggunakan beserta fungsinya dari alat emis gas buang sehingga kita tidak kesulitan dalam menganalisa udara gas buang

    ReplyDelete
  69. Nama: Tendi Ali Al Alan
    Kelas: XII TKR 2
    Hari, Tanggal: Senin, 19 Oktober 2020

    1. -Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (+/- 6 menit), untuk proses pemanasan alat.
    -Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    -Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER.
    -Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    -Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    -Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    -ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    -PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    -Colok probe ke knalpot mobil.
    -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. a. CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan.
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. a. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    b. Tombol Select: untuk memilih
    c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5. Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete
  70. Nama : aisyah putri ningsih
    Kelas : XII tkr 2
    Hari,tanggal : 19 oktober 2020

    Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (+/- 6 menit), untuk proses pemanasan alat.
    -Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    -Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER.
    -Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    -Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    -Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    -ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    -PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    -Colok probe ke knalpot mobil.
    -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. a. CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan.
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. a. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    b. Tombol Select: untuk memilih
    c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5. Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete
  71. Nama : Rezki Hidayat Prasetiyo
    Kelas: XII TKR 3
    19 Oktober 2020

    1. -Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (+/- 6 menit), untuk proses pemanasan alat.
    -Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    -Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER.
    -Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    -Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    -Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    -ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    -PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    -Colok probe ke knalpot mobil.
    -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. a. CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan.
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. a. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    b. Tombol Select: untuk memilih
    c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5. Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete
  72. NAMA : DAVI ALFIAN NIZ'AR
    KELAS : XII TKR 2
    TANGGAL : 19 Oktober 2020


    1).
    a) Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (+/- 6 menit), untuk proses pemanasan alat.
    b) Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    c) Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER.
    d) Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    e) Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    f) Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    g) ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    h) PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2).
    -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    -Colok probe ke knalpot mobil.
    -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3).
    a) CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
    b) CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c) O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
    d) HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e) LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan.
    f) AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4).
    ~> Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    ~> Tombol Select: untuk memilih
    ~> Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    ~> Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    ~> Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    ~> Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5). Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete
  73. Nama. : Muhammad Cholis Ainul Yakin
    Kelas. : XII TKR 2
    Tgl pengerjaan : 19 Oktober 2020

    1. Cara menggunakan Alat uji emisi gas buang model QROTECH
    A. Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (
    +/- 6 menit ), untuk proses pemanasan alat.
    B. Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    C. Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER
    D. Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    E. Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    F. Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    G. ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    H. PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. Cara menggunakan Alat uji emisi gas buang model Hesbone HG 520
    A. Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    B. Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    C. Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    D. Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    E. Colok probe ke knalpot mobil.
    F. Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    G. Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    H. Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    I. Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    J. Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. Standard ukuran pengujian gas buang
    a. CO = 1,5%..

    b. CO2 = Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 = 1%

    d. HC = 2%

    e. Lambda = 1

    f. AFR = Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. fungsi masing-masing tombol yang terdapat pada alat uji emisi Hesbone HG 520
    A. Tombol zero berfungsi untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    B. tombol select untuk memilih
    C. Hold Print untuk mencetak hasil pengukuran
    D. Tombol Purge untuk memasukkan angka pada display.
    E. Tombol ENT/MEANS untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    F. Tombol ESC / stand by untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5.Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete
  74. Nama: Wahyudin Yulian Maulana
    Kelas: XII TKR 2
    Hari, Tanggal: senin, 19 Oktober 2020

    1. -Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (+/- 6 menit), untuk proses pemanasan alat.
    -Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    -Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER.
    -Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    -Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    -Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    -ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    -PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    -Colok probe ke knalpot mobil.
    -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. a. CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan.
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. a. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    b. Tombol Select: untuk memilih
    c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5. Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete
  75. Nama: Seno Edi P.
    Kelas: XII TKR 3
    Tanggal: Senin, 19 Oktober 2020

    1. -Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (+/- 6 menit), untuk proses pemanasan alat.
    -Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    -Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER.
    -Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    -Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    -Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    -ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    -PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    -Colok probe ke knalpot mobil.
    -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. a. CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan.
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. a. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    b. Tombol Select: untuk memilih
    c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5. Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete
  76. Krisna Rangga
    XII TKR-3
    19-OKTOBER-2020

    1. -Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (+/- 6 menit), untuk proses pemanasan alat.
    -Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    -Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER.
    -Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    -Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    -Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    -ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    -PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    -Colok probe ke knalpot mobil.
    -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. a. CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan.
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. a. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    b. Tombol Select: untuk memilih
    c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5. Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete
  77. Nama : AHMAD FADILLAH
    Kelas : XII TKR 1
    Hari/Tgl : Senin/12-Oktober-2020

    1. -Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (+/- 6 menit), untuk proses pemanasan alat.
    -Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    -Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER.
    -Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    -Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    -Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    -ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    -PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    -Colok probe ke knalpot mobil.
    -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. a. CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan.
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. a. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    b. Tombol Select: untuk memilih
    c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5. Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete
  78. nama : abimanyu nurfadilah
    kelas: 12 tkr 1
    tnggl: 21 oktober 2020

    1. Cara menggunakan Alat uji emisi gas buang model QROTECH
    A. Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (
    +/- 6 menit ), untuk proses pemanasan alat.
    B. Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    C. Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER
    D. Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    E. Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    F. Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    G. ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    H. PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. Cara menggunakan Alat uji emisi gas buang model Hesbone HG 520
    A. Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    B. Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    C. Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    D. Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    E. Colok probe ke knalpot mobil.
    F. Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    G. Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    H. Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    I. Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    J. Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. Standard ukuran pengujian gas buang
    a. CO = 1,5%..

    b. CO2 = Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 = 1%

    d. HC = 2%

    e. Lambda = 1

    f. AFR = Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. fungsi masing-masing tombol yang terdapat pada alat uji emisi Hesbone HG 520
    A. Tombol zero berfungsi untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    B. tombol select untuk memilih
    C. Hold Print untuk mencetak hasil pengukuran
    D. Tombol Purge untuk memasukkan angka pada display.
    E. Tombol ENT/MEANS untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    F. Tombol ESC / stand by untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5.Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete
  79. nama : Achmad Dwi Prasetyo
    kelas: 12 tkr 1
    tnggl: 21 oktober 2020

    1. Cara menggunakan Alat uji emisi gas buang model QROTECH
    A. Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (
    +/- 6 menit ), untuk proses pemanasan alat.
    B. Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    C. Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER
    D. Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    E. Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    F. Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    G. ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    H. PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. Cara menggunakan Alat uji emisi gas buang model Hesbone HG 520
    A. Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    B. Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    C. Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    D. Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    E. Colok probe ke knalpot mobil.
    F. Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    G. Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    H. Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    I. Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    J. Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. Standard ukuran pengujian gas buang
    a. CO = 1,5%..

    b. CO2 = Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 = 1%

    d. HC = 2%

    e. Lambda = 1

    f. AFR = Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. fungsi masing-masing tombol yang terdapat pada alat uji emisi Hesbone HG 520
    A. Tombol zero berfungsi untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    B. tombol select untuk memilih
    C. Hold Print untuk mencetak hasil pengukuran
    D. Tombol Purge untuk memasukkan angka pada display.
    E. Tombol ENT/MEANS untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    F. Tombol ESC / stand by untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5.Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete
  80. NAMA : Jiwan Rahmat Shidikh
    KELAS: XII-TKR 2
    HARI , TANGGAL : kamis , 22-Oktober-2020

    1. -Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (+/- 6 menit), untuk proses pemanasan alat.
    -Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    -Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER.
    -Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    -Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    -Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    -ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    -PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    -Colok probe ke knalpot mobil.
    -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. a. CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan.
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. a. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    b. Tombol Select: untuk memilih
    c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5. Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete
  81. Nama : Alfitio Prasetio
    Kelas : 12 TKR 3
    Tanggal : Senin,26 Oktober 2020

    1.- Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (+/- 6 menit), untuk proses pemanasan alat.
    - Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    - Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER.
    - Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    - Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    - Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    - ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    - PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. - Colok kabel listrik unit gas analizer kelistrik 220 volt
    - Nyalakan power / listrik unit gas analyzer swicht yang berada di belakang unit
    - Tunggu warming up / pemanasan gas analizer kira kira 3 menit sampai 5 menit. Sampai muncul display GAS READY
    - Untuk menggunakan tekan keypad ENTER
    - Colok probe ke knalpot mobil
    - Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    - Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD
    - Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1x lagi untuk mengisi data mobil.berubah atau mengisi data tekan PURGE .untuk merubah nilai untuk spasi tekan ZERO
    - Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1x lagi, maka kertas print akan keluar.
    - Bila sudah selesai cabut probe dari lobang knalpot.

    3.- CO : Nilai CO yang diperbolehkan maximal 3% untuk mobil karburator dan 2% untuk mobil injeksi.
    Semakin kecil nilai CO semakin efisien proses pembakaran yang terjadi di mesin.
    - CO2 : nilai CO2 berkisar antara 12% s/d 16%.
    - O2 : Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maximal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang
    berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran.
    - HC : Nilai HC yang diperbolehkan maximal 450 ppm, untuk mobil karburator dan 250 ppm untuk
    mobil injeksi. Semakin kecil nilai HC berarti semakin efisien proses pembakaran yang terjadi dimesin.
    - Lamda : nilai lambda ini mempunyai posisi range nilai 0,95 s/d 1,05. Jika nilai Lambda
    kurang dari angka itu berarti terjadi percampuran gemuk ( kebanyakan bensin), sedangkan jika
    nilai Lambda melebihi dari angka itu menandakan campuran kurus (kebanyakan udara ).
    - AFR : nilai AFR ini berkisar antara 14,5 s/d 15,5. Apabila nilai AFR kurang dari angka
    itu/lebih rendah, maka terjadi percampuran gemuk(kebanyakan bensin), sebaliknya jika nilai AFR melebihi dari angka itu berarti terjadi percampuran kurus ( kebanyakan udara ).

    4.- Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas) : untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    - Tombol Select: untuk memilih
    - Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    - Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    - Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    - Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5. Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen).

    ReplyDelete
  82. Nama: AKHWAL UKHRAWI
    Kelas: XII TKR 1
    Hari, Tanggal: selasa 1 desember 2020

    1. -Hubungkan unit gas analyzer ke sumber listrik PLN dan hidupkan, tunggu beberapa saat (+/- 6 menit), untuk proses pemanasan alat.
    -Setelah proses pemanasan selsesai timbul tulisan GAS READY.
    -Masukan exhaust probe ke knalpot, dan tekan tombol ENTER.
    -Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, AFR dsb.
    -Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol PRINT 3X.
    -Untuk menghentikan proses pengukuran cabut exhaust probe dan tekan tombol ESC.
    -ZERO untuk membuang gas bekas yang sudah masuk kedalam unit mesin, sehabis
    mengukur satu unit mobil.
    -PURGE sama dengan nomor 7, tetapi untuk beberapa kali pengukuran.

    2. -Colok kabel listrik unit gas analizer ke listrik 220 volt.
    -Nyalakan power/listrik unit gas analyzer switch yang berada di belakang unit.
    -Tunggu warming up/pemanasan gas analyzer kira-kira 3 menit sampai 5 menit (muncul display GAS READY).
    -Untuk menggunakan tekan keypad ENTER.
    -Colok probe ke knalpot mobil.
    -Tunggu display muncul nilai gas yang terbaca sesuai ambang baku mutu yang ditentukan.
    -Bila nilai sudah stabil tekan keypad HOLD.
    -Untuk mencetak hasil atau print tekan HOLD 1 kali lagi, untuk mengisi data mobil berubah atau mengisi data tekan PURGE, untuk merubah nilai agar spasi tekan ZERO.
    -Bila sudah mengisi data tekan HOLD 1 kali lagi, maka kertas print akan keluar.
    -Bila sudah selesai cabut probe dari lubang knalpot.

    3. a. CO : Bensin tidak terbakar (kekurangan udara)
    b. CO2: Gas hasil pembakaran bensin dan udara yang sempurna.
    c. O2 : Sisa udara yang tidak terbakar, dan keluar bersama gas buang.
    d. HC : Bensin tidak terbakar (kekurangan panas/api)
    e. LAMBDA : adalah perbandingan campuran bensin udara yang terjadi, dengan perbandingan.
    f. AFR : Air Fuel Ratio adalah perbandingan campuran udara dan bahan bakar, normalnya 14,7.

    4. a. Tombol Zero (Tombol Panah Ke Atas): untuk menetralkan atau mengendalikan alat (pengkalibrasian alat) serta untuk menggeser angka pada display.
    b. Tombol Select: untuk memilih
    c. Hold Print: untuk tempat cetakan dari hasil pengukuran yang dilakukan.
    d. Tombol Purge: untuk memasukkan angka pada display.
    e. Tombol ENT / MEAS: untuk mengukur gas emisi buang ketika sudah hidup.
    f. Tombol ESC / Stand By: untuk menolkan kembali angka yang terdapat pada display setelah digunakan.

    5. Kesimpulannya adalah Setiap terjadi proses pembakaran bensin, selalu memerlukan udara untuk membentuk homogenitas campuran udara dan bahan bakar sehingga mudah dibakar dengan api busi. Besarnya nilai O2 yang diijinkan adalah maksimal 2%, semakin kecil semakin bagus, yang berarti udara yang masuk ke mesin dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembakaran. Namun ada kalanya nilai O2 sangat extreme tinggi (lebih besar dari 2 %), hal ini biasanya pertanda knalpot bocor. Oleh karenanya jika terjadi kebocoran di knalpot maka, nilai-nilai O2, LAMBDA, AFR dan CO2, tidak bisa sebagai patokan kesempurnaan pembakaran. (Dalam setiap design mesin sudah diperhitungkan secara matang, untuk mendapatkan efisiensi pembakaran, dengan jalan mengontrol aliran udara dan bahan bakar sebagus mungkin, sehingga setelah kedua zat tersebut bertemu diruang bakar, campuran yang terjadi adalah campuran yang IDEAL/Homogen)

    ReplyDelete

Tugas 4. Memahami Prinsip Prinsip Pengendalian Kontaminasi

Tugas 4. Memahami Prinsip Prinsip Pengendalian Kontaminasi Tugas untuk siswa  Kelas X TKR1  dan X TBSM pada mata pelajaran TDO. Saksikan vi...